David hanya memandangi ayahnya tanpa sepatah katapun. lalu ia berjalan beberapa langkah melewati ayahnya, Langkahnya terhenti dan berkata. "Aku harap papa suka masakanku." Ujarnya seolah tak mendengar apa yang dibicarakan ayahnya tadi. Dan melanjutkan langkahnya tanpa menoleh sedikitpun.
***
David masuk ke kamarnya dan menutup pintu, ia menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur sambil memejamkan matanya sejenak.
HP David bergetar dan layarnya berkedap-kedip, tangan David mengambil HP yang ada di sampingnya lalu membukanya.
Fom: 08xxxxxxxxxx
David selamat ulang tahun ya, sayang. Kenapa kamu gak pernah bales SMS aku sih, Vid?"
David melemparkan HP-nya asal ke tempat tidur dan memejamkan matanya kembali.
Drrttt, Drrttt, Drrttt.
HP David terus bergetar, tapi sang empunya tetap diam, tidak ada tanda-tanda untuk mengambilnya. Membuka kelopak matanya saja tidak.
HP-nya masih bergetar membuat David membuka matanya dan mengambil HP itu.
53 pesan teks.
From: 08xxxxxxxxxx
David ingin mematikan HP itu tapi...
1 pesan teks.
From: Cewek bawel
Vid, selamat ulang tahun ya. Semoga lo gak bandel lagi , gak nyari masalah terus, gak bolak-balik masuk BK juga. Gue gak bisa ngasih apa-apa Vid, cuman bisa ngasih doa.
David tersenyum tipis membaca pesan itu, ia-pun membalasnya.
To: Cewek bawel
Thanks ya
Good night.
Setelah itu David meletakan HP- nya dan tertidur.
Keesokan paginya.
Seperti biasanya, Risha berangkat sekolah dengan berjalan kaki. Walaupun jarak dari rumah ke sekolahnya lumayan jauh, tapi terkadang ia juga menggunakan bus sebagai alat transportasinya.
Risha berjalan sambil memegang tali tasnya, ia melihat-lihat perumahan yang sedang dilaluinya.
Tiba-tiba saja, motor yang ada di depannya berhenti.
"Itukan David." Batin Risha, melihat motor yang ada di depannya persis seperti motor David.
Risha berjalan santai ke arah motor itu. Dan benar saja, itu adalah David.
David menoleh menatap Risha. "Cepetan naik!"
"Gue bisa jalan sendiri!" Jawab Risha.
"Lo yakin, mau telat?"
Sontak Risha melirik jam tangannya.
06.55
Risha membelalakkan matanya tak percaya, ia-pun langsung menaiki motor David tanpa adanya penolakan lagi.
Risha tak henti-hentinya melirik jam tangan, ia tidak mau terlambat untuk yang kedua kalinya.
"David, bisa cepetan lagi gak?"
"Pegangan yang erat."
Motor David melaju dengan kecepatan tinggi dan menyalip dengan sangat lihai, membuat Risha berpegangan erat padanya.
06.58
Risha bernapas lega melihat gerbang sekolah belum ditutup. Untung saja ia sudah sampai di sekolah, meskipun tinggal dua menit lagi waktu yang tersisa sebelum gerbang ditutup.
David langsung memarkir-kan motornya, Risha-pun turun dari motor dan menatap sekeliling parkiran.
Sepi...
Itulah yang ia rasakan. Cukup banyak motor yang diparkir di situ, berjajar jenis motor yang terparkir rapi, tapi tidak ada orang selain dirinya dan David, mungkin karena sebentar lagi bel masuk.
Risha kembali menatap motor David, ia tidak melihat keberadaan David di situ. Ia mengedarkan pandangannya mencari sosok David yang ternyata tidak ada.
"Sial, gue ditinggalin." Batin Risha, melihat tidak ada David di parkiran. Ia-pun lansung pergi menuju kelasnya.
Saat sampai di kelas, Risha langsung duduk dibangkunya dan menghela napas lelah, karena tadi ia berlari menuju kelasnya.
"Ris, ko lo telat lagi sih hari ini?" Tanya Lintang, yang melihat Risha jam segini baru sampai di sekolah.
"Gue bukannya telat, tapi hampir telat." Jawab Risha.
" Yaelah Ris, beda tipis doang. Sebenarnya gue juga baru dateng sih," Ujar Lintang menatap Risha sambil tersenyum tiga jari, "Terus kenapa lo baru dateng, tumben banget?"
"Tadi malem gue begadang sampe jam dua pagi, buat ngerjain tugas kelompok."
"Lah kok, lo doang yang ngerjain, yang lainnya pada ngapain?"
"Cuman gue doang yang diandelin, yang lainnya gak pada bisa."
"Yang sabar Ris, resiko jadi anak pinter," Ujar Lintang sambil menatap Risha, "Oh ya. Tadi di depan gua liat lo berangkat bareng David. Lo ada hubungan ya, sama David?"
"Gua gak ada hubungan apa-apa sama dia."
"Terus kenapa lo berangkat bareng David? Gue gak pernah liat dia ngeboncengin cewek." Tanya Lintang dengan tatapan menyelidik.
Risha menghembuskan napasnya pelan. "Sebenarnya gue bikin kesepakatan sama dia." Lintang memandang Risha dengan ekspresi terkejut.
"Kesepakatan apaan?"
"Gue harus pura-pura pacaran sama David."
Lintang membelalakkan matanya tak percaya apa yang ia dengar, Setaunya David itu orangnya cuek. "Seriusan lo, David ngomong gitu?"'
"Iya beneran. Jelas gue gak bisa nolak, kalo nolak bisa-bisa gue dikeluarin."
Lintang memandang Risha iba. "Gue saranin lo jangan sampe suka sama dia. Lo tau-kan kalo David itu badboy, Gue gak mau ngeliat lo dimainin perasaannya sama dia."
"Bener kata lo Tang, dan gue gak akan pernah suka sama David." Jawab Risha percaya diri.
TBC.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Proof
Teen Fiction[REVISI SETELAH TAMAT] Risha yang baru pertama kali terlambat masuk sekolah bertemu dengan David, yang notabenenya Bad boy dan memintanya untuk menjadi pacarnya karena alasan tertentu. Bagaimanakah hari-hari Risha selanjutnya? Apa alasan David memi...