Dekat

54 6 0
                                    

Jafar, Kaleef dan Irzha adalah teman SMP Tasya dulu, sekarang mereka satu sekolah lagi dan satu kelas lagi.

Kaleef tau betul bagaimana sifat Tasya yang jarang sekali dekat dengan cowo kecuali Jafar, Irzha, dan dirinya tentu saja.

Tapi, entah kenapa Kaleef merasa takut kehilangan Tasya saat banyak kabar yang beredar kalau Tasya dekat dengan Kafi.

Kaleef berusaha tidak menghiraukan perasaan takutnga itu, ia bersikap seperti biasanya.

"Tasya!" Panggil Kaleef saat melihat Tasya memasuki kelasnya.

"Kenapa?"

"Pulang sekolah ke rumah gue yuk? Bunda nanyain lo terus" pinta Kaleef.

"Hm, ya udah deh"

Kring kring kring
Pelajaran pun akan segera dimulai.

"Pagi anak anak!" Seru Bu Bagito guru IPS yang terkenal killer itu.

"Pagi bu!" Jawab murid sekelas.

"Bu! Saya, Kaleef, dan Irzha punya lagu nih buat ibu!" Seru Jafar.

"Lagu apa? Awas ya kalian kalo ngerjain ibu!" Ancam Bu Bagito.

"Hiji... Dua... Tilu!!!" Ucap Haikal.

"BU... BA... GITO TITIN IPEH TUTI ANAK BU BAGITO,BAPAKNYA BOWO TAK ADA TANDINGANO, JAJANNYA S'LALU BASO TAHU PAK TEJO!! BU... BA... GITO TITIN IPEH TUTI ANAK BU BAGITO, MEJENG CANTIKNYA DI PASAR KEBO, MUKANYA PUTIH TAPI GIGINYA HEJO!!"

"Sube sube! Sube sube!" Ngerap Kaleef

Jafar, Kaleef, dan Irzha secara kompak menyanyikan lirik itu dengan nada Despacito milik Luis Fonsi.

Seketika tawa memenuhi seisi kelas dengan tingkah konyol Jafar, Kaleef, dan Irzha. Mereka juga teman SMP nya Tasya, maka tak heran Tasya dengan ulah mereka tiap harinya.

》》》

Bel pulang dibunyikan membuat anak-anak SMA Sevit bersorak senang. Kaleef sudah menunggu Tasya di depan kelas karena hari ini ia mengajak Tasya ke rumahnya.

Tasya memang dekat dengan Bundanya Kaleef ya karena Bundanya Kaleef dengan Mamanya Tasya sahabatan, jadi mereka pun sangat dekat.

Setelah memasukkan barang-barangnya, Tasya segera menghampiri Kaleef yang sudah menunggunya dari tadi.

"Ayo Lef kita berangkat sekarang aja takut hujan" ajak Tasya.

"Ayo, gue sekarang bawa mobil kok"

Setelah sampai parkiran banyak pasang mata yang melihat ke arah mereka. Dulu banyak yang bilang Kaleef dan Tasya berpacaran, tapi mereka menepis semua omongan itu.

"Lef banyak yang liatin" bisik Tasya.

"Lo itu ya dari dulu ga pernah berubah ya, masih aja ga suka kalo ada yang ngomongin lo!" Ujar Kaleef sebari mengacak rambut Tasya.

"Ish jangan acak-acakin rambut gue Kaleef!"

"Abisnya lo lucu kalo lagi ngambek"
"Udah yuk kita berangkat Bunda udah nungguin" lanjut Kaleef.

Mobil Kaleef keluar dari area parkiran sekolah, melaju dengan kecepatan standar sebari menikmati jalan sore.

》》》

Tidak ada pervincangan selama di perjalanan. Dari tadi Tasya hanya melihat ke arah luar, dan Kaleef fokus dengan stirnya.

Sampai akhirnya mereka tiba di rumah Kaleef, tak ada satu pun dari mereka yang membuka suaranya.

Setelah mengetuk pintu, Tasya dan Kaleef segera masuk ke dalam dan mencium punggung tangan Bunda Kaleef.

"Tasya ahirnya kamu datang juga! Kamu kemana aja kok jarang ke rumah sih?" Sahut Bunda Kaleef.

"Iya Bunda, Tasya lagi banyak urusan aja Bun maaf ya"

"Jangan terlalu kecapean ya Tasya, nanti kamu sakit" ujar Bunda Kaleef dengan nada khawatirnya.

"Iya Bunda"

"Asik ya Bun ngobrolnya sampe-sampe Kaleef jadi kacang!" Sindir Kaleef.

"Terus aja ya Kaleef cemburuan kalo Bunda ngobrol sama Tasya!" Balas Bundanya, dan Kaleef hanya mendengus sebal.

"Kaleef ganti baju dulu!" Ucapnya sebari berjalan ke arah kamarnya.

"Kaleef ga berubah ya Bun dari dulu" ujar Tasya.

"Kaleef tuh selalu aja begitu. Sekarang kita makan aja ya Tasya!" Ajak Bunda Kaleef.

"Hm, ayo Bun"

Hari ini Tasya habiskan waktunya bersama Bunda Kaleef sampai-sampai Tasya lupa waktu dan pulang malam.

Setalah sampai di rumahnya Tasya segera ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya yang penuh keringat.

Selesai bersih-bersih Tasya langsung menidurkan tubuhnya dan terlelap.
》》》

Hai! Chapter 4 udah beres.
Makin absurd aja ya kayaknya ceritanya.

Gue minta sarannya nih:(

Jangan lupa juga VOTE dan COMENT nya gue tunggu❤

Comeback?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang