7.1K 1.1K 264
                                    

"SEBENERNYA, tadi pagi itu ibu ngasih apa ke kamu?" tanya Yeri penasaran, segera menghampiri Jungkook yang tengah terduduk di ruang tengah, seraya menonton televisi. "Terus juga kamu kok tiba-tiba nyuruh aku buat packing pakaian gitu, sih?"

ㅤJungkook melirik Yeri sekilas. "Nanti juga kamu tau," balasnya singkat, kembali asik pada acara televisi yang ia tonton. Pria ini enggan memberitahu yang sebetulnya. Tentu saja hal itu membuat Yeri sebal. Kenapa juga harus ditutup-tutupi?

ㅤBaiklah, percuma Yeri memaksa Jungkook untuk memberitahunya. Lagipula, pria itu akan tetap keras kepala. Lebih baik ia bungkam, memendam kekesalan sendiri dalam dirinya, menunggu waktu hingga Jungkook mau memberitahu semuanya.

ㅤTanpa mengucapkan apa-apa lagi, Yeri segera bangkit dari sofa, melangkah menaiki tangga, meninggalkan suaminya yang sedang sibuk menonton film, sambil sesekali mencomot makanan ringan di hadapannya.

ㅤDiam-diam, matanya menangkap ekspresi sebal Yeri saat sedang menaiki tangga menuju kamar. Tanpa sadar, Jungkook tersenyum geli melihatnya. Jadi, perempuan itu sebal karena Jungkook tidak memberitahunya soal hadiah yang diberikan oleh ibu?

ㅤJungkook segera mematikan televisi, bangkit dari sofa, ikut menyusul Yeri ke kamar. Begitu di depan pintu kamar, ia menghentikan langkahnya. Samar-samar, Jungkook mendengar suara Yeri yang tengah menelepon seseorang di dalam. Penasaran, Jungkook memutuskan untuk menguping sejenak.

"Iya, Rene. Aku bete Jungkook nggak ngasih tau. Terus tiba-tiba aja dia nyuruh aku packing baju-baju. Kan aku jadi bingung. Heran, deh. Apa susahnya tinggal bilang, sih."

Jungkook yakin, itu suara Yeri.

Ya emangnya suara siapa lagi?

"Ngomong-ngomong, sebenernya aku juga bete gara-gara minggu ini aku di rumah terus, nggak jalan-jalan. Bosen banget, tapi aku bisa apa? Kalau aku ajak Jungkook, ya kamu tau sendiri lah dia gimana. Suka males jalan-jalan karena ibukota selalu macet. Pastilah dia tolak. Mana dia tuh lagi sakit sekarang. Kan aku jadi bingung harus gimana. Huft, aku kan juga butuh refreshing, Rene."

Tanpa sadar, Jungkook mengulum senyum lagi mendengarnya. Jadi, selama ini Yeri bosan di rumah? Ingin mengajak pria itu berjalan-jalan, tapi Yeri mengira Jungkook akan menolak ajakannya mentah-mentah? Hei, siapa bilang!

Dasar sok tahu.

ㅤDi tengah lamunannya, tiba-tiba pontu kamar terbuka, menampakkan sosok Yeri yang langsung terkejut saat melihat Jungkook berdiri di hadapannya. "J-jungkook!? Kamu ngapain di sini?!" tanyanya, masih memasang ekspresi kaget.

ㅤPria itu hanya menggeleng, kemudian berlalu begitu saja dari hadapan Yeri. Berbeda dengan Jungkook―yang terlihat biasa saja, Yeri justru sedang menahan rasa malunya sekarang. Seketika, ia teringat akan percakapan singkatnya dengan Irene barusan lewat telepon. Jangan bilang Jungkook mendengarnya? Pikir Yeri.

ㅤYeri segera menoleh. Lantas, mendapati Jungkook yang sudah berdandan rapi, seraya sibuk mengenakan mantel tebal. Perempuan itu mengerutkan dahinya bingung. Eh? Memangnya Jungkook mau ke mana malam-malam begini?

ㅤ"Kamu mau ke mana, Jeon?" tanya Yeri, segera menghampiri.

ㅤ"Keluar. Cari udara segar."

Am I Your Wife?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang