Gue ga cemburu kok, gue cuman ga suka dia deketin lo. Sama aja ya? Bodo ah. Intinya gue ga suka, titik.
-Kafi-Ada 4 bunyi yang sangat disukai anak sekolah. Yang pertama bunyi bel istirahat, yang kedua bunyi bel pulang sekolah, yang ketiga bunyi pengumuman guru rapat, yang ke empat bunyi pengumuman pulang cepat. Seperti sekarang ini guru-guru sedang rapat dan setelah istirahat mereka di perbolehkan pulang alhasil Ami dan Kafi memilih pergi ke kelas para sahabatnya.
"Udah lama ye kita kagak ngumpul kek gini lagi!" Sahut Irzha dengan logat betawinya.
"Ah elah lo kayak yang kagak tau dua curut ini mah!" Ujar Jafar seraya menunjuk Kafi dan Ami.
"Ngapa jadi ke gue nih sebelah gue tuh yang sok sibuk mah!" Balas Ami membela dirinya dan menunjuk Kafi dengan dagu.
"Sorry deh ya abis gue mager aja jalan ke kelas lo pada!" Timpal Kafi yang merasa dirinya kini tengah terpojokkan.
"Alah ketek kambing lo! Ngeles mulu kek bajaj!" Sahut Kaleef seraya menjitak kepala Kafi dan terdengar suara ringisan.
"Tau lo! Muka masih kayak pantat panci aja banyak ngeles!" Ujar Irzha. Lagi-lagi Kafi mendapat jitakan dari temannya ini.
"Sahabat macem apa lo pada dari tadi ngejelekin gue mulu! Belum aja muka lo pada gue bikin kayak pantat monyet!" Balas Kafi seraya membalas jitakan.
"Ye, justru itu sahabat adalah orang yang berani jelekin lo terang-terangan tapi sahabat juga orang yang selalu ada disaat lo butuh! Mau liat contohnya? Nih gue," ucap Jafar yang kali ini menjadi bijak seketika dan membuat para sahabatnya ini cengo dibuatnya.
"Biasa aja kali ngeliatinnya entar lo pada naksir sama gue barabere!" Lanjut Jafat bergidik ngeri saat melihat wajah sahabatnya ini yang kagum padanya."Si onta otak nya udah di revisi kali ya? Tumben rada bener omongannya!" Sahut Kaleef tak percaya.
"Bukannya bersyukur lo temen lo ini otaknya udah ga sableng lagi!" Timpal Kafi.
"Ahirnya Babeh gue ngebelain gue setelah seratus abad selalu nistain gue!" Ucap Jafar seraya memeluk Kafi yang di peluk pun mengeluarkan ekspresi jijik.
"Najis homo lo!" Tukas Kafi seraya melepaskan pelukan Jafar.
"Baru juga di bilang waras eh udah stres tingkat Roro Jongrang!" Ujar Ami jengah melihat Jafar.
"Apa hubungannya sama Roro Jongrang bego?!" Irzha pun memukul kepala Ami dengan buku.
"Yang otaknya setengah mah ga bakalan ngerti!" Timpal Ami sebari tersenyim smirk.
"Eh itu cewe gabung sama kita dari pada bertiga gitu udah kayk cabe-cabean!" Ujar Irzha kepada teman-teman Tasya.
"ENAK AJA LO NYAMAIN KITA SAMA CABE KURANG BELAIAN BELUM PERNAH DI GAMPAR SAMA HULK KALI YA LO!" Timpal Ficka menjerit, Tasya dan Diba pun hanya menutup kuping sebari menggelengkan kepala melihat tingkat Ficka dan Irzha yang ga pernah akur.
"Sya sini buru!" Ajak Kaleef seraya tersenyum.
"Engga gue mau ke kantin Ka" sahut Tasya seraya membalas tersenyum kearah Kaleef.
"Yaudah sekalian aja yuk!" Ajak Kaleef sebari merangkul Tasya ke kekantin.
Entah perasaan apa yang sekarang ini tengah Kafi rasakan. Ia merasa sesak saat melihat Tasya dirangkul oleh Kafi. Apa ia cemburu? Oh tidak-tidak batin Kafi seraya menggelengkan kepala.
"Lo ngapa Kaf?" Tanya Irzha yang sedari tadi melihat perbedaan raut wajah Kafi.
"Hah?"
"Lemot nya mulai! Udah yuk kita susul si Kaleef!" Ajak Jafar seraya merangkul bahu sahabatnya.
Saat sampai di kantin mereka mencari keberadaan Kaleef, setelah melihat Kaleef dimana mereka segera berjalan menuju meja Kaleef yang tengah menyantap makanannya.
"Wei udah makan duluan aja lo!" Sahut Ami seraya memukul punggung Kaleef sehingga Kaleef tersedak.
"Uhuk uhuk!"
"Minum dulu Ka!" Ucap Tasya seraya memberikan Kaleef minum.
Deg.
Rasa sesak kembali muncul dalam dada Kafi, tapi ia pandai dalam menyembunyikan mimik wajahnya yang sedikit menahan amarah."Uhuk uhuk! Aduh gue keselek batu nisan!" Ucap Irzha.
"Semoga cepet mati!" Sahut Ficka dengan nada menyindir Irzha.
"Kalo gue mati nanti lo nangis kejer kesian gue sama lo" jawab Irzha.
"Idih najis! Mendingan gue sama kambing dari pada sama lo!"
"Eh kutang curut! Lo kata gue juga mau sama lo hah?!"
"Eh kadal betina sma curut jantan bisa diem kaga sih lo berdua? Berisik tau!" Lerai Diba yang sedari tadi menutup kupingnya.
"Tau lo pada mau pesen apaan?" Tawar Jafar.
"Weis akang Japal mau beliin kita makanan temen-temen!" Ucap Irzha dengan nada seperti anak kecil.
"Botak lo! Gue yang mesen lo pada yang bayar!" Jelas Jafar.
Mereka pun memesan makanan, dan Jafar segera mengantarkan makanan pesanan mereka. Tak ada yang berbicara kali ini karna mereka sibuk mengunyah makanan.
"Kalo makan jangan sampe belepotan gini. Kode buat di bersihin?" Ucap Kaleef sebari membersihkan ujung bibir Tasya dengan tisu.
Lagi, lagi dan lagi.
Rasa sesak itu muncul saat melihat Kaleef bersikap manis kepada Tasya, seperti yang dilakukannya kemarin di Mall. Karna tidak mau merasakan sesak lagi Kafi pun memilih pergi demi menenangkan hatinya saat ini.Kafi kenapa? Bati Tasya saat melihat punggung Kafi yang mulai menjauhi kantin.
🍁🍁🍁
Hayo lo Kafi kenapa? Kesian tau Kafinya dibuat cemburu terus.
Jangan lupa VOTE dan COMENT❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback?
Teen FictionSelamat datang di kisahku. Kisah ini ku tulis hanya sekedar mengingat. Kisah dimana diriku menangis karena mu. Ketika ku mulai membuka hati untuk mu namun kau malah memberi ku perasaan yang lain. Perasaan yang harus ku terima. "Maaf aku bukan yang t...