ㅤ"YA, para tamu undangan dipersilakan untuk mengikuti acara selanjutnya yaitu berdansa bersama pasangan masing-masing. Bagi mereka yang tidak membawa pasangan atau sendiri, diharapkan tetap mengikuti rangkaian acara hingga selesai."
ㅤYeri yang saat itu tengah menikmati salad buah, nyaris saja tersedak saat mendengar suara sang MC acara. Bagaimana tidak? Semua para tamu undangan―termasuk dirinya―harus berdansa bersama pasangan mereka masing-masing.
ㅤTunggu! M-maksudnya... aku harus dansa sama... Jungkook?
ㅤYa Tuhan, kali ini apa lagi? Sudah tahu Yeri tidak pandai berdansa. Terlebih lagi, kalaupun sekarang ia mengikuti acara dansa, Yeri harus berdansa dengan Jungkook. Astaga, apa jadinya kalau Jungkook tahu Yeri tidak bisa berdansa? Mungkin laki-laki itu mungkin ilfeel―bahkan bisa-bisa menertawakannya di depan umum.
ㅤDengan ragu, Yeri menoleh ke arah Jungkook―yang ternyata sudah menatap dirinya sejak tadi. Untuk beberapa saat, keduanya hanya bertukar pandang, tampak sedikit canggung.
ㅤ"Kamu bisa dansa?" Jungkook segera bertanya, memecah keheningan.
ㅤYeri menggeleng, "Ngg... nggak."
ㅤJungkook terdiam sebentar.
ㅤ"Hei, yang di ujung! Kalian pasangan, kan?!" teriak sang pembawa acara, segera mengarahkan pandangannya ke arah Jungkook dan Yeri. Sontak saja hal itu membuat keduanya sedikit terkejut.
ㅤJungkook segera mengangguk, membenarkan ucapan pembawa acara.
ㅤLantas, pembawa acara tersebut terkekeh pelan, tersenyum tipis. "Ayo kalian berdua dansa. Sudah, nggak usah malu-malu. Semuanya harus ikut! Setuju nggak semua?!"
ㅤSemua tamu undangan menyahut setuju, memberi tepuk tangan―sekaligus menyemangati Jungkook dan Yeri yang terlihat malu-malu dan canggung. Astaga, Benar-benar memalukan.
ㅤ"Ayo," Jungkook menyahut pelan, segera melangkah mendekat. Yeri tertegun, kembali terkejut begitu laki-laki itu sudah berdiri tegak di hadapannya. Untuk beberapa saat, Yeri terdiam, menatap Jungkook. "Kenapa? Kamu nggak mau?"
ㅤ"B-bukan nggak. T-tapi... aku kan nggak bi―"
ㅤ"Saya ajarin," Jungkook segera menyela perkataan Yeri dengan gesit. Lagi, perempuan itu dibuat bungkam olehnya. Jantung Yeri kembali berdegup tidak karuan saat mendengar pernyataan itu. "Yang penting, kamu ikut dulu."
ㅤYeri diam sesaat, sebelum akhirnya mengangguk ragu.
ㅤ"Kamu ikutin omongan saya, ya."
ㅤPerempuan itu mengangguk lagi.
ㅤBegitu musik akan dimulai, Jungkook segera menautkan salah satu jemarinya ke tangan Yeri. Sementara tangannya yang satu lagi berada di punggung Yeri, bersiap-siap untuk menahan tubuh istrinya jika saat berdansa terjatuh.
ㅤ"Mulai!"
ㅤ"Kiri depan, kanan," Jungkook memberi jeda sebentar, membiarkan Yeri melangkahkan kakinya sesuai irama musik. "Kiri belakang, kanan."
ㅤYeri benar-benar gugup. Bukan hanya karena ia tidak bisa berdansa, tetapi tatapan Jungkook yang dalam pun juga sukses membuat jantungnya berhasil melompat-lompat. Kali ini, Yeri akui Jungkook benar-benar tampan.
ㅤSial. Kenapa aku baru sadar sekarang?
ㅤ"Eh, a-aduh!!" Yeri mengaduh panik begitu dirinya tak sengaja menginjak sepatu Jungkook. Beruntung, Jungkook tidak marah, hanya memasang ekspresi datarnya, seakan-akan tidak terjadi apa-apa. "M-maaf, Jungkook! A-aku nggak sengaja!" bisik Yeri, masih memasang wajah panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Your Wife?
FanfictionㅤPernikahan adalah hal yang paling Yeri tunggu-tunggu sejak dulu. Terlebih lagi, seminggu sebelum hari bahagia itu datang, Wonwoo dan Yeri sibuk menyiapkan berbagai macam hal untuk pesta pernikahannya nanti. Sayang, nasib sial menimpa Yeri. Te...