18

5.8K 869 110
                                    

TUBUH Jungkook menggeliat pelan di atas kasur. Matanya perlahan membuka. Pandangannya masih samar, belum jernih sepenuhnya. Lantas, tangannya meraba sesuatu, merasa ada sesuatu yang aneh. Kenapa tidak ada Yeri di sampingnya? Kalaupun memang istrinya sudah bangun lebih dulu, kenapa Yeri justru tidak membangunkannya sekarang?

Mungkin lagi masak di dapur.

ㅤJungkook tetap berusaha untuk berpikir positif, meskipun memang semalam ia mempunyai firasat tidak enak tentang Yeri. Benar. Perempuan itu pergi meninggalkannya tanpa alasan. Oh, ayolah. Jungkook tidak mau kalau itu sampai terjadi.

ㅤJungkook turun dari kamar, segera melangkahkan kakinya menuju dapur. Mendadak, hatinya cemas saat tak mendapati keberadaan Yeri di sana. Belum lagi, ruang keluarga yang tampak hening tak bersuara. Jungkook tahu persis seperti apa sosok Yeri. Perempuan itu selalu menyalakan televisi di pagi hari untuk mengisi keheningan―meski Yeri sendiri sibuk di dapur.

ㅤFirasat buruk benar-benar terjadi.

ㅤDengan gesit, Jungkook berlari ke arah halaman belakang, melewati beberapa pintu kaca. Seketika, lututnya mendadak lemas, melihat halaman yang kosong, tak memunculkan sosok Yeri di sana.

Firasat itu benar-benar terjadi.

ㅤTidak ingin menyia-nyiakan waktu, Jungkook buru-buru berlari menaiki tangga, berniat untuk mencari sesuatu di dalam kamarnya. Barangkali Yeri meninggalkan sesuatu yang penting yang bisa menjadi petunjuk Jungkook untuk mencari istrinya yang kabur semalam.

ㅤJungkook mengerang pasrah, mengusap wajahnya kasar, memejamkan mata. Sungguh, tidak ada satupun yang ia bisa ia jadikan petunjuk untuk menemukan Yeri sekarang. Bahkan, Yeri juga tak meninggalkan sepucuk surat untuknya. Lantas, ke mana perginya sang istri sekarang?

ㅤJungkook akhirnya memutuskan untuk menghubungi Yeri. Dengan perasaan cemas sekaligus khawatir, ia melangkah ke sana ke mari, menunggu sang istri mengangkat sambungan telepon. Namun, tampaknya usaha Jungkook sia-sia. Yeri sama sekali tak mengangkatnya. Yang ia dengar hanyalah suara suatu benda yang tampak bergetar hebat di atas laci kamar. Tunggu! Benda bergetar?

ㅤMata Jungkook lantas tertuju ke sebuah ponsel berwarna putih di atas laci kamarnya. Dahinya mengerut, bingung. Bukankah itu ponsel Yeri? Kenapa Yeri meninggalkannya?

ㅤTanpa pikir panjang, Jungkook segera meraih ponsel tersebut, lantas membuka kunci layar ponsel dengan sedikit ragu. Entah kenapa rasanya Jungkook merasa janggal dengan benda di genggamannya ini. Merasa seperti Yeri tengah meninggalkan sesuatu penting yang perlu Jungkook tahu. Tetapi apa?

ㅤTujuan utama Jungkook langsung mengarah untuk membuka SMS. Tepat saat ia membuka percakapan SMS Yeri dengan salah satu nomor yang tidak dikenal, Jungkook lantas mematung di tempat. Napasnya mendadak tercekat, kaget saat membaca isi pesan tersebut.

ㅤKali ini, Jungkook mengerti dan paham mengapa tiba-tiba saja Yeri pergi begitu saja.

ㅤJoe―ayahnya sendiri lah yang menjadi alasan Yeri pergi meninggalkan Jungkook sekarang.


  

❁ ー ❁

   
   

   

ㅤ"Yeri, untuk beberapa hari ini, kamu boleh kok tinggal di sini." Menaruh beberapa lauk untuk sarapan di meja, Irene tersenyum, menarik napas sejenak. "Kemarin aku udah tanya ke Taehyung. Katanya nggak apa-apa. Dia juga ngerti kok kamu lagi dalam masalah."

Am I Your Wife?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang