5. Obsessed is Real

3.8K 548 65
                                    

Obsesi terkadang membuat seseorang buta. Karena dia akan melakukan apa saja agar apa yang diinginkannya tercapai. Hal ini juga mempengaruhi dalam hubungan percintaan. Terkesan mencintai sampai mati, tapi itu hanyalah sekedar obesesi.

Berujar dalam hati, Sohye tidak ingin seperti itu. Dia tulus mencintai Jungkook. Walaupun terkadang dia memiliki rasa cemburu jika pria itu berdekatan dengan gadis lain, baginya itu tak apa. Selama Jungkook masih mencintainya. Memiliki Jungkook dengan rasa tulusnya dan segala perhatiannya, itu sudah cukup membuatnya merasa bahagia.

"Sohye?"

Pria berkacamata bulat tiba-tiba memanggil dan menghampiri dirinya ketika dirinya sedang menyatat materi di depan. Ia melihat ke sekeliling, semua teman kelasnya sudah keluar karena jam dinding menunjukkan jam istirahat. Sekarang, hanya tinggal mereka berdua.

Si pria itu memberikan sepucuk surat lalu melenggang pergi tanpa mengucap sepatah kata pun.

"Apakah ini dari Jungkook? Tidak biasanya Jungkook mengirimiku surat," gumam Sohye sambil membuka surat itu, namun isi surat itu membuat Sohye terkejut. Hingga tubuhnya menjadi lemas usai membaca surat tersbut.

Jauhi Jungkook atau aku akan melakukan sesuatu yang kejam padanya.

***

Jungkook masuk ke dalam ruangan latihan dance. Yang biasa digunakan Hoseok dan Raemiㅡkekasih Hoseok ketika latihan saat mereka berpartisipasi pada suatu acara. Sebenarnya Jungkook iri, Raemi dan Hoseok ini adalah sepasang kekasih. Banyak fans-nya yang mendukung mereka juga karena mereka sangat cocok ketika berduet. Mungkin karena mereka partner tim, jadi walaupun mereka tidak berpacaran, banyak yang mengagumi mereka sebagai pasangan yang serasi.

"Whoa, Jungkook-ah. Tumben sekali kemari?" Raemi speechless lalu tersenyum lebar. Kebetulan ia habis latihan solo, tanpa Hoseok. Pria itu sedang membelikan makanan untuk mereka di kantin.

Jungkook merebahkan dirinya di sofa, membuka buku yang dibawanya.

"Penat sekali, noona. Aku juga sedang menghindari Yerim, gadis yang saat ini mengejar-ngejarku. Dia sangat keterlaluan mengaku-ngaku pada semua bahwa aku adalah kekasihnya."

Wajah Raemi berubah menjadi serius. "Apa kau tidak ingin mencoba menjalin hubungan dengannya?"

Jungkook mendengkus pelan. "Ani. Aku tidak suka dengannya. Dia manja. Dia sangat berlebihan, noona. Aku tak tahu bagaimana kekasihmu itu bisa menyukai dan mengaguminya dulu."

Raemi terkekeh lalu merentangkan tangannya, untung tak mengenai wajah Jungkook.

"Hoseok menyukai Yerim bukan berarti dia ingin menjalin hubungan dengannya, eoh. Aku sudah kenal Hoseok jauh sebelum dia menyukai Yerim. Dari matanya, aku melihatnya dia hanya kagum dengan gadis itu. Tentu kagum karena wajah gadis itu memang cantik."

"Cinta memang tidak bisa dipaksa. Tapi, apa salahnya mencoba dekat dengannya? Dulu, aku dekat dengan Hoseok karena terbiasa. Kami terbiasa dekat dan melakukan hal yang sama. Membicarakan hal-hal yang bahkan aku tak tahu berakhir dengan dia menjadi kekasihku, bahwa dia juga punya perasaan untukku."

Pun Jungkook menyela. "Aku menghindarinya juga bukan karena membencinya, noona. Karena Yerim mendekatiku semata-mata karena obsesi."

Raemi mengacak rambut Jungkook gemas, "Wah. Kau sudah besar ternyata. Sudah bisa membedakan mana itu cinta mana itu obsesi, hm?"

Jungkook diam. Pikirannya entah sekarang sedang melayang kemana.

"Karena aku mencintai Sohye hingga aku terobsesi seperti ini."

𝐋𝐎𝐎𝐊 𝐇𝐄𝐑𝐄 [여기봐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang