Maaf ya wattpad aku kemarin error, jadi ff yg aku privat gbsa dipublish, maaf ya.
Aku pamer kartu SSBTS loh, aku sangat berharap bisa dapet kartu S maz Kookie, ya ampuuun susah banget sih dapet kartu Maz Kookie itu, tiap dapet mesti bukan Maz Kookie, seneng sih, tapi lebih seneng lagi kalo dapet krtu Maz Kookie😂😂😂😂
Setelah lelah dengan menangis kerasnya akhirnya Jungkook tertidur dalam dekapan Seokjin, Seokjin tidak bisa tidur malam itu, dia masih memikirkan anaknya ini, anaknya ini sangat terluka dengan kenyataan ini, ingin sekali dia membawa anaknya ini pergi jauh dari Seoul yang sekiranya tidak ada orang akan mengenalnya.
Semalaman Seokjin tidak bisa tidur, memikirkan cara bagaimana dia menghadapi semuanya esok hari, Jungkook anaknya tengah mengalami masa sulit, jika tahu akan seperti ini dia tidak pernah setuju dengan keinginan Jungkook untuk bersekolah di Seoul.
"Mommy" sapa Jungkook kepada Seokjin yang menyiapkan sarapan untuk dirinya juga anaknya, Jungkook menuruni tangga dengan pelan, dia sudah siap dengan seragam sekolah dengan tas punggungnya.
Seokjin menoleh mendapati anaknya sudah rapi dan sangat wangi, dia tersenyum melihat anaknya menuruni tangga.
"Sayang, Mommy kira belum bangun, ternyata sudah cakep begini" ucap Seokjin meletakkan menu sarapan di meja makan.
Jungkook medudukkan dirinya di kursi ruang makan, Seokjin mengambilkan makanan ke piring Jungkook.
"Kookie, Kookie baik-baik saja kan?" tanya Sokjin khawatir begitu melihat wajah Jungkook yang pucat juga berkeringat, padahal masih pagi Jungkook sudah berkeringat.
"Kookie baik-baik saja Mom" sahut Jungkook tersenyum, bohong, dia tidak baik-baik saja, kepalanya pusing sekali, mungkin gara-gara menangis semalaman.
"Baik-baik saja apanya? Badan Kookie panas begini" sahut Seokjin, dia menyentuh kening Jungkook hangat juga badannya terasa panas bahkan hanya di sampingnya saja sudah kerasa panasnya.
"Tidak usah sekolah dulu ya sayang, Kookie sakit" ucap Seokjin lagi, khawatir sekali dia kepada anaknya ini, anaknya ini tidak baik-baik saja, terlihat jelas dia menahan sakit, Seokjin tidak bisa dibohongi Jungkook.
"Kookie sudah sering tidak masuk Mom, Kookie tidak ingin ketinggalan pelajaran" sahut Jungkook, Seokjin paham betul tentang itu, meskipun Jungkook sangat cerdas seperti Daddynya, tapi dia tidak mau menyepelekan pelajaran.
"Kookie janji akan baik-baik saja Mom" ucap Jungkook lagi, dia meyakinkan Seokjin jika dia akan baik-baik saja, akhirnya dengan berat hati Seokjin menyetujui keinginan Jungkook untuk tetap sekolah meski tubuhnya seperti tidak kuat sekolah.