Hai pacar gue, eh salah maksudnya calon itu juga kalo lo mau sih.
Tapi kayaknya enggak, bodo ah, kan ga ada yang ga mungkin. Iya kan?Gue ga tau sejak kapan gue peduli sama lo, gue ga tau gimana awal gue tertarik sama lo, dan ga tau kenapa gue jadi khawatir dan pengen selalu ada disamping lo.
Aneh ya? Tapi emang itu faktanya.
Sebelumnya gue biasa aja liat lo senyum ke orang-orang. Nggak apa-apa hati gue biasa aja. Tapi semenjak lo senyum ke dia dan pulang bareng sama dia gue ngerasa ada yang aneh aja gitu padahal dia itu sahabat gue.Bawaan nya pengen marah, pengen teriak ke semua orang kalau gue... gue cemburu liat lo sama dia sahabat gue sendiri.
Gue cuman takut kehilangan, gue takut lo nyaman sama dia, gue juga takut lo nganggap gue jadi biasa kayak temen lo Tha. Kadang gue suka liatin lo dari jauh, gue ga berani terang-terangan nunjukin kalo gue sayang sama lo.
Tapi mulai sekarang gue yakin, gue bakalan terang-terangan tentang perasaan gue ke lo. Menurut lo gue harus gimana?
Harus jadi cicak biar bisa nemoel di dinding rumah lo?
Harus jadi semut biar bisa ngikutin lo tanpe ketauan? Eh tapi, kalo gue keinjek terus mati siapa dong yang jagain lo? Nggak nggak gue harus jadi Kafi orang yang tau definisi bahagia sesungguhnya.Ngomongin bahagia, lo bahagia ga sih deket gue? Bahagia ga sih kalo gue senyumin? Bahagia ga kalo gue peluk lo? Kalau nggak, gue gak apapa kok, yang jelas gue bahagia kok ada di deket lo. Gue ga bisa maksa atau nyuruh lo semau gue. Gue bukan tuhan kan? Gue cuman makhluk tuhan, yang diberi wewenang untuk bikin hati lo bahagia.
"Siapa sih orang yang pengen kamu bikin bahagia?"
"Tasya Bun yang sekarang sekelas sama Kafi."
"Oh, kapan-kapan ajak dua kesini ya, Bunda pengen kenalan"
"Ngga ah Bun, dia kan bukan pacar Kafi"
"Makanya cepetan di tembak dong!"
"Apaan sih Bun, udah ah Kafi berangkat dulu ya!"
Kafi pun segera meninggalkan rumahnya dan segera menjemput Tasya yang sudah menunggunya. Setelah sampai, ia langsung melihat Tasya yang sedang duduk menunggunya.
"Berangkat sekarang?"
"Iya sekarang aja, Mama sama Papa udah berangkat"
Mereka pun segera berangkat menuju sekolah. Sampainya di sekolah kedua insan tersebut seketika menjadi pusat perhatian seluruh pasang mata yang melihat mereka pagi itu berangkag bareng ke sekolah.
"Ayo Tha!" Ujar Kafi.
"Bentar dulu dong!"
"Lama ya lo!" Ucao Kafi menarik hidung Tasya dan menggendong gadis itu ala bridal style membuat teriakan semakin ramai dari berbagai arah.
"Kafi lepasin! Lo kira gue jamu main gendong aja. Malu tau gue diliatin!"
"Lah? Kenapa malu? Banyak loh yang pengen gue liat, nah lo malah gue gendong. Seharusnya lo umumin ke semua orang kalau udah di gendong sama cowok ganteng sedunia setelah Ayah gue sampe-sampe Zayn Malik aja kalah sama gue!"
"Enak aja suami gue itu lebih ganteng!"
"Iya gue tau, gue lebih ganteng"
"Lah kok jadi lo sih!"
"Kan gue suami lo!"
"Yeee enak aja suami gue tuh Zayn bukan buntelannya Zayn!"
Setelah sampai kelas banyak anak yang bersorak histeris saat melihat Tasya yang turun dari gendongan Kafi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Comeback?
Teen FictionSelamat datang di kisahku. Kisah ini ku tulis hanya sekedar mengingat. Kisah dimana diriku menangis karena mu. Ketika ku mulai membuka hati untuk mu namun kau malah memberi ku perasaan yang lain. Perasaan yang harus ku terima. "Maaf aku bukan yang t...