Ternyata Sulit.

31 2 0
                                    

Sudah satu bulan lamanya Kaleef tidak lagi dekat Tasya. Bukan Tasya yang menghindar, tapi Kaleef. Ia menghindar karna ia ingin cepat-cepat melupakan sahabatnya itu, menghilangkan segala perasaannya untuk Tasya. Ia hanya ingin melihat Tasya bahagia, walau hatinya tersiksa.

Tapi, selama satu bulan ini Kaleef tidak bisa melupakan gadis itu. Disaat matanya terpejam pun selalu saja wajah Tasya yang hadir.

"Apa sesulit ini yang namanya move on?" Tanyanya pada dirinya sendiri.

Tok tok tok.

"Leef ada temen kamu tuh di bawah!" Ujar sang Bunda.

"Iya Nda suruh langsung ke kamar Kaleef aja."

Sepeninggalan Bundanya, teman-teman Kaleef pun langsung masuk ke dalam kamar Kaleef, tapi kali ini Kafi tidak ikut katanya, ia mau pergi.

"Gimana Leef?" Tanya Irzha yang terdengar ambigu di telinga Kaleef.

"Gimana apaan?"

"Ye si kutil otaknya kurang sekuintal!"

"Ya abis pertanyaan lo ambigu!"

"Omes mulu lo! Maksud gue tuh gimana lo udah move on dari Tasya?"

"Belum. Lo semua ada yang tau ga sih cara cepet move on?" Tanya Kaleef pada teman-temannya.

"Ya elah move on doang mah gampang!" Seru Jafar dengan tampang yang meledek.

"Alah lo aja masih galauin mantan!" Tukas Ami dan di sertai tawa teman-temannya.

"Omongan lo nyelekit ya Mi!" Ucap Jafar dengan nada sok dramatis.

"Jijik gue liat muka lo! Udah muka kayak pantat panci juga!"

"Kayaknya gue ga guna minta solusi sama lo pada ya dari tadi!" Seru Kaleef kesal karena sedari tadi ia tidak mendapatkan solusi dari sahabatnya.

"Ah elah baperan lo!"
"Nih ya denger. Yang namanya move on itu pasti. Hidup itu berpindah. Dari tempat satu ke tempat yang lainnya. Karena ga mungkin kita bakal stuck di satu siklus." Kini Ami yang mulai memberikan solusi pada Kaleef.

"Tapi yang jadi permasalahan adalah apa move on semudah itu? Berpindah segampang itu? Terlebih saat kita tau bahwa tempat yang kita tempati sebelumnya adalah tempat terindah. Ya ga?" Kali ini Irzha ikut bicara. Namun solusi Irzha membuat Kaleef menjadi down lagi.

"Si bego ya kasih solusi tapi malah bikin anak orang ngedown!" Jafar yang merasa Kaleef menjadi down saat mendengar ucapan Irzha barusan.

"Tau solusi lo ga ada bener nya! Bukannya kasih semangat, motivasi gtu kek ini malah bikin down." Seru Ami yang tak kalah kesalnya dengan Jafar.

"Yeh gua mah bukan bermaksud buat si Kaleef down, gue ngomong apa adanya bro! Bener kan move itu ga gampang? Buktinya sampe sekarang Jafar ga bisa move on tuh dari si Calista." Kini Irzha sedikit menyindir Jafar.

"Jujur ya semakin gue ngejauh dari Tasya malah gue semakin sayang sama dia." Kaleef mulai bercerita.

"Ya berarti lo harus ngelakuin segala aktivitas lo kayak semula, ga perlu menghindar dari Tasya."

"Ya tapi kan Mi--"
"ARGHHH! Tau ah gue pusing mikirin kayak ginian mulu!" Ucap Kaleef seraya keluar dari kamarnya.

"Lah? Bocah ngapa ya?" Tanya Jafar.

"Bocah ngapa ya. Bocah ngapa ya. Eh eh bocah ngapa ya." Irzha mulai bernyanyi serta berjoget. Ami dan Jafar pun bergidik ngeri melihat tingkat Irzha yang seperti orang idiot.

🍁🍁🍁

Kini Tasya sedang bersama teman-teman nya di kamar. Ia sengaja mengajak teman-temannya untuk ke rumahnya karena sekarang ia sangat butuh pendapat teman-temannya.

Comeback?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang