Gagal Diet

373 29 6
                                    

Adit dan Naya menghembuskan nafas panjang dibalkon rumah Adit. Dua porsi sate sudah siap diatas piring. Niatnya Adit ingin beli satu saja supaya kayak di film-film alay gitu, suap-suapan terus diusap kalo makannya belepotan.

"Gara-gara elo Dit, gue jadi gagal diet." Sungut Naya jengkel sambil menggigit sate yang digenggam.

"Lagian ngapain segala diet, udah laku ini. Nggak perlu lah yang namanya diet, cuma makan ati, ngorbanin jatah makan eh pas turun sekilo dua kilo doang. Gue sih malah bahagia Ya kalo punya badan gendut nggak bakal ketiup angin." Adit mengambil satu tusuk lagi.

"Tapi lo kan cowok beda sama gue."

"Tapi juga Yaya, badan lo emang udah ideal buat cewek ngapain pake acara diet? Ntar badan lo ada juga mirip lidi. Lempeng kayak jalan tol."

"Ish, tapi nggak enak kalo diliatnya gendut. Lo nggak ngerti cewek, Dit."

"Iya emang gue nggak ngerti deh."

"Tuh lo malah marah sih?"

"Nggak, nggak ada marah."

"Tapi lo begitu, bukan marah namanya?"

Adit menggaruk kepalanya pusing, "Gue udah berusaha ngerti jalan pikiran cewek tapi sama aja, malah dapet ocehan dibanding pujian."

"Bilang dong kalo mau dipuji, gue mana tau Adit."

"Gue nggak minta kok," Tukas Adit.

Naya mendecakkan bibirnya, kesal dengan sikap Adit yang sekarang.

Adit menaruh sisa tusukkan sate disisi piring lalu melihat Naya singkat, "Abisin satenya, nggak usah mikirin diet-diet segala. Toh gue nggak peduli lo gendut."

"Iya deh Adit." Naya mengulum bibirnya.

•••

Naya berjalan malas menuju kamar mandi, namun setelah dua menit berfikir sejenak dan mengumpulkan nyawa, dia baru sadar kalau pintu kamar mandi dikamarnya memang sedang tidak bisa dipakai, entah kuncinya hilang kemana.

Naya mengetuk pintu kamar Nayla, "Nayla Kakak numpang mandi ya,"

Belum ada sahutan dari dalam.

"Nayla, jawab ish!!"

"Apa sih teriak-teriak gitu?"

"Kakak mau numpang mandi di kamar Nayla, tapi nggak dijawab sama yang punya tuh."

"Emang kenapa kamar mandi kamu?"

"Kekunci, dan Kakak lupa taruh dimana." Naya mencengirkan giginya.

"Siapa yang suruh kamar mandi dikunci? Kayak ada berliannya aja kamu tuh. Yaudah mandi sana, ntar ditinggal Adit loh."

"Buka aja nih pintunya? Kalo Nayla lagi pake baju gimana, Mah?"

"Ada suara dari dalam nggak?" Tangan Putri melenggok dipinggang.

Naya mendekatkan kupingnya kearah lubang kunci pintu kamar Nayla, "Nggak sih."

"Ya iyalah, kan Nayla libur sekolah." Mamahnya berjalan cepat sembari tertawa.

Hahahahahaha.

Nah itu dia garinggggg!!!

Hahaha, senang membuat kalian tersenyum!

•••

Tak terasa hari ini hari terakhir ujian akhir semester, Naya sangat bernafas lega akan hal ini. Namun siap-siap kena omel saja kalau nilainya dibawah keinginan orang tuanya.

Hayati ikhlas kok.

"Abis ujian kita pasti liburankan? Ke puncak aja gimana? Setuju nggak?" Usul Ica semangatnya melonjak tinggi.

Seketika semua wajah yang ada dimeja itu langsung segar bersemu seru.

"Ahhh!!! Mauuuu." Teriak Farah.

"Gue setuju, itung-itung sekalian refreshing kan?" Kata Nasya, Naya ikut manggut-manggut saja.

"Lo mau kan Nay?" Ujar Farah.

"Mm, iya gue setuju kok." Naya mengangguk semangat sambil tersenyum.

"Nanti kita searching aja tempat yang bagus buat dikunjungin sekalian penginapan yang nggak terlalu jauh darisana. Oke kan?" Nasya mengangkat alisnya bertanya.

"Iya, kita mau ngajak yang lain atau emang teman-teman biasa aja?" Tanya Ica.

Semua mata saling bertukar tatap.

"Menurut gue kita ajak Roby, Gina, Rama, sama Felice aja mereka asik biar tambah ramai aja disana. Kita disana nggak cuma ngunjungin tempat doang kan?" Usul Naya.

"Pastilah, yaudah nanti atur aja si Rama sama Felice, kalo Roby sama Gina kan dikelasnya Rangga biar gue suruh dia yang ngajak aja." Sahut Nasya.

Semua mengangguk puas.

"Oh iya, Sabit kita ajak juga kan?" Tanya Naya sambil melirik temannya ragu-ragu.

Naya sebenarnya tidak ada rasa marah sedikipun dengan Sabit, tapi beberapa hari ini memang dia agak tertutup dengan mereka dan Sabit juga sudah jarang ikut gabung ke kantin.

"Udah lo tenang aja semua teman kita pasti ikut." Ucap Farah pelan sambil mengelus bahu Naya.

•••

T

hx u yg udah baca My Stupid Partner terus nggak bosen-bosen sampai sekarang. Makasih buat yang udah baca+vote+komen pula, semoga readers semua bisa naik tingkat ya sekalian vote dan komen pas baca hahaha. Im so wants, hehe.

Oh iya, partnya mulai sekarang dipendek-pendekin gini ya emang sengaja biar readers semua pada penasaran. Haha.

The point of me, tetep baca ya jangan bosen" bakal bikin part Adit dan Naya yang lebih gemes lagi deh, bikin baper sama gereget.

Cuman, aku bingung sbnrnya kalian suka ga sih sama tokoh & ceritanya? Silent readersnya kebangetan bikin geregetan^^. Semoga ada kemajuan ya bisa kasih vote & komen mohon pke bgt xixi, soalnya kebanting jauh sangat readers dgn votersnya T_T, tanpa diingatkan semoga bisa vote yaaa. Makasih banget yang setia nunggu-nunggu ini yang nggak ada apa-apanya sama cerita lain, cerita yg belum sempurna kyk Dede tetangganya Naya, cerita anak alay tapi yg bikin engga:)) cerita ceneh kyk nyamuk yg gigit Adit, cerita yg update klo uda ada curhatan doang.

Gatau ya klo yg bikin cerita ini klo seneng gimana, ada yg baca tambah komen tambah vote tambah share pula duhh kyk dikasi sesuatu sama Syahrimie, apalagi ada yg add cerita ini ke reading listnya moodboster lah pokonya.

So long ya. Yaudah udahan deh, makasih once more.

Jgn bosen baca, vote jgn lupa, sama komennya pokonya istimewalah💓💓💓




My Stupid Partner (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang