𝐋𝐎𝐎𝐊 𝐇𝐄𝐑𝐄 [여기봐]

23. The Past

Ada yang kangen sama jungHye?

Makan malam rasanya sangat sepi, ketika mereka memilih sibuk dengan makanan dan pikiran masing-masing.

Agaknya Sohye perlu menjelaskan mengapa ia bersedih sembari menatap foto dua gadis kembar yang berada di kamarnya itu. Ya, itu adalah dirinya dengan Kim Sena, gadis yang meninggal karena bunuh diri. Mereka kembar, namun kalian akan menemukan sisi perbedaannya. Raut wajah Sohye begitu dingin sedangkan Sena sebaliknya, begitu kalem.

Dulu Sena memilih mandiri dan tinggal sendiri. Sena memilih sekolah favoritnya dengan beasiswa yang tinggi ketimbang memilih sekolah yang sama dengan kakaknya, Sohye. Kendati begitu paman mereka tetap mengirimi uang. Gadis itu keras kepala, sama seperti Sohye, tapi Sena melebihinya. Pun gadis itu tak ingin menceritakan keluarganya karena ia masih berduka dengan meninggalnya orang tua mereka. Ia terlalu introver. Walaupun keras kepala, Sena lebih pendiam. Tidak terlalu menyukai keramaian, lebih menyukai berbagai buku pelajaran atau bacaan daripada lukisan, dan sampai akhirnya ia bertemu Jungkook, mereka menjadi rekan untuk olimpiade matematika. Masing-masing hanya diam selain membicarakan soal sulit yang belum terpecahkan. Makanya tidak ada yang mengira bahwa mereka menjadi pasangan kekasih. Klimaksnya ketika Jungkook mengutarakan perasaannya di depan rak buku perpustakaan, dengan gamblangnya ia ucapkan kata cinta, ia sangat menyukai kebersamaan mereka, menyukai kecocokan mereka dalam beberapa hal, dan ketika itulah Jungkook memberikan ciuman pertamanya pada Sena. Sena tak tahu perasaanya mendebar saat itu, lalu ia pun menerimanya. Ia tidak tahu resiko yang akan ia hadapi. Baginya, itu cinta pertamanya.

Hari-hari begitu berbeda. Jungkook dan Sena menjadi pasangan kekasih menjadi berita terhangat di seluruh penjuru sekolah. Bahkan banyak yang menentang hal itu, terutama penggemar Jungkook. Namun itu semua tidak secara nyata terungkap di depan wajahnya. Karena teror itu mulai berdatangan di loker Sena. Sena begitu terpuruk, namun ia tidak mengatakan pada Jungkook. Hanya pada Sohye. Setiap gadis itu mengunjungi rumah paman mereka, gadis itu selalu bercerita bahwa orang-orang yang menyukai Jungkook tak menyukai ia sebagai kekasihnya. Pun Sohye menyarankan bahwa ia harus memutuskan Jungkook. Tetapi, karena Sena keras kepala melebihinya, dia tidak ingin. Hingga akhirnya, suatu waktu Sena ditemukan di gudang sekolah dengan tali yang melilit di lehernya, menggantung diri dengan kursi di bawahnya. Membuat semua penghuni sekolah heboh dengan kejadian itu. Terutama untuk Jungkook yang sebagai kekasihnya sangat terpukul. Pun Sohye ada di tempat kejadian, dimana ia pun merasa sangat menyesal. Mengapa ia begitu percaya dengan Sena, yang katanya, gadis itu bahagia.

Sehari sebelum Sena meninggal, Sohye masih berbincang dengannya. Sena lebih banyak tersenyum, ia mengatakan bahwa ia bahagia mempunyai kekasih seperti Jungkook. Ia tak mempermasalahkan apapun lagi, karena ia mencintai Jungkook lebih dari orang yang membencinya. Sohye melihat binar mata Sena yang tulus, hingga ia penasaran untuk pertama kalinya. Bagaimana seorang Jeon Jungkook mengambil hatinya? Sena memperlihatkan fotonya untuk kali pertama, Sohye bahkan bergumam bahwa seindah dan setampan itu kekasih Sena. Sohye tidak iri, namun memikirkan tentang penggemar Jungkook yang tak menyukai Sena.

“Kau yakin kau bahagia?” tanya Sohye pada Sena saat itu. Pun Sena tersenyum lalu mengangguk. Sohye bahkan waktu itu ragu, karena penggemar Jungkook yang tak menyukai Sena adalah hal yang serius. Namun, Sena beberapa kali mengatakan bahwa ia tidak apa-apa.

“Aku bahagia, ketika dia juga merasa bahagia bersamaku.”

Sohye terkejut ketika membaca surat yang terselip di bukunya. Sena menyelipkan secarik kertas di buku di atas meja belajarnya yang  baru ia ketahui keesokan harinya. Hingga ia membolos dan memilih untuk menghampiri sekolah Sena. Jantungnya berdebar, ia merasa panik, karena ia begitu cemas dengan apa yang ditulis Sena untuknya.