07

9.5K 1.7K 34
                                    

Baru saja Jaehyun kembali memejamkan mata untuk merengkuh mimpi, teleponnya berdering nyaring. Jaehyun teramat hapal nada sambung yang mengudara kini. Pemuda ini tahu sekali orang di ujung sambungan itu tidak akan berhenti menghubunginya sampai Jaehyun menerima panggilan. Maka, dengan erang sebal dan gerutuan yang teredam, pemuda ini meraba-raba meja nakasnya. Hampir saja benda elektronik itu terjatuh gara-gara Sang Pemilik meraihnya dengan ogah-ogahan.

"Nde, eomma?" Suara indah Jaehyun sedikit serak kala menyapa penelepon yang tak lain dan tak bukan adalah ibunya.

"Selamat pagi, Hyunnie sayang. Kau pasti masih tidur di kasurmu." Entah mengapa, ibunya terdengar senang di sebrang sambungan.

"Mmmmhhh..."

"Bagaimana malam pertamamu dan Taeyong? Apa berjalan lancar? Kau menikmatinya?"

Jaehyun mengerutkan alis dalam mendengar pertanyaan ibunya itu. "Malam pertama apa? Taeyong bahkan belum pulang."

"Mwo?! Apa maksudmu Taeyongie belum pulang??"

"Ia pergi keluar kemarin malam dan belum pulang sampai sekarang," Jaehyun mengulang kalimatnya dengan mata setengah tertutup.

"Mwoo??!! Lalu kenapa kau malah bersantai di kasurmu, Yoon Oh?!!"

Kerutan di dahi Jaehyun semakin tercetak jelas mendapat seruan histeris eomma-nya. "Ini akhir pekan, eomma. Mungkin dia hanya menginap di tempat teman dance-nya-"

"Taeyong tidak pernah berkeliaran malam hari, Jaehyun-ah. Dia hanya akan pergi ke tempat dance-nya..."


Deg.



"Apa dia memberitahumu ke mana ia pergi?"

Nada tegang yang mewarnai suara indah ibunya seketika membuat Jaehyun terjaga. Pemuda bersurai coklat ini bungkam, karena ia sama sekali tak mendapat kabar apa-apa dari Taeyong. Hell, ia bahkan tidak memiliki kontak Taeyong!

Bagai memahami diamnya Sang Putra, Jung Min Ah mengakhiri panggilan itu dengan tergesa. Meninggalkan Jaehyun yang termangu di atas kasurnya.


Ada apa ini? Mengapa tiba-tiba....?

Apakah mungkin...?


Memutuskan bahwa sebaiknya ia mengecek tempat terakhir yang ia ketahui didatangi Taeyong untuk memastikan keadaan, Pemuda Jung ini bergegas membersihkan diri. Tak sampai lima belas menit kemudian, postur jangkungnya telah siap meninggalkan apartemen menuju tempat parkir.

"Mau ke mana pagi-pagi begini, Jae?" Teguran Eunwoo yang tengah menenggak air mineral untuk menghilangkan hang over tidak sempat mendapat jawab dari Sang CEO muda, karena handphone-nya kembali berdering.

"Taeyong benar-benar tidak di sana, Jaehyunnie?"

"Kau sedang mengerjaiku kan, eomma? Taeyong sedang bersamamu saat ini. Benar, kan?" Jaehyun justru balas bertanya. Enggan mengakui rasa cemas yang juga mulai merambati kesadarannya.

"Untuk apa eomma mengerjaimu dengan cara seperti ini, Jaehyun-ah!" Jung Min Ah menghela napas frustasi.

Akhirnya memahami keseriusan kondisi saat ini, Jaehyun berujar, "Aku akan mencarinya."

"Baiklah. Eomma akan coba menghubungi yang lain juga. Kabari eomma jika kau berhasil menemukannya."

Setelah memutuskan kembali sambungan, Jaehyun menyalakan mesin mobil dan melaju ke jalanan dengan keraguan besar di kepalanya; bisakah ia menemukan Taeyong?

Teman Hidup [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang