Ingin berteriak marah tapi aku sadar. Aku siapa mu?
-Kaleef-Setelah istirahat ke dua, Kaleef bolos jam pelajaran akhir. Kali ini ia benar-benar butuh waktu untuk menenangkan pikirannya.
"Kenapa harus lo orang yang gue sayang Sya? Kenapa gue harus ngerasain sakit ini? Kenapa?!" Ucapnya sebari mengacak-acak rambutnya frustasi.
Ia teringat kejadian ditaman tadi saat jam istirahat.
Flashback on.
Saat jam isitrahat tadi, Ami dan Kafi sudah ada di depan kelas Tasya. Ami mengajak Diba untuk makan bareng dikantin sama halnya dengan Kafi dan Tasya. Tak lupa mereka juga mengajak Kaleef dkk.
Tak ada obrolan saat mereka sedang makan, semuanya sibuk dengan makanannya. Setelah makanannya habis, Ami mengajak Diba ke taman dan mereka pun ikut.
Saat di taman, Diba, Tasya dan Ficka dibuat takjub saat melihat taman yang di hiasi banyak balon entah apa maksudnya.
"Diba" panggil Ami dengan lembut.
"Kenapa?" Tanya Diba dengan degup jantung yang tak karuan.
"Saat pertama kali gue lihat lo, gue tau sejak saat itu juga hati gue milik lo. Tapi maaf baru kali ini gue jujur sama lo. Gue mau hari ini, detik ini, lo dan gue jadi kita. Apa lo mau?" Ungkap Ami dengan jantung yang berdegup lebih kencang dan keringat dingin mulai bercucuran.
"Terima lah terima!"
"Terima!!! Terima!!"
"Terima!!""Iya gue mau!" Ucap Diba lantang dan segera mengambur kedalam pelukan Ami.
"Asik dapet PJ nih gue!" Seru Jafar.
"Ia lah bagi-bagi pj dong!" Lanjut Ficka.
"Gue kapan Dib?" Tanya Tasya.
"Kaf kode tuh Kaf!" Seru Ami dengan senyim jahil nya.
"Ish apaan sih!" Tukas Tasya.
"Lo mau nya kapan?" Tanya Kafi serius.
"Eh! Apaan dah" ucap Tasya berusaha menyembunyikan pipinya yang terasa panas.
Saat mendengar ucapan Kafi, ada hati yang tersayat, sesak rasanya namun ia berusaha menampilkan senyumnya. Senyum fake. Ia berusaha menahan gejolak hatinya. Ia tidak ingin perasaannya diketahui pleh Tasya gadis yang selama ini ia sayangi.
Flashback off.
"Makanya kalau suka ya bilang jangan di pendem sendirian bro!" Ucap Jafar sebari menepuk bahu Kaleef. Entah sejak kapan ia ada dibelakang Kaleef.
"Lo ngomong apa sih!" Sergah Kaleef. Selama ini tidak ada yang tau tentang perasaannya kepada Tasya, karena ia tidak ingin Tasya mengetahuinya dan menjauhi dirinya.
"Gue tau lo suka kan sama Tasya?" Tanya Jafar.
"Sok tau lo!" Ucap Kaleef sebari memukul tangan Jafar pelan.
"Alah tapi tadi pas si Tasya di godain sama Kafi kenapa muka lo kayak yanh cemburu gitu hah?! Ucap Jafar sebari meringis.
SKAKMAT! Kali ini Kaleef tidak bisa mengelak lagi. Ia hanya diam pura-pura tidak perduli.
"Kenapa diem? Bener kan?" Tanay Jafar sebari tertawa.
"Tapi lo jangan bilang siapa-siapa ya?"
"Hahaha! Ahirnya lo ngaku juga!" Tawa Jafar meledak mendengar pengakuan Kaleef.
"Far, salah ga sih kalo gue sayang sama Tasya?" Tanya Kaleef serius.
"Lo ga salah. Rasa sayang itu tumbuh karna terbiasa. Lo ga boleh salahin perasaan lo. Kalo lo sayang perjuangin tapi ingat disaat lo jatuh cinta, lo harus siap merasakan sakit nantinya. Lo cowo dan udah hak lo buat perjuangin Tasya!" Ucap Jafara sebari menepuk bahu Kaleef bermaksud memberi semangat kepada Kaleef.
"Gue takut. Gue takut Tasya ga punya perasaan yang sama kayak gue dan Tasya suka sama Kafi. Gue takut persahabatan kita ini hancur cuman gara-gara cewe!" Jawab Kaleef lesu.
"Lo ga boleh nyerah gini dong belum juga berjuang udah nyerah aja lo!" Ujar Jafar disusul dengan kekehannya.
"Ah, ya. Gue bakal perjuangin Tasya!" Ucap Kaleef penuh semangat.
"Good luck bro!"
🍁🍁🍁
Maaf ya guys lama update🙇
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback?
Teen FictionSelamat datang di kisahku. Kisah ini ku tulis hanya sekedar mengingat. Kisah dimana diriku menangis karena mu. Ketika ku mulai membuka hati untuk mu namun kau malah memberi ku perasaan yang lain. Perasaan yang harus ku terima. "Maaf aku bukan yang t...