DMS.10

13.3K 1.2K 56
                                    

Update terus tiap hari mumpung liburan, hwahaha semoga gag bosen ya, hehe

















Saat ini Seokjin dan Jungkook sudah ada di Seoul, perjalanan dari Busan ke Seoul sangat melelahkan bagi Jungkook, yah wajar saja, karena Seokjin melarang Jungkook untuk pergi kemana-mana karena ya tau sendiri Jungkook sangat gampang lelah, bahkan rekreasi perpisahannya saat junior high school pun Jungkook tidak ikut, meski Seokjin harus membujuknya hingga lelah karena dia tidak mau makan, yang akhirnya Jungkook meminta piano sebagai ganti ruginya dia tidak ikut, padahal sebenarnya terserah Seokjin donk Jungkook ikut gag ikut, kan pakai uang Seokjin, tapi sebagai Mommy yang baik hati dan tidak sombang akhirnya Seokjin membelikan piano agar Jungkook tidak ngambek dan mau makan lagi.

Ngomong-ngomong Jungkook suka sekali dengan musik, dia ingin menjadi penyanyi dan pemain piano yang handal, selain otaknya pintar dengan akademik, dia juga mahir dalam non akademin, seni misalnya, selain lomba cerdas cermat, berbagai lomba menyanyi dan bermain piano sudah Jungkook ikuti, yah hasilnya juga tidak mengecewakan, meski dia kadang kalah tapi dia lebih sering menang, namanya juga lomba, pasti ada yang kalah dan menang, tidak harus menang selalu, hidup selalu berputar.

Saat ini Seokjin dan Jungkook berada di sebuah apartemen yang cukup luas, Seokjin memang sengaja tinggal di apartement terlebih dahulu, karena dia sudah membeli tanah di Seoul untuk dia tinggali, dia membangun rumah dengan rancangannya sendiri yang tentunya sesuai selera anak kesayangannya, saat ini rumah itu masih dalam proses pembangunan karena Seokjin baru membeli tanah itu sebulan yang lalu, saat Jungkook merengek ingin sekolah di Seoul.

Seokjin memang sengaja tidak membeli rumah yang sudah jadi, karena kadang tidak sesuai dengan keinginannya jadi dia lebih suka membangun sendiri dengan design sendiri.

Jam sudah menunjukkan jam 11 malam, dan Seokjin baru selesai membereskan barang-barangnya yang dia bawa dengan Jungkook, dia melihat anaknya tertidur di sofa karena terlalu lelah tadi perjalanan Busan Seoul, Seokjin dengan hati-hati menyelimuti Jungkook dan memberi kasur lipat empuk di bawah sofa kali ajah Jungkook terjatuh dari sofa biar tidak kenak lantai dan sakit karena Jungkook tidak bisa tenang kalau tidur di tempat yang tidak nyaman.

Seokjin melangkah keluar dari apartementnya dengan mengunci apartement itu, dia bermaksud pergi ke supermarket 24 jam, dia ingin memasak untuk Jungkook, karena Jungkook hanya makan roti tadi saat baru sampai di apartementnya, sekalian dia ingin membeli susu pisang, karena Jungkook biasanya bangun tengah malam dan minta minum susu pisang, Seokjin sudah hafal dengan semua kebiasaan anaknya itu, itulah alasannya tidak membiarkan Jungkook ke Seoul sendirian karena anak itu sudah biasa terima beres, dia hanya takut semua kebutuhannya tidak terpenuhi yang mengakibatkan Jungkook sakit, duh itu yang paling Seokjin hindari, selama Seokjin ada di sampingnya dan Jungkook bisa diatur, anak itu tidak akan sakit, tenang saja.
.

.

.

.































"Sayang, bangun ne, kita harus ke sekolah baru Kookie, harus registrasi ulang, sama ambil seragam" ucap Seokjin membangunkan Jungkook, setelah makan malam jam 12 malam, Seokjin menggiring Jungkook untuk tidur di kasurnya.

"Kookie capek Mom, masih ngantuk" sahut Jungkook dengan suara seraknya, menggeliat kecil dari tidur terusiknya.

