ㅤPAGI ini berbeda dari pagi biasanya. Yeri―yang biasanya bangun lebih awal dari Jungkook―kini bangun terlambat. Semalam tidurnya terlalu pulas.
ㅤIa berjalan keluar kamar, mendapati Jungkook yang tengah terduduk sendirian di ruang makan. Laki-laki itu tengah sibuk menikmati mi instan di hadapannya, seraya menatap ke arah depan dengan tatapan kosong. Yeri yang melihat itu buru-buru turun, berlari menghampiri.
ㅤ"J-jungkook! M-maaf aku bangun terlambat!" Yeri membungkuk, minta maaf.
ㅤJungkook hanya mengangguk, kembali melanjutkan aktivitasnya melahap makanan. Namun, sepersekian detik kemudian, pandangan Yeri beralih ke arah mangkuk mi instan Jungkook. Dengan gesit, ia segera mengambilnya.
ㅤJungkook mengernyit, "Kamu ngapain? Saya kan laper."
ㅤYeri tersenyum tipis, "Sebentar. Aku buatin kamu sup krim ayam. Nggak akan lama, kok. Kamu nggak boleh makan mi instan."
ㅤ"Tapi―"
ㅤTerlambat. Yeri sudah melesat duluan ke dapur. Tangannya dengan lincah mengambil beberapa bahan untuk mrmbuat sup krim sederhana. Beruntung, dulu Yeri selalu belajar memasak makanan. Dan satu -satunya resep yang masih melekat di kepalanya adalah resep membuat sup krim ayam ini. Ah, tidak sia-sia juga ia belajar memasak dengan ibu.
ㅤSepuluh menit berlalu. Akhirnya, Yeri kembali dengan membawa semangkuk sup krim ayam yang baru saja matang.
ㅤ"Ini, buat kamu," ujar Yeri, seraya menaruh mangkuk sup tersebut di hadapan Jungkook. Perempuan itu tersenyum sejenak. "Aku itu mau kamu hidup sehat. Jadi, makanan kamu harus dijaga. Boleh makan yang enak. Tapi, selagi aku bisa masakin makanan yang sehat buat kamu, kenapa enggak?"
ㅤJungkook hanya diam.
ㅤ"Udah gih, makan. Ntar kamu telat ke kantor," lanjut Yeri.
ㅤKemudian setelahnya, Jungkook sibuk menikmati sup buatan istrinya itu. Jungkook akui, Yeri memang pandai memasak. Hampir semua masakan yang dibuatnya, rasanya tidak pernah aneh. Ah, seharusnya Jungkook beruntung mempunyai istri yang pandai memasak seperti Yeri begini.
ㅤ"Oh iya, hari ini aku mau ziarah sebentar ke makam ayah," ujar Yeri, membuat Jungkook langsung menghentikan aktivitasnya sebentar.
ㅤ"Kapan?"
ㅤ"Hmm... sore, mungkin."
ㅤJungkook menarik napas sejenak, "Mau saya anter?"
ㅤ"Eh? Nggak usah. Kamu kan kerja. Lagian, ntar kamu kecapean. Nggak apa-apa, kok. Aku bisa sendiri. Pokoknya, kamu tungguin aku aja di rumah. Nanti aku siapin makanan buat kamu."
ㅤPria itu hanya mengangguk paham.
ㅤ"Oh iya, Jeon," panggil Yeri. "Ini surat kontraknya. Kamu yang simpen aja, ya. Aku mau mandi dulu. Sekalian siapin baju buat kamu."
ㅤTanpa menunggu balasan apa-apa lagi, Yeri segera beranjak dari kursi, meninggalkan Jungkook yang masih sibuk menikmati sup krim. Begitu Yeri berlalu dari hadapannya, pandangan Jungkook langsung beralih ke arah surat kontrak pernikahan tersebut.
ㅤJungkook sukses mematung begitu melihat dua tanda tangan yang terukir di atas kertas itu.
ㅤDia... beneran tanda tangan juga?
ㅤEntah kenapa, Jungkook merasakan hawa-hawa yang aneh dalam tubuhnya saat mengetahui Yeri menandatangani surat kontrak tersebut.
ㅤIni memang permintaannya. Tapi kenapa Jungkook justru merasa tidak enak hati? Ia merasa ada sesuatu yang janggal dalam hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Am I Your Wife?
FanfictionㅤPernikahan adalah hal yang paling Yeri tunggu-tunggu sejak dulu. Terlebih lagi, seminggu sebelum hari bahagia itu datang, Wonwoo dan Yeri sibuk menyiapkan berbagai macam hal untuk pesta pernikahannya nanti. Sayang, nasib sial menimpa Yeri. Te...