He Makes Me Happy.

27 2 0
                                    

Jangan Hilangkan Dia -Rossa.

Oh Tuhan
Jangan hilangkan dia
Dari hidupku selamanya.


Satu bulan sudah hubungan Kafi dan Tasya berlalu, sudah banyak warga sekolah yang mengetahui kabar tersebut. Hari ini adalah hari anniversary mereka yang ke satu bulan. Banyak yang iri dengan hubungan mereka karena setiap waktunya mereka selalu mengumbar kebahagiaan dan kedekatan mereka.

Pagi ini, Kafi dan Tasya seperti biasa berangkat sekolah bersama. Sampainya di parkiran sekolah banyak pasang mata yang menatap iri ke arah mereka berdua.

"Banyak yang liatin." Ujar Tasya sebari turun dari motor Kafi. Seperti biasa Kafi selalu membukakan helm yang dipakai Tasya dan selalu membuat para siswi iri.

"Fans kamu makin hari makin banyak aja ya Fi."

"Mau fans aku nambah kek, kurang kek bodo amat. Yang penting itu kenapa setiap hari aku makin sayang sama kamu." Ujar Kafi sebari mengapit hidung Tasya gemas.

"Kamu kebiasaan ya! Nanti hidung aku pesek ih." Omel Tasya.

"Ya udah kita ke kelas yuk!" Ajak Kafi sebari menggandeng tangan mungil Tasya.

Sesampainya di kelas, mereka melihat teman-temannya sedang berkumpul di meja milik Ficka.

"Wih Mimih Pipih gue udah dateng bro!" Ucap Irzha sebari memeluk tubuh Kafi, dan saat ingin memeluk Tasya tubuh Irzha sudah ditahan oleh lengan Kafi.

"Maen nyosor aja lo punuk ayam!" Ucap Kafi sebari menoyor kepala Irzha.

"Makin hari makin romantis aja nih bocah berdua!" Celutuk Ficka.

"Apa Fick, Irzha ga peka?" Sindir Tasya.

"Mau kapan gue tembak?" Tanya Irzha kepada Ficka. Sontak membuat teman-teman mereka bersorak.

Teng teng teng.

Bel masuk sudah berbunyi, pelajaran pun dimulai. Pagi ini tidak ada guru yang masuk dikarenakan ada rapat guru.

"Tasya." Panggil Kafi dengan manja, kemudian duduk di samping Tasya.

"Apa sih manja banget!"

"Gitu ya, aku selingkuh aja baru kamu perhatiin aku!" Kini Kafi berpura-pura ngambek kepada Tasya. Melihat tingkah Kafi yang membuat Tasya gemas ingin mencubit, ahirnya Tasya melayangkan cubitan di pipi Kafi.

"Awww! Sakit tau!" Ujar Kafi meringis kesakitan.

"Abis nya kamu lucu tau kalo ngambek gitu!" Kata Tasya cengengesan.

"BUCIN BUCIN BUCIN!" Sindir Jafar dengan suara yang lumayan keras.

"Jomblo mah sirik aja ya!" Kafi pun ikut menyindir Jafar.

"Abang Jafar sama Mimi aja biar ga jomblo." Ucap Mimi centil.

"Idih amit-amit mending gue balikan sama mantan!" Ujar Jafar yang risih melihat Mimi sedari tadi memainkan rambutnya dengan wajah sok imut.

"Oh jadi Jafar masih gagal move on nih!" Nyinyir Kaleef.

"Alah lo aja belum tentu udah move on kan?" Sindir Ami.

"Mampus lo!" Ucap Irzha

🍁🍁🍁

Jam istirahat, membuat kantin terlihat seperti lautan manusia. Untung saja Jafar sudah menempati salah satu meja untuk mereka makan.

"Guys, gue sama Tasya mau pergi sebentar ya!" Pamit Kafi sebari menggandeng lengan Tasya.

"Kita mau kemana Fi?" Kafi pun tidak mengubris omongan Tasya, ia tetap menggandeng Tasya menuju rooftop. Sesampainya di rooftop, Tasya kebingungan sendiri.

"Kita ngapain kesini?" Tanya Tasya seperti orang hilang.

"Kamu ga inget hari ini hari apa?" Tanya Kafi balik.

"Inget, hari rabu kan?"

"Kamu itu masih muda tapi udah pikun ya!" Kesal Kafi.

"Emang hari apaan sih!" Ucap Tasya sebari mengerutkan dahi.

"Ini tuh hari anniv kita ke satu bulan sayang." Ujar Kafi sebari menyelipkan anak rambut Tasya.

"Oh gitu, trus?"

"Ya ampun, kenapa pacar aku lemot banget sih!"

"Ya abis kamu ga jelas sih dari tadi!"

"Aku mau kasih kamu sesuatu."

"Apa?"

"Mungkin ini ga terlalu berguna banget, tapi aku harap kamu suka." Ujar Kafi sebari menyodorkan sebucket bunga dan satu kotak coklat berbentuk hati.

"Ternyata kamu bisa romantis juga ya. Aku kira kamu ga bakal inget anniv kita." Ucap Tasua sebari menyunggingkan senyum.
"Aku harap bukan seberapa lama kita menjalin hubungan, tapi seberapa besar perjuangan kita untuk hubungan kita ini." Lanjut Tasya sebari memeluk Kafi erat.

"Aku janji akan selalu ada untuk kamu, dan selalu ada disamping kamu." Ucap Kafi manis.

"Terimakasih udah jadi pacar yang nyebelin!" Ujar Tasya sebari mencubit pinggang Kafi.

"Nakal ya kamu." Kafi membalas cubitan di pipi Tasya, dan menggelitikan pinggang Tasya.

Hari itu menjadi awal hari yang mungkin tidak akan pernah Tasya lupakan dan menjadi kenangan yang akan selalu diingat Tasya nantinya.

🍁🍁🍁

Comeback?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang