Aku balik lagi, hehe aku usahain kyk dulu lagi, up tiap hari, klo bisa sih, hehe, semoga suka
"Kamu masih menyesalinya Kim" ucap seseorang kepada sahabatnya yang saat ini termenung dengan memegang sebuah foto usang.
"Apakah aku perlu menjawab itu Park" sahut orang itu, sudah jelas orang dipanggil Kim itu frustasi dan dihantui rasa menyesal seumur hidupnya.
"Yah aku hanya bertanya, siapa tahu kamu sudah bisa melupakan kejadian yang membuatku benar-benar kecewa memiliki sahabat sepertimu Kim" ucap orang yang dipanggil Park itu dengan nada sarkastik, mereka memang sahabat tapi mereka tidak jauh dari kata akur setelah peristiwa beberapa tahun yang lalu.
Kim tidak menjawab lagi, dia tahu jika menjawab mereka akan bertengkar lagi, dia akui sejak kejadian beberapa tahun yang lalu Park memang banyak berubah, lebih dingin dan kasar, tapi lagi-lagi kembali lagi pada yang tadi, mereka sudah bersahabat bertahun-tahun, sebesar apapun pertengkaran mereka, mereka akan berbaikan dalam waktu dekat.
"Setelah menyakitinya, meninggalkannya tanpa pesan apapun, kamu menghancurkannya Kim" sahut Park lagi, dia memang kasar kepada Kim dan Kim memakluminya.
"Dasar pengecut" kalimat itu muncul dengan lancarnya dari mulut Park, membuat Kim terkejut, kalimat itu sudah sering diucapkan oleh Park, tapi setiap kali Park mengatakannya membuat relung hatinya serasa disayang dan emosinya membuncah.
"Bisakah sekali saja kamu mengerti perasaanku Park, aku juga terluka saat ini, tidak bertemu dengannya bertahun-tahun, aku sudah mencarinya, tapi aku tidak menemukannya, bisakah kamu berkata yang tidak menyakiti hatiku Park, setidaknya sekali saja sampai aku bisa menemukannya" sahut Kim dengan nada frustasi bercampur emosi.
"Yak Kim Namjoon, aku bukan pengawalmu yang akan selalu membenarkan semua yang kamu lakukan, aku seperti ini sebagai sahabatmu, sangat jahat jika seorang sahabat membenarkan apa yang salah dari sahabatnya" sahut Park Chanyeol dengan emosinya, dia tidak habis pikir dengan sahabatnya ini.
"Maafkan aku Park, tapi sungguh aku tidak tahu aku harus bagaimana setelah ini" sahut Namjoon membenarkan apa yang dikatakan Chanyeol, dia akui dia memang yang salah, tapi dia juga dalam posisi bingung saat ini.
"Aku bukan orang yang tepat untuk kau ucapkan kata maaf itu Kim, kamu tidak salah apapun kepadaku, minta maaflah kepadanya yang sudah kamu sakiti, bahkan kamu menghancurkannya saat kamu sudah memiliki istri dan seorang anak, dimana otakmu kau gunakan Kim" tangan Chanyeol terkepal kuat kala membahas masalah ini lagi, dia tidak habis pikir dengan lelaki sialan yang sayangnya merupakan sahabatnya ini, dia berusaha keras agar bisa mengendalikan emosinya dengan tidak membiarkan tangannya berbuat kekerasan terhadap sahabat biadabnya ini.
"Dia orang yang tidak berdosa Kim, dia tidak tahu apa-apa tentang kamu yang sudah berkeluarga, dan dengan sengaja kamu menghancurkannya, bahkan keluarganya juga mengusirnya gara-gara kamu Kim, coba bayangkan bagaimana menderitanya dia yang harus mengandung seorang diri tanpa siapapun dan tanpa sepeser uangpun" cukup sudah dia menahan emosinya, dia mencengkram kerah baju Namjoon yang sedari tadi hanya diam membenarkan perkataan sahabatnya.
Sreet
Tidak ingin ada darah yang menjadi saksi pertengkaran mereka Chanyeol melepas kasar cengkramannya.
"Aku juga menyesal Park, aku juga terluka, seminggu setelah aku meninggalkannya, aku kembali ke Daegu untuk meminta maaf dan bersiap bertanggung jawab atas kehamilannya, tapi aku terlambat, dia sudah pergi entah kemana, aku terus mencarinya hingga sekarang aku belum bertemu dengannya, bahkan aku tidak tahu dia hidup dengan baik atau tidak bersama anakku" sahut Namjoon, dia juga lelah, pertengkaran ini sudah terjadi bertahun-tahun, dengan topik yang sama dan pembahasan yang sama pula, tapi entah kenapa selalu saja terulang setiap kali mereka membahas sesuatu yang sensitif di masa lalu.
"Dan sekarang kamu menyerah mencarinya?" tanya Chanyeol, Namjoon tidak menjawab dia terus menunduk "aku tanya sekali lagi kamu menyerah sekarang Kim? Dasar pengecut" ucap Chanyeol murka.
"Aku tidak tahu mencarinya dimana lagi Park, aku lelah, bahkan aku tidak tahu mereka masih hidup atau tidak, hiks" runtuh sudah pertahanan Namjoon, dia akui dia sangat lelah mencari istri dan anaknya yang hilang entah kemana, Chanyeol juga tidak bisa melihat sahabatnya ini menangis, sesadis-sadisnya dia, dia tetap menyayangi sahabatnya.
Puk
Tangan Chanyeol menepuk pundah Namjoon, sekedar memberi kekuatan.
"Bersabarlah, carilah mereka hingga ketemu, istirahatlah jika lelah, tapi jangan menyerah, belum ada berita kematian mereka, mereka pasti masih hidup, aku ada di sampingmu Kim" ucap Chanyeol kembali menepuk pundak Namjoon, Namjoon lagi-lagi menangis, sampai detik ini, tidak ada yang tahu masalah ini kecuali Chanyeol dan istri Chanyeol_Byun Baekhyun, bahkan istri dan anaknyapun tidak tahu, dia tidak tahu apa reaksi mereka jika tahu kabar ini.
Tbc