Gyeom membantu Sohye mendorong kursi rodanya sampai depan gerbang, menunggu Yena menjemputnya. Seperti biasa, Jungkook hanya mengantarnya dengan jarak jauh. Mengantarnya dengan senyuman sendu.
Jika biasanya ia akan pulang, dan tidur sampai pulas melewatkan makan malam, sekarang ia pergi dengan taksi ingin mengunjungi sebuah tempat. Sebelumnya ia berhenti dulu di toko kue, sebagai buah tangan yang akan ia bawa. Ya, dia akan mengunjungi flat Sohye. Ternyata rindu itu memang berat. Walaupun setiap hari bertemu di kelas, ia tidak bisa berharap banyak mengobrol dengannya. Karena Sohye juga menjaga jarak dengannya.
Setelah keluar dari toko kue, Jungkook kembali menghentikan taksi dan menuju tempat tujuannya dengan perasaan senang membuncah. Ia sangat berharap Sohye tidak akan menolaknya datang bertamu. Walaupun tujuannya adalah hanya merindukan gadis itu. Sampai ia tidak menyadari, bahwa ada seseorang juga yang mengawasinya dari jauh.
***
"Sohye tidak ada di flat?"
"Ya, aku belum lama sampai, dan aku sudah mengetuk pintu flat-nya berulang kali tapi tidak ada jawaban."
Jungkook menemukan Hwan ketika ia sampai di tempat flat Sohye tinggal. Hwan sedang membawa papperbag yang entah apa itu isinya. Lagipula ia ia juga tidak peduli. Hanya saja, kemana Sohye pergi? Atau dia sedang mampir ke suatu tempat? Yang ia tahu, Sohye dan dirinya tidak pernah mengunjungi tempat selain studio dan galeri paman Han.
"Baiklah, kalau begitu, aku permisi." ujar Jungkook begitu ia mengetahui Sohye tidak ada di rumah, sepertinya Sohye dan Yena memang sudah akrab, ia tidak perlu khawatir jika terjadi apa-apa dengan gadisnya itu.
Tapi langkahnya terhenti ketika tangan Hwan menahannya, memanggilnya dan itu membuatnya bingung.
"Ada apa? Sohye tidak ada disini, jadi lebih baik aku pulang." Jungkook sedikit risih walaupun ingin melepaskan genggaman Hwan pada tangannya, tapi karena gadis itu adalah teman Sohye, ia mencoba menahannya.
Hwan dengan raut sedikit kecewa tetapi senyum simpul terpatri di bibirnya. "Bukankah kau ingin memberi sesuatu juga pada Sohye? Lebih baik menunggunya dan mengobrol denganku. Aku ingin mengenal teman Sohye sepertimu lebih banyak."
Jungkook kemudian benar-benar melepaskan genggaman Hwan dengan sedikit hentakan pelan, tapi gadis itu cukup terkejut ketika ia melakukan itu.
"Aku tidak suka berbasa-basi dengan perempuan asing walaupun kau teman dekat Sohye. Hubunganmu dengan aku tidak cukup dekat untuk sekedar mengobrol akrab."
Hwan tetap tersenyum, lebih tepatnya tersenyum kaku. "Jungkook-ssi, mianhaeyo. Tapi aku hanya ingin mengenalmu sebagai teman. Sohye tidak pernah membicarakanmu. Yang kutahu dia hanya kesepian dan mengunjungi galeri dan memantau hasil karya-karyanya. Aku seperti ini karena aku teman yang ingin melindunginya. Jadi aku ingin tahu kau orang seperti apa karena ingin dekat dengan Sohye."
Ya tentu saja dia tidak pernah bicara tentangku, hubungan kita pun tabu, batin Jungkook miris. Lagipula, Sohye menerima apa adanya itu sudah termasuk bagian kecil kebahagiaannya yang tak terhingga. Bagaimanapun juga, keadaan Sohye jadi seperti ini termasuk kesalahannya juga. Matanya meredup, helaan nafasnya terdengar begitu melelahkan.
"Jika kau temannya, kau tidak usah lebih ingin mengenalku."
"Kenapa?" tanya Hwan dengan nada yang sedikit kecewa. Kerjapan matanya menandakan rasa ingin tahu.
Jungkook menyeringai kecil. "Semua orang punya rahasia. Termasuk kau, atapun aku, dan dia. Kau teman-nya kan? Kuberitahu, selama ini aku tidak pernah menganggapnya teman. Jadi kau lindungi teman-mu itu juga dariku jika ingin. Aku pamit dulu."
![](https://img.wattpad.com/cover/95692035-288-k145445.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐎𝐎𝐊 𝐇𝐄𝐑𝐄 [여기봐]
Fanfiction[Slow Update] Jeon Jungkook tidak mengenal Kim Sohye seperti yang ia kenal dulu. Perubahan dan masa lalu nya adalah dalang dibalik penyebab itu semua. Copyright©2018 Published by Sccritlare Begin: September 09, 2018 End:-