Penderita Alter Ego sering dihantui oleh masa lalunya, dan Jaka sudah cukup terbiasa memimpikan semua pengalaman pahitnya. Tapi saat melihat sosok dirinya sekarang sedang berdiri tepat di hadapannya, Jaka tidak tahu ini harus dianggap sebagai mimpi atau Vian dengan sengaja ingin menemui Jaka saat sedang tidur.
Yang manapun itu tidak penting, yang jelas Jaka tidak tahu bagaimana menanggapi pengalaman pertama yang sungguh membingungkan ini.
"Jadi bagaimana perasaanmu setelah kita akhirnya terhubung?"
"Aneh, apalagi sekarang aku bisa berhadapan dan bicara dengan tubuhku sendiri."
Vian tersenyum, ekspresi yang membuat Jaka bertanya-tanya apa dia memang dapat menunjukkan wajah seperti itu, "Apa ini selalu terjadi saat aku sedang tidur?"
"Tidak kok, aku juga tidak ingin masuk ke dalam ruang pikiranmu. Tapi kita masih bisa berkomunikasi walau tanpa bertemu begini."
Jadi ini satu-satunya kesempatan Jaka bicara dengan saling bertatap muka dengan Vian ya? "Kau benar-benar serius pada Putri?"
"Dia tidak menunjukkan reaksi aneh dengan perubahan sikap kita, dan dia juga tidak menatapku. Dia menyukaimu. Jaka tidak keberatan kan?"
Jaka menghela napas melihat ada sedikit rasa bersalah di wajah Vian saat bertanya, "Aku memang masih marah mengenai insiden tentang Rini, tapi sepertinya untuk kali ini tidak masalah."
"Aku sudah memilih perempuan yang tepat kan?" tanya Vian dengan nada riang.
"Putri memang berbeda dengan Rini, dia tidak terlalu ambisius menyukai salah satu dari kita. Bahkan dia masih menganggap kita normal walau mengetahui tentang masalah kepribadian ganda ini."
Vian tertawa, "Maaf harus mengatakan tentang rahasia kita. Habis aku ingin membuatnya mengetahui keberadaanku sih."
Jaka menghela napas, keegoisan Vian membuatnya jadi terlibat dalam masalah ini, "Dia perempuan yang aneh."
Vian mengangkat kedua bahunya kemudian berbalik untuk mulai berjalan menjauhi Jaka, "Tapi aku menyukainya. Dan aku tidak akan mengganggumu lagi untuk beberapa hari ke depan, sampai jumpa."
.
.
Sudah tiga hari berlalu sejak Jaka menerima tantangan dari Vian. Selama tiga hari ini Jaka menjalankan hari-harinya dengan tenang.
Seharusnya begitu.
Tapi itu tidak terjadi karena Jaka lagi-lagi mendapatkan pernyataan cinta dan juga sering didekati perempuan. Tentu Jaka menolaknya kemudian berlari pergi seperti biasa, walau beberapa detik kemudian langsung sadar kalau Vian tidak akan menggantikannya.
Dan setelah mimpi aneh yang sudah Jaka alami dua hari yang lalu, Vian sampai sekarang benar-benar tidak mengganggunya.
"Kenapa aku tiba-tiba mendapat pernyataan cinta lagi sih?" gumam Jaka dengan nada tidak mengerti.
Yoga yang hari ini juga menghabiskan waktu istirahat bersama Jaka menatap dengan pandangan aneh, "Kau tidak tahu alasannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Alter Ego
Teen FictionPutri Yuniata hanya ingin membuat pernyataan cinta yang dilakukannya sebagai langkah awal untuk bisa semakin dekat dengan seorang Jaka Mahardika. Tapi ternyata pernyataan cinta ini justru membawa Putri pada sebuah perjalanan cinta yang aneh dan juga...