7

2K 60 0
                                    

Happy reading~~

Setibanya di aparten. Harry membuka kancing bajunya satu persatu. Tanpa berhenti berjalan, dia terus membuka kancing bajunya sampai kancing terakhir. Setibanya dikamar, dia melepas pakaiannya dan membuangnya kedalam keranjang pakaian kotornya.

Harry memasuki kamar mandi, mencuci wajahnya dengan kasar kemudian menatap dirinya dicerimin. kau sungguh menyedihkan Harry.. kata hatinya berbicara.

Harry merebahkan dirinya diranjang, memandang langit-langit kamarnya dan mulai memikirkan kata terakhir Barbara dimobil tadi.

Sedikit memotivasinya, Harry meraih ponselnya di meja samping ranjangnya kemudian menelfon mommynya.

"Ya sayang?" Terdengar Suara wanita paruh baya diseberang sana.

"Harry coba dulu deh mom jalani sama Vallerie. Kalau Harry merasa Vallerie cocok untuk Harry, Harry akan menerima perjodohan ini. Tapi--"

"Tapi apa nak?"

"Tapi jangan paksain Harry nerima Vallerie mom" katanya lirih.

"Okai sayang. Kalian jalani aja dulu seperti berkencan. Mommy juga nggak maksa kalian kok. Mommy juga ingin kau bahagia nak"

"Makasih mom.."

"Istirahatlah sayang. Besok mommy akan hubungi Vallerie. Kalian cobalah dulu untuk bertemu dan berbincang-bincang"

"Oke mom.. i love you"

"Oke sayang. Love you too"

Tutt..tutt.

Harry meletakkan kembali handphonenya diatas meja kemudian memejamkan matanya. Ia tak ingin berfikir lebih banyak lagi. Kepalanya seakan ingin meledak dalam seharian ini.

-----------------

Jangan lupa Vomment.

My GIRL.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang