Jalan

37 3 0
                                    

Boleh gue nyaman sama lo?
-Kafi-

Setelah menutup telpon dari Tasya, Kafi segera mengganti pakaiannya menggunakan kaos hitam dibalut dengan kemeja kotak warna merah dengan celana jeans hitam tak lupa memakai sepatu sneakers berwarna putih.

Setelah merasa tidak ada yang kurang dengan penampilannya segera Kafi pamit kepada Bundanya yang sedang menonton TV.

"Bun, Kafi mau pergi dulu ya!" Izin Kafi sebari mencium punggung tangan sang Bunda.

"Mau kemana tumben rapi?" Tanya Alya-Bunda Kafi.

"Main Bun biasa!" Sahut Kafi sebari cengengesan.

"Sama siapa? Cewe ya?" Tanya Alya lagi.

"Ah Bunda mah banyak nanya kapan Kafi berangkatnya dong kalo ditanyain terus!" Ucap Kafi sebari mengambil kunci mobil yang berada diatas meja depan TV.

"Yaudah sana hati-hati ya sayang!" Sahut sang Bunda setengah berteriak karan Kafi sudah berjalan keluar rumah.

🍁🍁🍁

Dengan bantuan Diba dan Ficka kini Tasya sedang melihat pantulan dirinya di depan cermin. Tasya mengenakan celana jeans hitam dengan baju kaos putih bertulis angka 17 tak lupa sepatu sneakers berwarna putih agar senada dengan bajunya.

Tin tin.

Setelah mendengar bunyi klakson mobil Kafi, Tasya pun segera keluar dari kamarnya sebari menatap tajam kedua temannya yang kini tengah cengengesan.

"Nanti beliin kita cemilan ya Tas!" Seru Ficka.

"Beliin gue minuman coklat aja ya!" Sahut Diba.

"Tekor dah gue!" Tasya segera pergi keluar rumahnya dan memasuki mobil Kafi yang sudah terparkir di depan rumahnya.

Setelah Tasya masuk kedalam mobil, Kafi segera menancapkan gas membelah jalanan ibu kota yang sore ini tidak terlalu padat.

Hening. Hanya suara musik dari radio yang memecahkan keheningan. Sampai saat sebuah lagu yang berjudul Dari mata yang dinyanyikan oleh Jazz mengalun hingga tanpa sadar mereka tengah bernyanyi bersama.

"Lo suka lagu ini?" Tanya Kafi seraya melihat wajah Tasya yang sumringah.

"Iya, lo juga?" Tanya Tasya balik.

"Iya bisa sama gini ya hahaha" jawab Kafi serta kekehannya.

Tak waktu lama mereka sudah sampai di sebuah Mall yang cukup terkenal. Mereka pun segera turun dari mobil dan memasuki area Mall.

Banyak pasang mata yang iri ketika melihat keduanya yang asik bercanda tawa. Merasa di perhatikan mereka pun berhenti tertawa. Tanpa sadar tangan kekar Kafi menggenggam tangan mungil milik Tasya. Yang digenggam pun tersentak kaget.

"Biar lo ga hilang" jelas Kafi saat mengetahui raut wajah Tasya yang nampak terkejut dengan perlakuannya.

Setelah lama berkeliling mereka merasa lelah dan cacing di dalam perutnya pun sudah demo. Mereka segera mencari tempat makan.

"Kita makan di McD aja ya?" Tawar Kafi.

"Ya udah ayok!" Ajak Tasya seraya menarik lengan Kafi agara cepat-cepat memesan makanan karna perutnya sudah lapar.

Sesudah memesan mereka sibuk mengunyah makanan masing-masing.

"Abush inyi xitya yangwung kwe hempaut hoskop?" Tanya Tasya sebari mengunyah makanannya.

"Kalo ngomong makan dulu. Liat tuh sampe belepotan gitu juga!" Ucap Kafi seraya mengelap ujung bibir Tasya.

Deg.

Tasya dibuat mematung di tempat dengan perlakuan Kafi kepadanya. Lagi-lagi ritme detak jantungnya menjadi lebih cepat. Tanpa ia sadari juga pipinya dibuat merona oleh Kafi saat ini.

"Hey! Kok malah bengong?" Ucap Kafi menyadarkan Tasya yang sedari tadi bengong entah meikirkan apa.

"Um.. itu... anu gue ke toilet bentar ya!" Ucap Tasya sebari melengos pergi ke toilet.

Setelah sampai di toilet Tasya segera melihat pantulan dirinya di cermin. Sampai saat ini ia berusaha menetralkan degup jantungnya.

"Huft! Tasya lo harus tenang, ini jantung juga segala kenceng banget lagi detaknya kalo kedengeran Kafi kan bisa malu gue!" Setelah merasa tenang ia segera balik ketempat dirinya dan Kafi makan.

"Udah malem lo mau pulang?" Tanya Kafi saat melihat Tasya sudah duduk dihadapannya.

"Ah ya, kita pulang sekarang aja!" Seru Tasya saat mengingat di rumahnya kini masih ada Diba dan Ficka.

Mereka pun segera beranjak pergi meninggalkan mall tersebut. Sebelumnya Tasya meminta agar nanti mereka berhenti dulu di supermarket deket rumahnya.

"Gue turun dulu, lo mau ikut atau nitip aja?" Tawar Tasya sebelum ia benar-benar keluar dari mobil Kafi.

"Gue nitip minuman yang seger aja satu ya" jawab Kafi dan hanya dibalas anggukan oleh Tasya.

Tasya pun segera masuk ke dalam supermarket untuk membeli makan yang teman-temannya titip kepadanya. Setelah membayar belanjaannya Tasya segera keluar dari supermarket dan mereka pun pergi menuju rumah Tasya.

Setelah sampai di rumanhnya Tasya segera keluar dari mobil Kafi namun baru saja membuka pintu mobil tersebut tangannya sudah di tahan oleh Kafi.

"Tas" panggil nya.

"Kenapa?"

"Makasih buat hari ini. Gue nyaman sama lo. Good night" ucap Kafi seraya tersenyum manis kepada Tasya. Yang di senyumin hanya diam dan mematung tidak tau harus berkata apa dan ia hanya memberikan anggukan setelah itu keluar dari mobil Kafi dan langsung masuk kedalam rumahnya.

Apa maksud dia barusan? Batinnya dalam hati.

🍁🍁🍁

Lumayan panjang nich!😆

Jangan lupa Vote dan Comentnya ya❤

Comeback?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang