Sebulan berlalu sejak Barbara menjalin hubungan dengan Evan.
Menurut Barbara, Evan sosok yang hangat dan juga romantis. Buktinya kini pipi Barbara merona. Barbara menatap cincin pemberian Evan. katanya Barbara kini resmi menjadi tunangan Evan..
Ahh membayangkanya saja membuat pipi Barbara kini kembali merona. Ia memasuki rumahnya dan menemukan Emma yang sedang fokus menatap laptopnya. Mungkin dia sedang meng-upload foto terbaru di website kami.
Barbara berjalan kearah Emma, ia terus tersenyum seperti orang gila.
"Lo napa sih Bar? Udah ga waras?"
Barbara terus saja tersenyum dan menari didepan Emma. Emma yang merasa terganggu dan geram melihat tingkah Barbara itu langsung meleparkan sebuah tempat kacamatanya dan yey tepat sasaran. Barbara meringis kesakitan dan menatap tajam kearah Emma membuat Emma terkekeh seakan tak merasa bersalah.
"Abis lo kaya orang yang udah ngga waras tau Bar.. gue risih liat lo gitu" katanya
"Ems lo tau ngak?" Kata Barbara tiba-tiba
Emma memutar bola matanya "nggak dan gue nggak mau tau"
"EVAN BERI GUE CINCIN EMS" nada suara Barbara kini naik satu oktaf.
Emma langsung mengalihkan pandangannya kearah Barbara yang sedang menatap cincin yang berada dijari manisnya.
Barbara tersenyum kearah Emma kemudian menceritakan semuanya sampai Evan menjadikan Barbara sebagai tunangannya.
Emma menatap Barbara nggak percaya. "Lo--" Barbara hanya mengangguk. Ia bahkan tak dapat menolak saat diperlakukan manis oleh Evan..
~~
Ditempat lain, Harry sedang sibuk mencari Sweet Bakery. Kalau kata Vallerie nggak jauh dari lokasi Mcd.
Harry memarkirkan mobilnya didepan Sweet Bakery. Ia berjalan masuk kedalam kemudian menelfon Vallerie.
"Halo Vall? Kamu dimana?"
"Aku baru nyampe kok. Ini udah mau turun dari mobil"
"Okai. Aku tunggu didepan pintu nih. Bye"
"Sip!!"
Harry menyipitkan matanya saat melihat seorang wanita tinggi dan berambut panjang menghampirinya dengan senyum lebarnya.
"Harry?" Harry menelusuri setiap jengkal penampilan cewek yang tadi berjalan dan sudah ada didepannya. Harry mendadak bengong ketika kedua mata mereka bertemu.
Harry mengerjapkan matanya. Vallerie sosok perempuan yang cantik. Lekuk wajahnya, rambut hitam panjangnya yang dibiarkannya terurai, riasan tipisnya yang semakin membuat penampilannya makin mempesona sehingga membuat Harry tertarik padanya.
Diulurkannya tangannya ke arah Vallerie dan dengan senyuman disambut oleh Vallerie. Ah, manisnya..
Harry mempersilahkan Vallerie masuk ke dalam toko bakery, dan menarikkan kursi untuk Vallerie duduki kemudian Harry duduk didepan Vallerie. Harry memesan dua cangkir teh dan dua buah cheesecake.
Tadinya Harry berpikir ini akan menjadi kencan yang membosankan. Namun jujur aja, dia terpesona oleh kecantikan Vallerie.
"Kamu cantik Vall" kata Harry.
"Makasih"
Harry nggak tau lagi harus ngomong apa. Tiba-tiba seorang pelayang datang membawakan pesanan mereka. Dengan satu gerakan kaku, Harry menyuapi potongan cheesecake ke mulutnya sendiri. "Kamu harus coba Vall. Cheesecakenya sangat enak" kata Harry dengan wajah berbinar.
Vallerie terkekeh melihat wajah Harry yang sangat lucu menurutnya. Harry yang sadar terus ditatap oleh Vallerie refleks tangannya mengarahkan sendok yang terisi potongan cheesecake ke arah mulut Vallerie.
Vallerie yang kaget oleh tingkah Harry yang yang menyuapinya kemudian membuka mulutnya. "Gimana enakkan?" Kata Harry setelah Vallerie mengunyah potongan cheesecake yang diberi Harry.
Vallerie manggut-manggut sambil tersenyum. Pipinya merona karena perlakuan manis Harry padanya.
Suasana menjadi rileks. Mereka mendadak bisa mengobrol tentang apa saja. Bahkan Harry beranggapan Vallerie ternyata dapat membuat suasan menjadi nggak membosankan. Selalu saja nyambung jika membahas segala sesuatu dengan Harry. Senyuman manis Vallerie dan juga suara tawanya yang merdu.
Barbara bener. Dan Harry berutang ucapan terimakasih karena telah membuat pikirannya terbuka untuk mau mencoba menerima perjodohan mommynya.
----------
Happy Reading..
Jangan lupa Vommen!!!
Xx.
KAMU SEDANG MEMBACA
My GIRL.
RomanceKalau ada kata lain yang melampaui kata 'sahabat' yah itulah kami. Berbagi cerita dan berbagi rahasia. Bahkan tanpa disadari, cintapun tumbuh diantara kami. Walaupun kami memilih untuk bertahan tanpa salig memiliki. Tapi sekuat apapun kami menyang...