ㅤSINAR matahari yang menembus jendela bening kamar pagi itu kontan membuat Yeri langsung menyipitkan matanya, segera tersadar dari alam mimpi. Sambil sesekali menggeliat, perempuan itu menatap dua buah tangan yang sudah melingkar di pinggangnya. Lagi-lagi, tangan Jungkook yang berulah.
ㅤTanpa sadar, Yeri menarik ujung bibirnya membentuk sebuah lengkungan kecil. Perlahan tapi pasti, Yeri berusaha untuk memindahkan kedua tangan kekar tersebut dari pinggangnya. Semoga saja Jungkook tidak terbangun karenanya.
ㅤ"Eung...." Jungkook melenguh pelan, semakin mendekap ke punggung Yeri, mengeratkan pelukannya itu, kemudian bergumam pelan. "Hmm... jangan dilepas dulu." Kemudian, pria itu menenggelamkan wajahnya di leher Yeri, seraya kembali memejamkan matanya lagi, tertidur.
ㅤ"Bangun dong. Udah pagi, loh." Seraya membalikkan badannya menghadap Jungkook, Yeri menepuk-nepuk pelan wajah suaminya itu. Ia menghela napas pendek, tersenyum tipis. "Bangun atau aku kasih hukuman nih buat kamu."
ㅤ"Hmmh...." Jungkook hanya menggumam tidak jelas, masih dengan mata terpejam. Lagi, Yeri tak habis pikir. Kenapa Jungkook sulit lagi untuk dibangunkan, sih?
ㅤ"Jungkook...." Yeri mengusap wajah Jungkook perlahan, seraya mendekatkan wajahnya. Dari jarak sedekat ini, Yeri bisa melihat jelas bagaimana wajah tampan suaminya yang tengah tertidur. "Hei, astaga. Susah banget sih bangunin kamu."
ㅤJungkook tetap diam dalam posisi yang sama.
ㅤ"Kalau kamu tetap nggak bangun, aku beneran bakal hukum kamu, loh." Yeri memperingatkan, namun sama sekali tak membuat Jungkook segera terbangun dari tidurnya. Yeri menarik napas, tersenyum miring. "Jungkook, i'm warning you."
ㅤTidak ada balasan.
ㅤ"Satu...."
ㅤJungkook tidak bergeming.
ㅤ"Dua...."
ㅤYeri mendengus pelan, sebal melihat Jungkook yang tidak kunjung bangun.
ㅤ"Tiga!"
ㅤSebuah kecupan manis lantas mendarat di bibir Jungkook saat itu juga. Entah ada keberanian dari mana Yeri melakukan hal gila ini. Mencium Jungkook hanya agar suaminya itu segera bangun dari alam mimpi. Kalau kalian bayangkan, sebenarnya ini adalah hal yang manis. Terlalu manis―sampai-sampai membuat Yeri hampir lupa dunia akibat terlalu terbawa suasana saat itu.
ㅤBaru saja Yeri ingin menjauhkan wajahnya―melepas ciuman, tiba-tiba, sebuah tangan langsung menahan kepalanya, lantas mendorong tengkuknya kembali untuk memperdalam ciuman hangat tersebut. Yeri kontan tertegun, melihat Jungkook yang tiba-tiba saja terbangun saat itu.
ㅤBeberapa detik kemudian, Jungkook menarik wajahnya, langsung melemparkan senyuman tipis kepada Yeri. "Guten morgen, schatz." Laki-laki itu menyapa. "Gimana tidur kamu semalam? Saya ada di mimpi kamu?"
ㅤ"Ih, pede banget. Semalam aku nggak mimpiin kamu." Yeri mendelikkan matanya sebal, memukul dada Jungkook pelan. "Ngomong-ngomong, kamu... hmm... nggak mau lepas dulu pelukannya?"
ㅤJungkook menggeleng. "Saya lebih suka begini." Lagi, ia menenggelamkan wajahnya pada leher Yeri, membuat perempuan itu sempat bergidik geli. Astaga, demi apapun, Yeri belum pernah melakukan hal seromantis ini dengan Wonwoo sebelumnya.
ㅤ"Lepas, hei. Hari ini kita kan mau jalan-jalan lagi. Masa kamu mau begini terus? Mau sampai kapan coba?" Yeri menepuk-nepuk wajah Jungkook lagi.
ㅤ"Sampai Jakarta juga boleh," gumam Jungkook asal, yang langsung dihadiahi sentilan kecil di dahinya. Laki-laki itu meringis, segera mendongak, menatap Yeri sebal. "Kok kamu sentil kening saya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Your Wife?
FanfictionㅤPernikahan adalah hal yang paling Yeri tunggu-tunggu sejak dulu. Terlebih lagi, seminggu sebelum hari bahagia itu datang, Wonwoo dan Yeri sibuk menyiapkan berbagai macam hal untuk pesta pernikahannya nanti. Sayang, nasib sial menimpa Yeri. Te...