Apartemen Yoongi sekarang jadi sasaran tempat persinggahan oleh Jungkook. Karena sejak telepon dari nomor asing beberapa menit yang lalu, ia sudah tidak tenang. Apalagi yang dimaksud orang tak dikenal itu sekarang? Apakah ini ulah sasaeng fans-nya lagi? Jadi, seseorang pembuat onar di masa lalu nya ini, ternyata masih ada dan ini tentu akan sangat berbahaya untuk Sohye.
Ketika ingin menelepon lagi, nomor itu sudah tidak aktif. Kemungkinan, nomor itu sudah dibuang oleh orangnya atau memang sengaja sudah dinonaktifkan sehabis meneleponnya agar tidak bisa dilacak. Licik sekali.
"Apa setelah kabar Sena meninggal, kau tidak menyelidiki apapun tentang dirinya?"
Pertanyaan yang dilontarkan Yoongi membuatnya berpikir kembali. Itu seperti membuka luka lama, walaupun sebenarnya ia sudah mengikhlaskan kepergian Sena alih-alih mencari tahu penyebabnya. Dulu, Jungkook tidak tahu apa-apa. Tidak tahu harus berbuat apa. Sejak Sena meninggal, Jungkook terpuruk dan melalui hari-hari yang suram. Iya, sebelum mengenal Sohye. Jungkook dan Sena saling menyukai sewaktu mereka masih SMP. Kembali memikirkan kisah lalu adalah hal yang buruk. Sena itu, sifatnya sangat bertolak belakang dengan Sohye. Walaupun sama-sama memendam masalah untuk dirinya sendiri. Sohye dan Sena sama-sama tidak memberitahunya tentang teror yang dilakukan sasaeng fans-nya. Sohye tipe orang yang acuh, sedangkan Sena memang pendiam. Ya Tuhan, Jungkook kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya, mengembalikan kesadarannya. Mengapa dia jadi membandingkan Sohye dan Sena sih?
"Tidak benar-benar tidak menyelidiki. Aku menemukan surat teror di loker-nya. Aku sangat menyesal mengapa aku tidak tahu tentang hal itu. Sena itu ... dia hidup sebatang kara di sini. Dia juga tidak pernah menceritakan apapun tentang keluarganya. Aku ingin mengusut penyebabnya pun, aku tidak mampu. Aku terlalu payah waktu itu. Surat teror itu ... tidak ada gunanya juga. Tidak ada petunjuk."
Yoongi menyeruput kopinya dengan tenang, mengangguk-angguk, terlihat mengerti dan berpikir ingin mencari solusi.
"Setidaknya kau sudah berusaha. Aku yakin, Sena tidak mungkin tidak berusaha memberitahumu. Kau masih punya bukti surat teror itu?"
Jungkook terdiam untuk beberapa sekon. Yoongi tahu, Jungkook pun trauma. Ia tidak ingin mengulangi kesalahan untuk yang kedua kali. Tentu saja Yoongi akan membantu. Tentu saja. Bagaimana mereka adalah sahabat.
"Masih di dalam loker. Aku yang membawa kunci lokernya, karena loker milik Sena itu sudah tidak ditempati, katanya menghormati kepergian Sena. Aku pikir hanya tidak ingin mendapat kutukan. Itu sangat berlebihan," ujar Jungkook mendengkus.
Yoongi memandang Jungkook cukup serius. Manik mata Jungkook tersirat masih menyimpan luka. Yoongi paham betul bagaimana kehilangan sosok berharga di hidupnya, apalagi sudah tidak dijumpai keberadaannya di dunia, karena ia juga pernah merasakannya.
"Yang hanya bisa kau lakukan sekarang adalah kau harus berada di sisi gadis itu. Kau harus tahu Jungkook, sampai sejauh ini, kukira gadis itu adalah sosok perempuan yang kuat. Karena masih bisa bertahan dengan keadaan fisiknya sekarang."
Jungkook tersenyum, lekas memeluk Yoongi. Yoongi balas dengan tepukan ringan di punggung. Ia bukan lelaki buruk juga, yang merusak perasaan seseorang dengan cara jahat, setidaknya setelah semua ini berakhir, ketika Jungkook dan ia tahu siapa dalang di balik semua keresahan pria itu selama ini, mungkin mereka bisa bersaing dengan sehat. Itu hanya kemungkinan saja. Sebab Yoongi mendengarkan sesuatu yang menggelitik pendengarannya.
"Terima kasih atas saranmu, hyung. Aku hanya benar-benar tidak ingin kehilangan Sohye. Tidak sekalipun."
***
Sohye rasa Jungkook benar-benar aneh hari ini. Apalagi ia terus-terus saja dekat dengannya, membuatnya tanpa tersadar merasa asing dengan perlakuannya. Iya, mereka dulu kan tidak pernah menunjukkan kedekatan secara terang-terangan. Walaupun sekarang keadaannya jelas-jelas berbeda.
![](https://img.wattpad.com/cover/95692035-288-k145445.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐎𝐎𝐊 𝐇𝐄𝐑𝐄 [여기봐]
Fanfiction[Slow Update] Jeon Jungkook tidak mengenal Kim Sohye seperti yang ia kenal dulu. Perubahan dan masa lalu nya adalah dalang dibalik penyebab itu semua. Copyright©2018 Published by Sccritlare Begin: September 09, 2018 End:-