Cemburu.

29 2 0
                                    

Seperti biasa, pagi ini Tasya kembali sekolah. Kali inj di rumahnya pembantu rumah tangga karena Mitha sang Mama sedang sibuk dengan butik barunya.

"Pagi Non Tatha." Sapa Bi Marni ramah.

"Pagi Bi. Mama udah ke butik Bi?"

"Iya, Non katanya pagi ini bakalan ada mateng."

"Mateng apaan bi?"

"Itu loh Non, yang seperti rapat gitu."

"Itu mah meeting Bi, bukan mateng! Bibi mah ada-ada aja. Haha."

Tin tin

"Bi, Tatha berangkat dulu ya!" Pamit Tasya sebri mencium punggung tangan Bi Marni.

Tasya pun segera menemui Kafi, dan menancapkan gas. Sesampainya di sekolah, Kafi dan Tasy tidak langsung ke kelas mereka bersantai dahulu di parkiran.

"Di rumah aku sekarang ada pembantu." Cerita Tasya.

"Pembantu? Emangnya Mama kenapa?"

"Mama sekarang buka butik, jadi mulai sekarang Mama pasti sibuk dan ga bakal bisa ngurus Papa, aku, sama Husan sekaligus."

"Nanti pulang sekolah aku mau ke rumahmu."

"Ngapain?"

"Aku ingin kenalan dengan si Bibi, siapa tau saja si Bibi kesemsem dengan kegantenganku."

"Apaan sih kamu pede!"
"Udah yuk ke kelas." Sambung Tasya.

Sesampainya di kelas teman-teman Kafi sudah mengerubungi meja mereka berdua.

"Awas lo ketek ano, gue mau duduk!" Seru Kafi ke Irzha.

"Ahirnya Papski sama Mamski gue datang juga Ya Rob, terimakasih telah mengambulkan doa baim Ya Allah." Setelah berucap seperti itu, Irzha malah bersujud di hadapan Kafi.

"Dikata gue patung kali ya pake di sembah segala!" Kafi pun hanya melengos duduk di tempatnya.

"Oh iya Kaf, katanya mantan lu udah balik ke sekolah ini lagi ya?" Tanya Jafar tiba-tiba.

Deg!
"Mantan Kafi? Siapa?" - Batin Tasya.

"Bodo amat dah, gue ga mikirin!" Ucap Kafi sebari pergi meninggalkan teman-temannya dan juga Tasya.

"Apa kamu ga mau cerita sama aku tentang mantan kamu Fi?" - Batin nya lagi. Tanpa disadarinya buliran itu menggenang di pelupuk matanya.

"Lo kenapa Sya?" Tanya Ficka menyadari perubahan Tasya. Segera Tasya menghapus genang itu agar Ficka tidak tau bahwa ia ingin menangis.

"Eh! Ngga kok, ga apa. Diba mana?" Ucapnya mengalihkan perhatian.

"Tadi keluar sama si Ami. Kalo lu lagi ada masalah cerita aja sama gue, jangan dipendem sendiri."

"Eh? Apaan sih Fick, gue ga apa kok."

"Mulu lu bisa bilang lu ga apa, tapi gua bisa liat dari mata lu. Lu lagi ada masalah sama Kafi?"

"Ngga ada kok Ficka, gue baik-baik aja. Lihat! Baik -baik aja kan?"

"Serah lo deh Sya."

Teng teng teng.

Mendengar bunyi bel, Tasya dan Ficka pun segera duduk di tempat mereka. Tak lama guru yang akan mengajar mereka pun datang. Tapi kali ini di belakang Bu Irma, ada seorang gadis yang mengekorinya.

"Anak-anak kali ini Sasha kembali lagi ke sekolah kita, dan sekarang dia akan sekelas dengan kalian. Sasha kamu bisa duduk di..." ucap Bu Irma sebari melihat bangku yang kosong.

Comeback?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang