16. About the Truth

3.2K 437 27
                                    

Budayakan vote sebelum membaca.❤

"Jangan melamun terus, Hye."

Perkataan Yena membuat lamunan Sohye terbuyar. Sudut bibirnya sedikit terangkat, lalu terkekeh kecil. Atensinya pada Yena yang kini menyajikan beberapa hidangan di atas meja makan membuatnya bersyukur bahwa ia dipertemukan lagi dengan guru privat les-nya itu. Dan semakin bersyukur karena ketika itu, kekasih dari perempuan ini, yaitu Park Jiminㅡyang menemukannya bersembunyi, mendengar rintihannya di balik semak-semak.

Dunia masih berpihak padanya.

Dan sebab itu, Yena selalu mengurus kebutuhannya ketika mengetahui apa yang terjadi pada dirinya hingga kini. Pasangan kekasih ini layaknya The Angle dalam kisah hidupnya yang miris ini.

"Baru kusadarkan kau melamun lagi." Suara Yena kembali menginterupsi. Kini dengan tepukan pelan pada bahu Sohye, menyadarkannya untuk segera makan. Karena weekend, Yena memasak sedikit banyak karena Jimin juga akan ikut bergabung nanti.

"Aku hanya berpikir tentang, malaikat yang selalu bersamaku selama ini," ujar Sohye diselingi kekehan.

"Aku sangat berterimakasih banyak padamu eonni, dan juga Jimin oppa. Aku tak tahu, seberapa banyak aku berhutang budi pada kalian. Yang jelas, separuh nyawa saja tidak akan cukup."

"Itu sudah keajaiban yang ditakdirkan oleh Tuhan, Hye." Yena tersenyum, ia lalu meraih kedua tangan Sohye, mengusapnya dengan kasih sayang. "Tidak usah dipikirkan lagi, setelah ini jangan menganggap dirimu sebagai beban."

Mereka saling tersenyum, lalu tak lama kemudian, Jimin datang dengan wajah riangnya, tapi masih tetap terlihat kaku seperti biasa. Karena pada dasarnya, Jimin belum terlalu dekat dengan Sohye, apalagi mengunjungi sampai ke flat milik gadis itu. Mereka bertemu bisa dihitung dengan jari.

Eksistensinya pun diketahui oleh Sohye dan Yena. Yena kemudian menghampirinya dan menggandengnya beriringan ke meja makan. Sweet sekali. Sohye memandangnya kelewat iri. Ia hanya tersenyum pedih, mengingatkan akan Jungkooknya lagi.

Sohye masih bisa mendengar percakapan Jimin dan Yena, dan itu membuatnya menjadi rindu, rindu ketika ia berdebat apapun dengan Jungkook. Pun hal itu hanya terpikirkan dalam angannya saja.

"Kenapa terlambat?" Yena menggandeng lengan Jimin, ketika pria itu sudah mengganti sepatunya dengan sandal rumahan.

"Aku mampir ke rumah Namjoon hyung sebentar untuk mengembalikan kaset film-nya. Selebihnya, jalanan agak macet, Sayang."

"Kurangi menonton film seperti itu, Jimin. Sebentar lagi ujian kenaikan kelas. Pikirkan belajarmu."

"Aku sudah me-manage waktu sebaik mungkin. Tenang saja, aish, jangan terlalu dipikirㅡO-oh, annyeong Sohye." Jimin seakan lupa ketika ia hampir ingin mencium hidung Yena karena gemas dengan kecerewetan gadisnya, dan akhirnya tidak jadi ketika ia melihat presensi Sohye di meja makan.

"Annyeong oppa." Kelewat datar, tetapi Sohye masih memberikan senyum tipis. Sungguh, perasaan Sohye jadi memburuk karena melihat adegan mesra itu.

Membuat makan siang mereka dilingkupi rasa canggung. Yang sebenarnya Yena inginkan awalnya adalahㅡhanya membuat Sohye tidak kesepian.

***

Entahlah, sebuah kebetulan atau memang ini rencana Tuhan, setelah Jimin dan Yena pergi, seseorang yang ia kira mereka berdua kembaliㅡkarena mungkin ada sesuatu yang tertinggal, tetapi yang muncul bukan mereka ketika ia membukakan pintu, melainkan seseorang yang tak akrab dengan dirinya. Ia mengingat pria ini sebagaiㅡpria berkulit pucat, Suga.

Tentu, selain Jimin dan Jungkook, tidak ada yang mengetahui bahwa dirinya tinggal di flat ini. Lantas, apa yang membuat pria itu kemari? Bahkan, untuk sekedar mengenal, rasanya itu tidak pantas. Karena bagaimanapun, rahasia tentang ia 'amnesia' hanya Jimin dan Yena yang tahu. Yang seharusnya pasti Jimin tak membocorkan itu kepada teman-temannyaㅡtak terkecuali Jungkook.

Namun tak salahnya ia menyilakan Yoongi masuk dan sekarang mereka berdua berada di ruang tamu yang cukup minimalis.

"Apa kita saling mengenal?"

Sohye mengawali pembicaraan karena begitu penasaran tujuan kedatangan pria pucat ini.

"Sohye, anak kelas 10-1, suka melukis, tidak mempunyai orang tua ... dan kekasih Jeon Jungkook?"

Obsidian Sohye membelalak ketika Yoongi menyebutkan kalimat terakhir. Apa maksud dari pertanyaan dari pria yang ada dihadapannya?

"Excuse me. Aku mempersilakanmu masuk karena itu bentuk sopan." Sohye memicing tajam. "Apakah itu yang dinamakan seorang penguntit?"

Yoongi bersidekap. "Seharusnya, si bodoh itu tahuㅡkau amnesia ataupun tidak, hubungan kalian sebagai kekasih tidak ada bedanya."

"Apa maksudmu?" Sohye semakin tidak mengerti.

"Sebagai seorang calon pskiologi, aku langsung paham mengapa kau terlihat terkejut tentang Jungkook. Aku bingung, mengapa dia harus menutup-nutupi keberadaannya sebagai kekasihmu, kalian adalah kekasih. Seharusnya si bodoh itu bersamamu sampai membuatmu ingat. Iya, seharusnya."

"ㅡTapi, ia tidak melakukannya. Ia tidak ingin melihatmu seperti ini lagi. Walaupun kau amnesia sekalipun, ketika mendengar seseorang yang terikat denganmu, reaksi yang muncul pasti akan sama seperti dirimu. Atau, dengan kata lainㅡapakah amnesiamu itu sungguhan atau semacam ... kepura-puraan?" Yoongi menyeringai.

Sohye awalnya terkejut, karena ucapan Yoongi tepat pada sasaran, tapi ia meminimalisir ekspresinya dengan raut datar seperti biasa. "Jadi, tujuanmu kemari adalah karena ingin menunjukkan bahwa aku ini amnesia atau tidak?"

Yoongi pun berekspresi dingin. "Tidak. Tujuan ku kemari adalah karena Jimin. Aku tak sengaja mengikuti mobil Jimin yang awalnya aku ingin ke apartemen Namjoon tapi melihat ia tergesa-gesa keluar darisana aku pikir ada yang tidak beres dengan gerak-geriknya. Dan berakhir disiniㅡ"

"Dan kau pasti tahu, apa yang dilakukannya disini."












































"Aku ingin tahu apa yang kalian rencanakan, dibelakang Jungkook? Apa kau tidak mengerti selama ini apa yang dirasakan bocah itu?"

Pun Sohye kalut. Namun, apakah Yoongi tidak melihat Jimin bersama Yena? Mengapa kesimpulan itu seperti membuatnya ketahuan berselingkuh? Haruskah ia bicara jujur tentang apa yang ia lakukan selama ini?[]

----------------------------------------

You don't know about the truth, Min Yoongi.

Ig

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ig. Its.yourscrittlare
Februari 25, 2019.
On revision.
November 29, 2020

𝐋𝐎𝐎𝐊 𝐇𝐄𝐑𝐄 [여기봐]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang