Gue sayang sama lo lebih dari sahabat.
-Kaleef-
Hari ini sekolah Sevit di liburkan entah ada gerangan apa. Maka dari itu Kafi dkk dan Tasya dkk berencana untuk hangout bareng. Tasya yang sedari tadi meminta tebengan pada teman-temannya mengela napas kasar. Pasalnya teman-temannya di jemput dengan doi nya masing-masing lah Tasya? Sampai ahirnya seseorang menelpon dirinya.
Kafi is calling.
"Halo?"
"Tunggu di rumah, gue otw!"
Tutt
Tasya mengerenyitkan dahi bingung. Ia tidak mengerti apa maksud Kafi barusan. Sampai bunyi deruman motor menyadarkan Tasya dari lamunannya.
"Ayo! Tunggu apa lagi?" Katanya.
Tasya pun segera naik ke atas motor Kafi dan segera membelah jalanan ibu kota siang ini. Semilir angin meniup rambut Tasya yang di gerai. Sampailah mereka di sebuat cafe bergaya clasik dengan cat berwarna abu menambah kesan menarik.
Kafi yang sedari tadi menggenggam tangan Tasya mendapat teriakan menggoda dari teman-temannya saat memasuki cafe tersebut.
"Makin nempel aja nih telur badak!" Seru Irzha menggoda.
"Eh onta kagak nyadar lo sendiri tadi nempel sama si Ficka!" Tukas Kafi dan hanya cengiran dari Irzha.
"Awas ada yang cemburu!" Seru Jafar menyindiri Kaleef yang sedari tadi menyibukkan diri dengan handphonenya.
"Siapa?" Tanya Kafi.
"Ada lah nanti juga lo tau!" Setelahnya mereka kembali sibuk dengan handphone masing-masing. Karena merasa jenuh Tasya mengusulkan untuk bermain TOD.
"ToD kuy!"
"Ayo!" Jawab mereka sebari mengacungkan tangan setuju.
"Jadi, semua ikut main kecuali Irzha. Dia yang bagian nyanyi sambil main gitar kebetulan kan dia bawa gitar. Trus nanti mata Irzha di tutup, selagi Irzha nyanyi uang koin ini akan terus kita putar. Kalo Irzha berhenti nyanyi, pemegang uang koin akan diberikan tantangan Truth or Dare,"
"Buat penanya pertama, biar Irzha yang kasih pertanyaan atau tantangan sama pemegang uang koin pertama. Untuk pertayaan kedua, yang berhak kasih pertanyaan atau tantangan adalah pemegang uang koin pertama dan seterusnya. Udah jelas? Setuju?"
"Oke setuju!!" Jawab serempak.
Dan... permainan pun dimulai Irzha segera memetik gitarnya dan uang koin muali di putar dengan mata ditutup agar ia tidak tau siapa nantinya pemegang uang koin terakhir.
Mau bilang cinta tapi takut salah
Bilang tidak ya
Bilang tidak ya
Mau bilang sayang tapi bukan pacar
Tembak tidak ya
Tembak tidak ya
Tembak tidak ya
Irzha menghentikan petikan gitar dan nyanyiannya. Ia membuka penutup matanya dan tepat itu juga letak uang koin berada di tangan Ficka.
Semua bersorak karena Irzha harus memberikan pertanyaan atau tantangan kepada gebetannya sendiri.
"Truth or Dare?" Tanya Irzha.
"Truth!" Teriak Ficka tanpa pikir panjang.
"Siapa orang yang lo suka? Apa orang ini ada di sini?" Tanya Irzha dengan mata berbinar karena ia berharap bahwa orang yang Ficka suka adalah dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback?
Teen FictionSelamat datang di kisahku. Kisah ini ku tulis hanya sekedar mengingat. Kisah dimana diriku menangis karena mu. Ketika ku mulai membuka hati untuk mu namun kau malah memberi ku perasaan yang lain. Perasaan yang harus ku terima. "Maaf aku bukan yang t...