Di Bali...
Mereka sudah sampai di hotel berbintang 5 itu. Sesampainya di lobby hotel, Harry segera check-in.
"Fuih.. Akhinya nyampe juga.." desah Barbara dan langsung merebahkan tubuhnya di salah satu twin bed dikamar mereka. Harry lupa menyuruh sekretarisnya itu untuk membookingkan mereka kamar hotel yang berbeda sehingga disaat check in tadi hanya tersisa satu kamar saja. Terpaksalah mereka harus satu kamar. Emang sih Harry orang kaya. Sebenarnya bisa saja ia mendapatkan kamar VVIP dihotel manapun dibali. Bahkan mungkin resort. Bukannya Harry pelit, Tapi dia tak ingin memanjakan Barbara dengan kehidupan mewah. Ia ingin menikmati dengan hal sederhana saja. Dan kayaknya Barbara ngga mempermasalahkan soal itu. Barbara udah tak sanggup lagi untuk mencari kamar hotel lain jadinya dia pasrah, toh dengan sahabatnya sendiri. Untung kamar itu room dengan twin bed.
Barbara terlalu capek untuk memedulikan apapun. Dipandanginya langit-langit diatasnya sambil menghembuskan napas panjang.
Dengan susah payah dia bangkit dari ranjang dan memakaikan kedua kakinya sendal hotel yang telah disediakan lalu berjalan terhuyung-huyung ke kamar mandi."Gue mandi duluan yah" katanya tanpa menoleh sama sekali kearah Harry yang sedang membenamkan wajahnya ke bantal.
Barbara menyalakan kran air dengan air hangat untuk mengisi bathtup dan memasukkan sabun yang disediakan oleh pihak hotel. Lalu memasukkan tubuhnya ke dalam bathtup. Merasakan air hangat yang menjalar ketubuhnya. Rasanya keringat dan semua penat dirinya hilang seketika.
Barbara menggosok dirinya dengan sabun. Tangannya pelan-pelan menyabuni bahu dan dadanya lalu turun hingga ke kaki dan pangkal pahanya.
Setengah jam kemudian. Barbara menyudahi mandinya. Dia keluar menggunakan jubah mandi dan pakaian dalam bersih dibaliknya. Barbara menggosok-gosokkan handuk kecil ke rambutnya.Ketika dilihatnya Harry masih baring ditempat tidur, Barbara menghampirinya dan ditendangnya kaki cowok itu.
"Bangun, gue mau ganti baju!"
"Nanti aja. Gue lagi mager"
"Hazz buruan. Gue mo ganti baju!"
"Ganti baju aja sih. Nggak usah gangguin orang" protes Harry.
"Dan ngebiarin lo ngintip gue? Banguuuuunn!!" Barbara memukul Harry dengan bantal sampai cowok itu bangun.
Harry nyerah. Ia berdiri dihadapan Barbara dengan muka kesalnya. Barbara memberikan pandangan tajamnya.
"Bawel lo Barb.. Lo mau gue ngeliatin lo ganti baju hah?" Katanya dengan nada menggoda.
"Ha-ha.. you wish" Sambil mengacungkan jari tengahnya. "Kesana lo. Ngadep tembok"
Harry berjalan dan ngadep tembok. Harry mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan itu dan baru menyadari satu hal. Terdapat kaca rias yang memantulkan bayangan Barbara yang sedang membuka jubah mandinya. Napasnya tertahan ketika matanya menangkap bayangan Barbara yang kini hanya menggunakan bra dan celana dalam. Bibirnya terasa kering, sekujur tubuhnya terasa terbakar dan dirasanya juniornya mulai bereaksi.
Barbara menatap Harry dengan jantungnya yang masih berdebar keras. Akhirnya dia sudah berpakaian lengkap. Terlalu lengkap. Harry lebih suka melihatnya dalam keadaan sebelumnya.
"Lo bisa balik sekarang" kata Barbara yang membuat Harry degdegan setengah mati.
Harry membalikkan tubuhnya "mandi gih. Lo nggak gerah?" Kata Barbara lagi.
"Tiba-tiba Gerah sih---" karena liat lo tadi Barr, lanjutnya dalam hati.
Harry berjalan ke arah kamar mandi kemudian menyiramkan kepalanya dengan air dingin untuk mengembalikan kewarasannya ke titik semula.
***
Pukul 19.00 Harry terbangun dari tidurnya dan berjalan menuju jendela lalu menyibakkan tirai dari bahan katun lembut. Pandangannya menelusuri tiap isi kamar itu lalu menyadari Barbara tidak ada disana. Ia keluar dari kamar menuju lobby, disitulah ia menemukan Barbara sedang berbincang dengan.... seorang cowok? Ah siapa itu? Pikirnya.
Harry menghampiri Barbara yang sedang asik berbincang dengan pria itu. "Oh kau sudah bangun Hazz?" Kata cewek itu saat menyadari kehadirannya.
"Oh hai Harr.. masih ingat denganku? Nathan--mantan kekasihnya Barbara" kata pria disebalahnya.
"Aah.. Nathan? ya ya" Kata Harry dengan suara datarnya.
"Yaudah Barb.. gue balik kamar dulu yah. See you" lalu Nathan pun pergi meninggalkan Harry dan Barbara.
Nathan adalah mantan Barbara saat dibangku kuliah dulu. Barbara dan Nathan berpacaran hanya 2 bulan. Karena faktor Barbara yang merasa bosan dengan hubungan hambarnya itu ia pun memutuskan Nathan.
Barbara menatap Harry dan tersenyum ke arahnya.. dan eh... dicuekin? Harry malah langsung pergi ke ruang makan.
"Hazzz.. tungguin gue" katanya dengan sedikit teriak.
-----------
Huhu.. Butuh pencerahan:')
Maaf jikalau ff ini makin gaje guys:""Jangan lupa Vomment.
xxo..
KAMU SEDANG MEMBACA
My GIRL.
RomanceKalau ada kata lain yang melampaui kata 'sahabat' yah itulah kami. Berbagi cerita dan berbagi rahasia. Bahkan tanpa disadari, cintapun tumbuh diantara kami. Walaupun kami memilih untuk bertahan tanpa salig memiliki. Tapi sekuat apapun kami menyang...