"Hayoo, dulu katanya kepengen sekolah di Seoul, sekarang bilang capek, padahal masih belum sekolah sudah capek, ya sudah Kookie sekolah di Busan saja" ucap Seokjin menggoda.

"Mommyyyyyyy" Jungkook merengek seperti anak kecil yang tidak dikasih eskrim, Seokjin terkekeh dengan kelakuan anak kesayangannya ini, Jungkook melangkah ke kamar mandi untuk bersiap-siap ke sekolahnya untuk registrasi ulang sama ambil seragam, kalau boleh jujur Jungkook sungguh masih sangat mengantuk.

.

.

.






















Di dalam mobilpun mata Jungkook sangat sulit terbuka, beginilah Jungkook kalau sudah lelah, bawaannya kepengen tidur mulu, untung gag sampek sakit, kalau sampek sakit kan Seokjin yang repot.

Setelah selesai registrasi dan ambil seragam, Seokjin mengajak Jungkook untuk keliling sekolah agar Jungkook tahu isi sekolahnya itu apa saja, ruangan apa saja, dan arah-arah di sekolah itu, tapi Jungkook tidak mau karena dia ingin segera tidur di kasurnya, tentu Seokjin tidak akan tega.

"Sayang, kita makan siang dulu ne, Mommy pengen nyoba makan di restoran sini, apakah lebih nikmat dari makanan di restoran kita di Busan, kali ajah ada rejeki Mommy kepengen buka restoran sendiri kayak di Busan" Seokjin berceloteh ria, tidak tahukan jika celotehannya hanya dijawab dengkuran oleh Jungkook, tapi Seokjin malah terkekeh dengan kelakuan Jungkook ini.
.

.



"Sayang, sebentar ne, Mommy lupa membawa ponsel sama dompet, Kookie disini saja ne, sambil nunggu pesanan datang" ucap Seokjin, mereka sudah ada di restoran elit berlantai 3, Seokjin sebenarnya ingin di lantai 3 tapi Jungkook tidak menyetujuinya, akhirnya mereka ada di lantai 2, seperti kebiasaan Jungkook, dia suka makan di dekat jendela, sambil melihat pemandangan Seoul di siang hari.

Seokjin mengambil ponselnya yang ketinggalan di mobil, salahnya juga sih bisa teledor, masak mau makan di restoran tidak bawa dompet, kan malu-maluin, akhirnya Seokjin kembali turun ke lantai satu dan menuju ke parkiran tempat mobilnya di parkir, mobil Seokjin dikirim oleh suruhan Seokjin tadi malam dan sampai di apartementnya tadi pagi, sekedar info bagi yang bingung kenapa Seokjin bisa bawa mobil padahal ke Seoul pakai pesawat.

Jungkook yang awalnya ingin melihat pemandangan, malah ngantuk lagi, akhirnya dia menyumpal telinganya dengan headset agar tidurnya tidak terganggu, merebahkan kepalanya menghadap jendela sambil memandang Seoul sebelum tidur, akhirnya dia bisa di Seoul juga, ada alasan tersendiri kenapa dia sangat ingin sekolah di Seoul, semoga tebakan kalian benar mengenai alasan Jungkook.

.

.

.
























"Huh, capek juga ternyata" ucap Seokjin setelah berjalan dari lantai 2 dan ke parkiran, merutuki dirinya yang bisa sampek meninggalkan dompetnya, padahal hal yang paling utama yang harus dibawa saat memasuki restoran adalah dompet, tentunya sama isinya, entah isinya uanga atau ATM, terserah orang kaya ingin mengisi dompetnya dengan apa, apalah dayaku dompetku hanya berisi foto bias sama kartu pelajar, hiks.

"Tolooong, toloooong restoran kebarakaran"

Deg

"Apa??????"







.

.

.




.


.

.






Tbc

Maaf ya telat, sebenarnya tadi pagi mau up, tapi capek gara2 acara tadi mlem jd bisa up skrg, hehe

Daddy Mommy Saranghae (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang