Bahagia dan Luka.

31 2 0
                                    

Hari senin, hari yang di benci kebanyakan siswa namun tidak bagi Tasya. Gadis ini justru sangat bersemangat. Sampai jam istirahat Diba dan Ficka dibuat bingung oleh sikap Tasya sekarang ini.

"Sya lo ga kesambet kan?" Tanya Diba sebari memegang dahi Tasya.

"Enggak. Emang kenapa?"

"Sumpah Sya kayaknya lo stress deh." Seru Ficka dan mendapat tatapan melotot dari Tasya.

"Ye enak aja lo! Udah kantin aja yuk!" Ajak Tasya dan meninggalkan teman-temannya yang melongo melihat sikapnya.

Saat Tasya baru keluar dari kelasnya tiba-tiba ada adik kelasnya yang memberikannya setangkai bunga mawar dan sepucuk surat. Saat Tasya ingin menanyakan siapa pengirimnya, adik kelasnya itu sudah pergi entah kemana. Karena penasaran Tasya pun segera membuka isi surat tersebut.

Tempat pertama kali kita ketemu.

-K

"Siapa yang lagi main teka-teki gini sih?" Ucapnya bermonolog sendiri. Ia pun penasaran dan mengikuti arahan yang diberikan seseorang tersebut.

"Ah iya, maksud tempat pertama kali kita ketemu apaan?" Sampai ahirnya ia baru menyadari. "K? Bisa jadi Kafi dan tempat pertama ketemu itu di deket tangga. Ya dekat tangga!" Tasya pun segera berlari menuju tangga tempat pertama ia bertemu dengan Kafi.

Sampai di dekat tangga, ia melihat ada adik kelas nya lagi yang berjalan ke arahnya dan memberikannya sebuah cokelat berbentuk hati dan diatasnya ada sepucuk surat. Tasya pun mulai membaca isi suratnya.

Tempat disaat lo datang pagi-pagi sekali.

-K

"Tempat apaan? Kelas? Ah kayaknya ngga deh." Tasya bermolog sendiri sebari memikirkan tempat yang ada di isi surat tersebut. "Taman!"

Tasya pun segera menuju taman. Sampainya di taman benar saja ada adik kelasnya lagi yang datang mendatangi nya membawa banyak coklat dan bunga mawar. Terlihat jelas terdapat sepucuk surat lagi.

Tempat rahasia yang gue tunjuk ke lo.

-K

"Tempat rahasia? Berarti gabanyak yang tau don tapi apa?" Selintas terdapat tempat yang Tasya langsung berjalan ke arah tempat tersebut. Tasya menaiki anak tangga, sampai di tangga terakhir Tasya melihat seseorang yang berdiri membelakanginya.

"Cepet juga pecahin teka-tekinya." Seru lelaki tersebut saat merasa Tasya sudah ada di belakangnya. Seseorang itu pun segera berbalik menghadap Tasya.

"Kafi?"

"Kenapa? Maaf ya udah buat lo cape."

"Ada apa ya?"

"Ikut aku yuk." Ucap Kafi sebari menggandeng tangan Tasya menuju lapangan. Sampainya di lapangan, banyak teman-teman sekolahnya yang memandang ke arah mereka.

"Disini gue pengen nyanyiin sebuah lagu untuk Tasya." Ucap Kafi sebari mulai memetik gitar dan menyanyikan sebuah lagu.

Aku disini padamu
Sekali lagi padamu
Kubawakan rindu yang kau pesan utuh

Aku disini untukmu
Sekali lagi untukmu
Percayalah tak perlu lagi kau gundah

Pun aku merasakan getaranmu
Mencintaiku seperti ku mencintaimu
Sungguh kasmaran aku kepadamu

Hidup adalah tentangmu
Selalu saja tentangmu
Sepertinya kau adalah candu bagiku

Kau buat aku tak mampu
Selalu saja tak mampu
Menahan perasaanku atas dirimu

Comeback?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang