6

2.3K 69 3
                                    

Saat ini Harry dan Barbara berada di sebuah caffe dekat pantai.

Yah dengan jurus seribu maut Barbara akhirnya ia berhasil membujuk Harry untuk mau keluar dari rumahnya itu dan menemaninya makan malam. Akhirnya disinilah mereka.

Barbara yang dengan lahapnya mengunyah double cheese burger miliknya, sedangkan Harry yang nampak diam menatap lurus ke arah laut.

"Barbara?" Barbara memalingkan wajahnya ke arah sumber suara yang memanggil namanya.

"WHOAA GRACE!" Seru Barbara.

Grace salah satu temannya di masa kuliah dulu. Barbara masih ingat saat dia, Emma dan Grace tergila-gila sama tas gucci yang sedang diskon besar-besaran. Atau pas mereka jalan ke mall nggak hentinya mereka buat malu. Nggak ada malunya emang..

"Woy Harr.. pakabar lo? Kok lo makin tampan sih Harr?" Kata Grace nimpuk pundak Harry yang kelihatannya melamun dan nggak sadar kehadiran Grace.

Harry memalingkan wajahnya ke arah Grace lalu tersenyum "makin berisik lo yah Grace" kata Harry datar.

Grace duduk dikursi sebelah gue, "Barr ngapain lo disini berdua sama Harry?"

Barbara memutar bola matanya. Pertanyaan macam apaansih itu Grace? Kok agak ambigu gitu. Batinnya.

"Yah makanlah Grace" jawabku santai.

"Gue ngira lo dan Harry... u know lah."

"Apaan?"

"Kalian udah resmi pacaran?" Tanya Grace.

"Dasar gila" Barbara ketawa. Tapi dalam hati, deg-degan juga.

"Yah.. nggak mungkinlah..." kata Harry tiba-tiba ngalihin pandangannya ke Grace.

Barbara menatap Harry sesaat sebelum mengangguk tanda setuju. "Hum. Nggak mungkin banget" tambahnya. Sekarang Barbara merasakan nyeri yang mendadak menyerang dadanya. Sakit banget, entah apa sebabnya.

"Kami tuh dah kayak saudara Grace" tambah Harry lagi.

Kali ini, Barbara nggak tau harus ngomong apa. Grace hanya mangguk-mangguk. "Gue duluan yak. Suami gue udah nungguin tuh sono" kata Grace sambil nunjuk suaminya yang berada dipintu keluar. "Bye Barr" mencipika-cipiki pipi Barbara sebelum beranjak pergi. "Bye Harr.." katanya pada Harry lalu berlalu menyusul sang suami.

Mereka berdua hanya menangguk menatap kepergian Grace. Sekilas Barbara melihat Harry yang menyeruput minumannya.

~

Harry mengantar Barbara pulang, sebelum masuk kedalam apartemennya. "Hazz.. coba aja dulu lo jalanin perjodohan mommy. Nggak ada salahnya juga kan lo coba. Kalau lo ngerasa nggak cocok, bilang aja ke mommy. Pasti mommy ngerti kok" katanya lalu beranjak turun dari mobil Harry.

Harry masih diam tanpa kata. Ia menatap punggung Barbara yang semakin menjauh dari pandangannya. Kemudian Harry menghela nafasnya. Sesakit inikah mempertahankan perasaanku padamu Bar? Katanya dalam hati. Dadanya seakan sesak. Dirinya sangat menginginkan Barbara menjadi miliknya. Ia sangat ingin mengatakan bahwa Aku mencintaimu Bar. Sangat mencintaimu. Namun lagi-lagi kalimat gue nggak akan Pacaran sama sahabat sendiri. Kalimat yang membuat nyalinya menciut untuk mengatakannya. Ia tak ingin membuat Barbara menjauhinya jikalau Harry mengatakan perasaannya.

Dijauhi Barbara bahkan terasa lebih menyakitkan daripada perasaannya yang tak diketahui Barbara. Harry menjambak rambutnya kasar, tanpa sadar air matanya kembali menetes..

Gue cinta lo Barb.. Gue cinta sama lo Barbara Palvin..

~

Jangan lupa vomment guys..

Happy reading♡♡

Xx

My GIRL.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang