ㅤ"JUNGKOOK―HUAAAAAA!" Yeri baru saja selesai membuatkan teh panas untuk Jungkook pagi itu. Namun, mendadak ia dikejutkan oleh Jungkook yang tiba-tiba membuka pintu kamar mandi―hanya memakai celana pendeknya, tanpa mengenakan baju. Kontan, Yeri menutup kedua mata dengan kedua telapak tangan, segera berbalik badan kembali. "A-aduh! K-kamu ngapain?! Kenapa nggak pakai baju begitu?!"
ㅤJungkook yang saat itu baru saja selesai mandi lantas terdiam, menatap Yeri heran. Memangnya kenapa kalau ia tidak mengenakan baju? Salahkah?
ㅤ"Emangnya kenapa?" Jungkook bertanya, tidak paham.
ㅤYeri mendengus. "Y-ya... y-ya itu kan nggak baik buat kesehatan mata aku!" sungutnya, kontan langsung membuat Jungkook menghela napas pendek. "Cepetan pakai bajunya! Jangan lama-lama kayak begitu. Nanti masuk angin tahu rasa kamu."
ㅤ"Lagian saya kan suami kamu. Masih aja pakai nutup mata segala liat beginian." Jungkook mendelik malas, melangkah mendekat ke arah Yeri yang masih diam di tempat, memejamkan matanya erat. "Sekarang, cepet buka mata kamu."
ㅤKemudian, Yeri berbalik badan, lantas membuka matanya secara perlahan. Begitu pandangannya kembali sempurna, ia terdiam menatap Jungkook yang entah sejak kapan sudah mengenakan kaos hitam polosnya. "Lain kali, kamu pakai dulu bajunya sebelum keluar dari kamar mandi. Aku kan―"
ㅤ"Iya. Paham," Jungkook menyela gesit, membuat Yeri langsung menghentikan ucapannya. "Udah sekarang kamu cepet mandi. Sebentar lagi kita berangkat."
ㅤ"Ha? Berangkat ke mana?" tanya Yeri bingung.
ㅤ"Jalan-jalan, lah." Jungkook mengusap rambutnya yang masih basah dengan handuk, menatap Yeri sekilas. "Kalau kamu sampai bete lagi, saya yang repot, dan saya pasti kena amuk sama ibu."
ㅤYeri tertunduk, menahan wajahnya agar tidak memerah.
ㅤ"Kok diem? Kamu mau di hotel aja? Nggak mau ikut?"
ㅤ"E-eh? I-iya! Tunggu bentar. Aku... mau mandi dulu." Yeri langsung menyambar handuk putihnya, mengambil beberapa pakaiannya, kemudian masuk ke dalam kamar mandi. "HUAAAAA! J-JUNGKOOK! TOLONGIIIN! J-JUNGKOOK TOLONGIN AKU! HUAAAAAA IBUUUU!"
ㅤJungkook yang kaget lantas masuk ke dalam kamar mandi, menatap Yeri yang sudah memasang wajah panik. Perempuan itu segera berlari, bahkan tanpa pikir panjang langsung memeluk Jungkook.
ㅤ"J-jungkook! T-tolongin, dong! B-barusan... ada kecoa! A-aku takut!" Yeri masih panik, berusaha mengatur napasnya yang tidak beraturan. Matanya kemudian terpejam erat, enggan melihat ke arah lantai.
ㅤ"Mana? Kok nggak ada?" Jungkook bingung, karena ia tidak melihat seekor hewan yang dimaksud Yeri.
ㅤ"Tadi ada di bawah westafel," Yeri menyahut, masih enggan melepas pelukannya. Demi apapun, Yeri benar-benar pobia dengan makhluk yang berbentuk mirip kurma itu. "Pokoknya usir, Jeon! A-aku... takut." Tanpa sadar, air mata Yeri keluar. Ya ampun, perempuan ini menangis?
ㅤ"Udah tuh. Udah nggak ada," sahut Jungkook dengan tenang. Namun, mendadak Jungkook panik saat melihat air mata yang sudah membasahi wajah Yeri, juga bajunya. "Eh? Kenapa kamu nangis?"
ㅤYeri menggeleng, mengusap air matanya, segera melepas pelukan. "Nggak. Nggak apa-apa."
ㅤ"Pobia?" tebak Jungkook, yang langsung mendapat balasan anggukan kepala Yeri. Pria itu menghela napas, tersenyum sekilas. "Ya udah, buruan kamu mandi. Tenang aja. Udah pergi kurma terbang nya."
ㅤYeri tertawa kecil, "Ya udah kamu keluar sana. Masa mau di sini terus?"
ㅤ"Eh iya, astaga." Jungkook tampak salah tingkah. Buru-buru ia keluar dari kamar mandi, kemudian bersiap-siap untuk pergi ke acara liburan yang selanjutnya bersama Yeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Your Wife?
FanfictionㅤPernikahan adalah hal yang paling Yeri tunggu-tunggu sejak dulu. Terlebih lagi, seminggu sebelum hari bahagia itu datang, Wonwoo dan Yeri sibuk menyiapkan berbagai macam hal untuk pesta pernikahannya nanti. Sayang, nasib sial menimpa Yeri. Te...