05

14K 2K 274
                                        


"Taeyong...."

Masih dengan sebelah tangan menggenggam pergelangan tangan Jaehyun sementara sebelah tangan lain mengusap surai coklat, lelaki bertubuh ramping itu mendongak dan menampilkan senyum manisnya.

"....apa yang kau lakukan?"

Mengapa sentuhanmu terasa seperti sentuhan eomma?
Apa yang kau lakukan padaku..?

Setelah kalimat itu terlontar dari mulut Jaehyun dalam suara parau, seketika Taeyong menarik tangannya dan membungkukkan badan berkali-kali. Seolah baru sadar betapa tidak sopannya tindakannya barusan. Seolah baru sadar bahwa bisa saja perlakuannya itu akan membuat Jaehyun tersinggung. Padahal maksud Jaehyun bukan seperti itu.....

Menggaruk pipi dengan telunjuk sebagai gestur alam bawah di kala canggung, Putra Tunggal Jung kemudian berdeham pelan. Bingung harus merespon bagaimana pada lelaki manis yang kini kembali tertunduk takut. Secuil hati Sang CEO Muda menyesali kalimat yang baru diucapnya, karena area yang baru mendapat sentuhan itu kini terasa dingin, bagai kehilangan....

Kruyuukk...

Seolah belum cukup dibuat canggung, perutnya yang tanpa tahu malu itu berbunyi nyaring memecah ruangan. Getar bunyi yang sangat mustahil tidak terdengar oleh lawan bicara. Dikonfirmasi oleh sepasang iris kelam yang kini menatapnya.

"Uh.... Aku lapar.... Berdebat dengan eomma menguras energi pagiku," gumam Pemuda Jung ini, menolehkan kepala untuk meraih kembali iphone-x nya. "Kau mau makan apa? Ayam goreng? Atau.... Mungkin toko masakan chinese di komplek sebelah itu sudah buka--"

Kalimat juga gerakan Jaehyun yang hendak mencari nomor kontak delivery food itu terhenti kala dirasa ada yang meraih lengannya. Menoleh dengan alis terangkat tanda bertanya, yang didapat Jaehyun sebagai respon adalah sebuah gelengan dari Taeyong. Lelaki bersurai biru pucat itu kembali mengembangkan senyum sementara tubuh rampingnya mulai menarik Jaehyun keluar kamar.

"Huh? Kenapa?"

Lelaki itu tidak menjawab dan hanya menunjuk ke luar ruangan sambil terus menarik tubuh bongsor Jaehyun.

Respon yang tentu saja membuat Jaehyun semakin mencurigai satu hal.... Di awal interaksi mereka tadi, bisa saja kecurigaannya ini dielakkan. Tapi kini....

Apapun yang tengah bergumul di sel kelabu Sang CEO Jung Corp itu terhenti seketika kala tubuh jangkungnya tiba di ruang makan dengan meja yang penuh menu sarapan sehat.

"Woaaaahhh!!" Sontak saja biner hazelnya melebar. Perutnya bahkan kembali berbunyi mencium aroma makanan lezat yang tersaji. Mulutnya sampai berair melihat semangkuk doenjang tofu soup, japchae, eggroll, dan oh, jangan lupakan kimchi serta tentu saja nasi yang masih mengepul. Rasanya sudah lama sejak terakhir kali Jaehyun memulai hari dengan sarapan lengkap seperti ini. Biasanya secangkir kopi dan roti tawar (karena pemuda ini terlalu malas untuk sekedar memanggangnya) sudah cukup.

"Kau.....yang memasak semua ini?"

Taeyong mengangguk-anggukkan kepalanya dengan bersemangat. Ia kembali menarik tubuh Jaehyun ke arah salah satu kursi dan menyuruhnya duduk.

"Heeee....." Sang Pemuda Jung tak bisa menyembunyikan rasa senangnya atas fakta ini. "Jadi, kau bisa memasak? Hmmmm, tidak buruk juga," gumamnya dengan senyum lebar membayangkan bisa memakan makanan lezat setiap hari berkat....ekhem....istri barunya ini.

Teman Hidup [JAEYONG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang