1. I'm Afraid of

6.2K 825 70
                                    

Jungkook menyelempangkan tasnya ke bahu, sambil menyomot roti selai tuna di atas piring. Tangannya sibuk menalikan sepatu dengan tergesa.

"Eomma, aku berangkat."

Dengan mulut penuhnya, ia mengucapkan salam. Ibunya hanya menggeleng dan tersenyum. Ia sedang di dapur mencuci piring tapi kemudian berteriak karena Jungkook masih terlihat di depan pintu.

"Kau tak ikut hyung-mu saja eoh?!"

"Aniyo. Dia masih tidur!"

Sama halnya dengan ibu Jungkook, laki-laki itu berteriak dan langsung berlari karena sekitar lima belas menit bus yang biasa ia tumpangi akan sampai di halte. Pun halte bus cukup jauh dari rumahnya. Dengan gesitnya, ia terus berlari kencang sepanjang jalan.

"Aku sedang dalam perjalanan." Jungkook bersuara dengan napas terengah pada ponsel yang menempel pada telinga.

"Kau terlambat."

"Terlambat? Aish! Suruh busnya mengejarku!"

"Sedang mengutarakan lelucon?"

"Aku lelah mengejarㅡ"

Tut.

Sial. Jungkook mendengkus kesal ketika teleponnya di tutup dengan sepihak. Namun, ia kemudian berlari sekencang mungkin, walaupun keringat membasahi seragamnya. Ia tidak ingin terlambat hari ini. Bahkan ia harus bisa mengejar bus jika ia terlambat sampai di halte.

***


Jungkook melihat-lihat kursi-kursi penumpang yang kosong. Untung saja, ia adalah juara atlit nasional di sekolahnya, jadi ia tak perlu tertinggal bus hanya karena waktu.

Setelah menemukan kursi kosong yang ia cari, ia langsung duduk. Disampingnya, ia mendapati gadis yang tengah membaca sambil mendengar musik melalui headset-nya. Ya, itulah kebiasaan gadis itu.

Jungkook memang tahu, karena alasan ia naik bus daripada membawa motornya karena gadis itu. Gadis yang masih fokus pada bukunya tanpa melihat ke sekelilingnya.

"Sohye-ya."

Ia melepas satu headset di telinga kanan gadis itu. Tapi gadis itu tak kunjung menjawab panggilannya.

"Kauㅡ"

"Aku sedang membaca, Jungkook. Perhatikan jalan."

Dengan tenang gadis itu, Sohye berbicara tanpa menatapnya. Ia fokus menatap bukunya halaman demi halaman.

"Ck." Jungkook berdecak, berpura-pura cemberut. "Selalu saja seperti itu."

Jungkook bersidekap, menolehkan pandangannya ke arah lain. Sohye yang tergerak menatap Jungkook, lalu tersenyum tipis. Bisa-bisanya pria ini marah padanya hanya karena buku. Ya, karena buku.

Bibirnya mendarat cepat ke pipi Jungkook. Setelah itu, mengalihkan pandangannya ke buku lagi. Ia tahu pasti Jungkook terkejut karena tiba-tiba ia menciumnya. Dari sudut matanya, pria itu sedang mengulum senyumnya dan masih memandang ke arah lain.

"Semangat ya, untuk mengejar mata pelajaran yang tertinggal."

"Ya, aku tahu."

Jungkook tersenyum karena mendadak kekasihnya melakukan hal tak terduga. Itulah salah satu sifat yang disukainya dari kekasihnya, Sohye. Sudah cantik, pintar, rajin, mempunyai bakat melukis, apalagi gadis itu mempunyai sejuta sifat yang tak diketahuinya tapi bisa membuatnya nyaman.

"Perhatikan jalan, jangan jadikan aku objek utamamu jika kau tak ingin terlambat!"

***

𝐋𝐎𝐎𝐊 𝐇𝐄𝐑𝐄 [여기봐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang