DMS.21

11.2K 998 152
                                    

Aku balik lagiiii, hehe selamat taun baru semuaaaaa

Oh iya ini aku buat panjang, ini sbnerx 2 chap, cma aku gabung ajh biar gag banyak chap nanti.

.


































































"Daddy" gumam Jungkook setelah melihat orang yang tengah mengendarai mobil itu adalah Daddynya, dia langsung menegakkan tubuhnya, dan bersiap membuka pintunya.

"Mom, buka pintunya, itu Daddy Mom, Mom itu Daddy buka pintunya"

Deg

Seokjin terkejut dengan perkataan Jungkook.

Merasa tidak bisa dibuka Jungkook menggedor-gedor jendela mobilnya berharap orang yang dia panggil Daddy itu menoleh.

"Kookie, apa yang Kookie lakukan?" Seokjin panik sebenarnya saat ini dia juga melihat Namjoon tengah mengendarai mobil berhenti tepat di samping mobilnya, namun dia berusaha tenang seolah dia tidak mengenal orang itu.

"Mom, itu Daddy, Mommy buka pintunya, itu Daddy Mom" ucap Jungkook lagi, dia terus menggedor-gedor jendela kaca mobil itu, tapi Namjoon tak juga melihat ke arahnya, Jungkook semakin kencang menggedor-gedor jendela itu.

"Diam Kookie!!! Siapa yang kamu sebut Daddy!!! Kamu tidak memiliki Daddy!!!" seru Seokjin membentak Jungkook, ini pertama kalinya Seokjin membentak Jungkook, sebesar apapun kesalahan Jungkook, Seokjin biasanya akan tetap bersikap lembut, tapi kali ini dia membentak Jungkook dengan keras.

Jungkook bungkam seketika saat mendengar bentakan Seokjin, dia tidak menyangka jika Seokjin membentaknya, seumur-umur dia tidak pernah dibentak oleh Seokjin, dia langsung menundukkan kepalanya karena takut.

Tepat saat itu juga lampu lalu lintas berubah hijau, Seokjin dengan kecepatan penuh ngebut menghindari mobil Namjoon yang tertinggal jauh di belakang.

"Berapa kali aku bilang, jangan pernah membahas ini, kenapa kamu tidak paham juga?" Seokjin masih dalam mode marahnya, tidak ada lagi kelembutan dalam tiap katanya, ketika sebutan 'Kookie' berubah menjadi 'kamu', dan ketika sebutan 'Mommy' berubah menjadi 'aku', hal itu membuat Jungkook semakin takut.

"Aku kurang apa selama ini? Bertahun-tahun aku berjuang membesarkanmu seorang diri, ini balasanmu hah? Katakan aku kurang apa?" sudah cukup Jungkook tidak kuat lagi mendengar bentakan Seokjin, Jungkook meremat ujung seragamnya kuat-kuat berusaha keras untuk tidak menangis yang membuatnya sesak nafas.

"Dari kecil kamu hidup tanpa Daddy, sekarang siapa yang kamu sebut Daddy hah? Dari kamu kecil aku berusaha untuk menjadi Mommy sekaligus Daddy untukmu, agar kamu tidak kekurangan kasih sayang Daddy, hiks" Seokjin tidak kuat lagi menahan sesak di dadanya, isakah demi isakan terdengar pilu.

Jungkook tentu saja menyesal dengan apa yang telah dia perbuat, dia tidak pernah menanyai tentang Daddynya karena takut Mommy bersedih bahkan menangis seperti ini, dan sekarang dia membuat Mommynya menangis.

Seokjin yang marah dengan bentakan juga isakan ini sangat menyeramkan bagi Jungkook, dia menyesal, tidak seharusnya dia begitu tadi, belum tentu juga yang ada di foto, lelaki yang bersama Mommynya itu adalah Daddynya, dan sekarang Jungkook menyinggung perasaan Jungkook, Seokjin tidak pernah kurang memberinya kasih sayang, bahkan dia juga tidak merasa kekurangan kasih sayang tapi entah kenapa dia  ingin sekali bertemu dengan Daddynya.

.

.



















"Gimana sekolahmu?" tanya Namjoon kepada anaknya.

Daddy Mommy Saranghae (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang