Oke, aku tahu aku banyak alasan tapi ya maaf dah pokoknya.
Gini ceritanya aku itu mesti sakit kayak mau sekarat klo ada anggota keluargaku mau meninggal, nah kemarin2 itu aku sakit, padahal cuma demam tapi sudah kayak mau sakaratul maut ajah, bangun tengah malem minta minum kadang sampek susah napas, dan terbukti 2 hari kemudian tanteku yang dari mama meninggal, duh sedih aku, padahal beliau satu2nya tante yang aku punya salain itu aku gag punya, dan ini aku bisa sekolah kemarin karena baru sembuh, dah cukup sampai disini ceritaku, mana ceritamu?😂😂😂
Cklek
Suara pintu terdengar dibuka dengan tidak sabaran membuat semua yang ada di kamar itu menoleh ke arah pintu itu.
"Bunny" ucap seseorang yang datang dengan tergesa, V satu-satunya orang yang memanggil Jungkook Bunny adalah V, dia terlihat panik.
V langsung menghampiri Jungkook dan memeluknya erat.
"Bunny, maafkan Hyung" V masih memeluk erat tubuh lemas Jungkook.
Jungkook? Tentu saja dia tidak percaya jika V tiba-tiba datang dan memeluknya erat.
"H...hyung" Jungkook terbata, dia masih belum percaya, jujur dia sangat merindukan pelukan hangat dan nyaman ini, sudah beberapa hari setelah kejadian terbongkarnya rahasia besar itu V tidak pernah memeluknya lagi, bahkan menyapanya, hanya tadi siang dia merasakan kecupan hangat di keningnya, itupun V lakukan saat dia menyangka Jungkook tidak sadar.
"Maafkan Hyung Bunny, Hyung terlalu pengecut, maafkan Hyung" V mengeratkan pelukannya, takut jika pelukan itu terlepas dan tidak bisa memeluk Bunnynya lagi.
"Taetae Hyung hiks" Jungkook membalas pelukan V, sungguh dia sangat merindukan pelukan itu, dia sudah mengira jika dia tidak akan pernah merasakan pelukan itu lagi setelah melihat perlakuan V kepadanya akhir-akhir ini.
V melepas pelukan itu "airmata ini, jangan dikeluarkan lagi, Hyung mohon, Hyung merasa sangat jahat telah membuat airmata ini keluar" ucap V menghapus airmata Jungkook, meski dia juga meneteskan airmata, dia tersenyum lembut kepada Bunnynya ini.
Jungkook tidak bisa berkata-kata, dia hanya hanya bisa mengangguk tersenyum meski tanpa sadar airmatanya keluar lagi, dengan segara V memeluk Bunnynya lagi, menghiraukan atensi siapapun di ruangan itu.
Kakek Jeon yang tidak tahu apa-apa hanya menyaksikan kisah mengharukan cucu satu-satunya yang baru saja dia temukan bahkan semenjak dia masih dalam bentuk janin, dia menyesal sungguh dengan hal itu.
Kakek Jeon mengira mungkin kisah cinta sang cucu sangat sulit sehingga dua orang yang menjadi pusat perhatian ini saling memeluk menyalurkan luka dalam yang mereka alami, entah apa alasannya kakek Jeon tidak tahu, yang jelas kakek Jeon ikut bersedih melihat cucu dan kekasihnya menangis dalam pelukan masing-masing.
Seokjin, Hoseok bahkan Namjoon ikut meneteskan airmata, mereka tahu apa yang dirasakan Jungkook juga V, cinta terlarang, sungguh sakit ketika merasakan itu, ketika mereka saling memadu kasih dengan angan-angan bersatu dan tidak terpisahkan, mereka secara telak dipisahkan takdir karena cinta terlarang itu, sungguh cinta terlarang itu sangat kejam mengambil kebahagiaan mereka.
Namjoon, orang yang paling merasa bersalah disini, karena semua ini berawal darinya yang begitu brengsek mendua dari Hoseok dan begitu pengecut meninggalkan Seokjin yang tengah hamil.
Namjoon tidak tahu harus bagaimana, di satu sisi dia bahagia bisa bertemu dengan Seokjin juga Jungkook, tapi di sisi yang lain bagaimana dengan Hoseok juga V? Namjoon memang tidak mencintai Hoseok tapi jujur Namjoon sangat tidak ingin membuat Hoseok bersedih juga menangis karena dirinya, dia tidak ingin berpisah dengan Hoseok, dan V? Anak itu selalu menemaninya 16 tahun ini, dengan segala tingkah laku yabg menurutnya sangat super tapi dia sangat mencintai V, sangat.