Ruangan gelap, hanya sedikit berkas cahaya terlihat dari celah ventilasi atas, lalu mengintip keadaan sekeliling. Sohyeㅡia terikat di kursi, tetapi untungnya mulutnya terbebas. Setidaknya ia masih bisa bicara, walaupun ia tak tahu harus mengatakan apa.
"Hah, dimana aku?" lirihnya.
Perutnya terasa sakit karena terus memberontak, tidak bisa bergerak bebas. Belitan talinya sangat kuat. Sekujur tubuhnya berkeringat, ketika melihat siluet dua orang dari jauh, walaupun penerangan yang minim, Sohye tahu ada dua orang yang berjalan ke arahnya. Seorang perempuan dan laki-laki, terlihat dari bayangannya. Ia pun menunduk, pura-pura pingsan, seperti tadi.
"Rencana lebih cepat dari perkiraan. Aku tak menyangka kau bisa menyelesaikan secepat ini."
Sohye membatin, mengapa ia seperti mengenal suara ini? Suara ini seperti familiar di telinganya.
"Mengawasinya belakangan ini karena permintaanmu. Itu sangat mudah, bagiku."
Sang gadis hanya menyeringai, ia menggertakkan giginya, matanya menyorot tajam Sohye yang kini masih pura-pura pingsan. "Aku sudah menerornya untuk menjauhi Jungkook-ku. Tapi, dia sepertinya menganggapku main-main."
"ㅡDan sekarang, aku melihatnya satu apartemen dengan pria-ku. Cih, wanita jalang." Emosi gadis itu semakin membara. Pria berkupluk hitam merangkul bahu gadis itu untuk menenangkannya.
"Katakan padaku, harus ku apakan dia?"
Lalu, gadis itu tersenyum miring. "Singkirkan dia bagaimanapun caranya." Tangannya mengepal kuat, "Jungkook harus jadi milikku."
***
Malam beranjak pagi, suasana apartemen terasa sunyi. Pun Jungkook tidak bisa tidur. Bagaimana ia bisa tidur jika Sohye di luar sana entah bisa tidur atau tidak. Batinnya meringis, menyalahkan dirinya lagi mengapa ia meninggalkan Sohye sendiri.Ia tidak mengerti, apa yang sebenarnya terjadi? Apakah ini bagian dari rencana Sohye mengajak tinggal bersama?
"Hyung."
Jungkook kini menelepon Yoongi, satu-satunya teman yang mengetahui bahwa ia memiliki kekasih. Bagaimanapun juga, jika ia memberitahu yang lain, pasti akan menyebar. Jadi, cukup Yoongi yang tahu, ia tidak mempermasalahkan jika Yoongi karena pria itu juga sulit membuka hatinya.
"Keㅡ" Yoongi menyelanya. "Aku tahu."
Jungkook mengerutkan keningnya, bingung. "Apa maksudmu, hyung?"
Yoongi terdiam. Entah ini praduganya benar atau salah, tapi jika yang dimaksud Sohye adalah gadis yang ia lihat waktu di lapangan basket itu, mungkin itu memang benar.
"Jungkook, apa kekasihmu suka melukis?"
Jungkook mengangguk, walaupun tak terlihat oleh Yoongi. "Ne."
"Jelaskan bagaimana ciri-cirinya."
Jungkook membayangkan Sohye, gadisnya yang sekarang entah dimana. "Dia mempunyai rambut yang panjang, badan agak berisi, hidung kecil, senyum lucu dan ia lebih pendek dari hyung."
Yoongi berdecak. "Jangan sebutkan tinggi badan, bodoh."
Jungkook tergelak sebentar.
"Mengapa kau tanyakan itu, hyung? Itu semakin membuatku sedih."
Yoongi menghela napas. "Sebenarnya aku tak tahu dengan dugaanku ini benar atau salah. Dean, tetanggaku. Aku melihatnya menggendong seorang gadis yang terlihat seperti kekasihmu."
***
Yoongi mengetahui jika kini di kantin mereka hanya berenam orang, Jungkook pasti sedang mencari jejak kekasihnyaㅡSohye. Ia hanya memberi petunjuk tentang, dimana tempat tinggal Deanㅡpria yang ia tahu tetangganya itu membawa gadis yang mirip Sohye, agar Jungkook bisa menguntitnya kemanapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐎𝐎𝐊 𝐇𝐄𝐑𝐄 [여기봐]
Fanfiction[Slow Update] Jeon Jungkook tidak mengenal Kim Sohye seperti yang ia kenal dulu. Perubahan dan masa lalu nya adalah dalang dibalik penyebab itu semua. Copyright©2018 Published by Sccritlare Begin: September 09, 2018 End:-