WARNINGGGG!!!!!!!!
.
.
.
.
.Mari bekerja samaa!!
Happy reading~
☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆☆
Evan membawa Barbara ke suatu tempat. Selama perjalanan kesana, Barbara selalu menanyakan Evan ingin membawanya kemana. Namun, selalu lagi Evan menolak menjawab dan dengan halus dia mengatakan 'kejutan' dengan senyum misteriusnya.
Evan memberhentikan mobilnya kemudian membuka sabuk pengamannya. "Kita udah sampai". Barbara melihat keluar jendela dan ia tak melihat apapun kecuali gelap diluar sana.
"Dimana kita?"
"Nanti juga kamu tau sendiri" Evan benar-benar membuat Barbara penasaran. Barbara turun dari mobil Evan kemudian memandang ke sekeliling mengedarkan pandangannya. Kemudian pupil matanya melebar saat beberapa lampion terbang dan menerangi suasana gelap. Barbara sadar, Evan membawanya ke bukit. Barbara berdecak kagum menatap kearah lampion diatasnya. Ia memastikan lampion itu ada ratusan.
"Kamu suka?"
Barbara nggak jawab. Dia melompat kepelukan Evan, menghadiahkannya satu ciuman panas. Perasaan Barbara sangat bahagia. Evan memang pria yanh romantis menurutnya.
"Jadi jawabanmu apa Barr?"
Barbara mengerutkan keningnya tidak mengerti maksud ucapan Evan. "Aku ulang yah Barr. Maukan kamu jadi Kekasihku Barbara Palvin?" Katanya sambil berlutut dan memperlihatkan sebucket bunga.. Barbara heran, sejak kapan Evan bawa bunga. Sejak tadi dia tak melihat adanya bunga. Ah peduli setan..
Oke, yang barusan itu terdengar romantis bagi Barbara.
Barbara kemudian mengangguk sebagai tanda setuju. Ia meraih bunga pemberian Evan. Evan berdiri kemudian memeluk tubuh Barbara dan mencium bibirnya lembut.
Barbara membalas ciuman Evan. Evan membaringkan Barbara di atas Kap depan mobilnya dan memperdalam ciumannya dimulut Barbara.
Evan mencium leher Barbara, menghisap dan menjilat sehingga meninggalkan kissmark disana. Tangan Evan naik meremas payudara Barbara dibalik kaosnya. Barbara menikmati sentuhan yang diberikan Evan.
Evan menanamkan wajahnya dibelahan payudara Barbara yang masih terbungkus baju itu. Evan menatap Barbara kemudian kembali mengulum bibirnya. Barbara merasakan panas dalam tubuhnya padahal mereka sedang berada diatas puncak.
Evan menyelipkan tangannya masuk kedalam baju Barbara sehingga membuat bajunya naik hingga ke dadanya. Evan meremas pelan payudara Barbara yang terbungkus Bra sambil menjilat dan menghisap lehernya.
"Ahh.." desah Barbara saat Evan semakin meremas payudaranya. Tangan Evan berusaha membuka pengait bra Barbara tapi Barbara menahan tangan Evan. "Jangan disini Van.. dimobil" kata Barbara lirih.
Evan mengangguk lalu mengangkat tubuh Barbara dan membawanya ke dalam mobil. Membaringkannya di kursi penumpang. Evan menindih tubuh Barbara kemudian kembali melumat bibirnya. Barbara membalas lumatan Evan. Mereka saling berciuman mesra dan panas.
Evan membuka bajunya sehingga kini ia bertelanjang dada. Kemudian ia membuka baju Barbara lalu segera mencium lehernya. "Ahh.." desah Barbara lirih. Evan yang mendengar desahan Barbara membuatnya semakin terbakar gairah. Ia meremas payudara Barbara lalu membuka pengait bra yang menghalanginya dan melempar kelantai mobil. Kini Barbara sudah bertelanjang dada, Evan menatap payudara Barbara yang putih bersih dan padat. "Sangat Indah" gumamnya. Pipi Barbara merona saat Evan memuji dadanya.
Tanpa menunggu lama, Evan meramas payudara Barbara dan menciumnya. Barbara semakin mendesah akibat sentuhan Evan dipayudaranya. Evan mencium, menjilat dan mengigit puting Barbara lembut. "Ahh Vaann.." desah Barbara.
Bibir Evan turun mencium perut rata Barbara dan menjilat pusarnya membuat Barbara semakin menahan desahannya.
Evan menarik jeans yang digunakan Barbara kemudian melepasnya. Nampaklah Barbara yang hanya menggunakan g-string hitam yang kontras dengan warna kulitnya yang putih bersih.
Evan mencium paha Barbara lembut kemudian naik keselangkangannya dan Mencium aroma khas dari vagina Barbara yang masih terbungkus g-string. Evan menarik g-string Barbara sehingga menampakkan bibir Vagina Barbara yang bersih tanpa ditumbuhi rambut-rambut halus.
Evan menelan ludahnya susah payah. Kemudian menatap wajah Barbara lalu melumat bibirnya kasar dan meremas payudaranya. Memilin dan mencubit putingnya membuat Barbara memejamkan matanya menahan nikmat.
Evan kembali mencium vagina Barbara, menjilat klitorisnya. Barbara semakin mendesah saat jari Evan memasukkan kedalam intinya dan lidahnya yang terus menjilat klitorisnya.
Barbara menahan kepala Evan agar menjilatnya lebih dalam lagi. "Ahhhh Vann lebih dalamm" desar Barbara. Evan merasakan tubuh Barbara bergeras dan semakin memperdalam jilatannya sehingga membuat Barbara semakin mendesah kencang dan mendapatkan pelepasannya. Evan menjilat seluruh cairan Barbara hingga tak tersisa.
Barbara merasakan tubuhnya lemas tak bertulang. Ia menetralkan detak jantungnya yang memburu. Evan mencium Barbara yang berhasil mendapatkan pelepasannya.
Barbara kemudian bangun lalu mendorong tubuh Evan sehingga membuat Evan terduduk. Barbara membuka celana Evan dan menyisakan boxer Evan. Barbara menyentuh Junior Evan yang menegang dibalik boxernya itu. Barbara menurunkan boxernya sehingga menampakkan juniornya yang sudah terangsang itu.
Barbara menggenggam junior Evan yang besar itu kemudian mulai mengocoknya membuah Evan mendesah akibat perlakuannya itu.
Barbara menundukkan wajahnya lalu mencium ujung junior Evan. Barbara menatap kearah Evan yang mendesah dan memejamkan matanya membuat Barbara semakin membara untuk memuaskan Evan juga.
Barbara memasukkan junior Evan kedalam mulut mungilnya. "Ahh Bar.. yahh begitu sayangg. Aah.." desah Evan. Barbara menjilat dan menghisap junior Evan seakan itu adalah permen lolipop. Barbara mempercepat gerakan mulutnya mengoral junior Evan hingga ia merasakan Evan telah mendapatkan pelepasannya. Evan menyemburkan cairannya ditangan Barbara. Barbara menatap Evan yang masih memejamkan matanya setelah mendapat pelepasannya.
Barbara membersihkan dirinya menggunakan tissue kemudian memakai pakaiannya segera. "Cepatlah gunakan pakaianmu Van." Katanya sambil merapikan dirinya dicermin.
Evan membuka matanya kemudian segera memakai pakaiannya. Setelah selesai ia kembali melajukan mobil untuk mengantar Barbara pulang.
Setibanya di apartemen Barbara, Evan mencium bibir Barbara sekilas dan tersenyum ke arahnya. "Istirahatlah. Love you" katanya lembut.
Barbara membalas senyuman Evan dan mengecup pipinya "hati-hati dijalan Vann" lalu dia membuka pintu mobil dan melambaikan tangan ke arah Evan.
----------------------
Jangan lupa Vomment.
![](https://img.wattpad.com/cover/131357000-288-k392071.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My GIRL.
RomanceKalau ada kata lain yang melampaui kata 'sahabat' yah itulah kami. Berbagi cerita dan berbagi rahasia. Bahkan tanpa disadari, cintapun tumbuh diantara kami. Walaupun kami memilih untuk bertahan tanpa salig memiliki. Tapi sekuat apapun kami menyang...