DMS.47

7.8K 694 60
                                    

"Hyung, jangan tinggalin Kookie, maafkan Kookie" ucap Jungkook, matanya sudah berkaca-kaca, dia hanya tidak ingin merepotkan V dengan mengganggu jam pelajarannya untuk menemaninya, tapi dia juga tidak ingin V meninggalkannya dengan seperti ini, ya Tuhan padahal baru beberapa menit yang lalu dia merasa sangat bahagia, apakah Tuhan tega merenggut kebahagiaannya lagi?.

V yang melihat itu tertegun, apakah dia salah mengambil tindakan? Padahal dia hanya ingin menggoda Bunnynya, tapi kenapa Bunnynya sampai berkaca-kaca seperti itu, duh dia jadi merasa bersalah berbuat jahil seperti tadi.

"Bunny, kenapa menangis? Ya Tuhan Hyung tidak akan meninggalkan Bunny, sekarang istirahat ne, Hyung akan temani" ucap V menghapus airmata Jungkook yang menetes.

Jungkook meraih tangan V yang menghapus airmatanya, dia peluk tangan itu agar V tidak lagi meninggalkannya, ya Tuhan ini anak sudah SMA kelas satu tapi kelakuannya persis seperti anak kecil yang takut ditinggal sendiri, V menyesal tidak membawa karung tadi, tahu gitu kan dia karungin anak ini.















"Hyung, saranghaeo" ucap Jungkook, saat ini tidak hanya dirinya yang berbaring di ranjang UKS, V juga ikut berbaring di ranjang yang sama dengan Jungkook, Jungkook yang bersandar di dada V, memeluk sang kekasih dengan sangat mesra, sedangkan V mengelus juga memainkan rambut Jungkook, manis sekali.

V yang mendengar perkataan Jungkook tersenyum bahagia, dieratkan pelukannya dan mencium puncak kepala sang kekasih.

"Nado Bunny, nado saranghae, nomu saranghaeo" sahut V, tangan yang semula bermain di rambut Jungkook beralih memeluk Jungkook, membuat mereka sangat erat berpelukan, Jungkook tersenyum bahagia saat ini, dia tidak ingin memikirkan apapun, termasuk cinta terlarang sialan itu, dia hanya ingin cintanya juga cinta V abadi selamanya, terserah apapun balasan yang akan dia terima dari Tuhan, asal berdua dengan V dia sanggup.

V pun begitu, masa bodoh dengan cinta terlarang bullshit itu, dia hanya ingin menghabiskan seluruh hidupnya bersama orang yang sangat dia cintai ini, sungguh dia sangat mencintai orang dia peluk ini, melebihi apapun.



.




















V berjalan memasuki rumahnya, dia pulang dijemput oleh Jo Ahjussi, Namjoon melarangnya membawa kendaraan bermotor karena usianya yang belum boleh juga masih belum memiliki SIM, yah meskipun V sering melanggar dengan sering memakai motor atau mobil anak buahnya, salahkan saja orang tuanya yang terlalu taat pada peraturan pemerintah.

V berjalan begitu semangat, hari ini dia lewati dengan sangat bahagia, berduaan sepanjang pelajaran bersama Bunnynya di UKS, sungguh membuatnya bahagian tiada tara, sederhana memang, tapi itu cukup membuat keduanya merasakan nikmat yang luar biasa.

V ingin sekali hari berjalan cepat, dia ingin pagi lagi, padahal hari masih sore dan baru beberapa menit yang lalu dia berpisah dengan Bunnynya, kalau boleh jujur dia sangat berat berpisah tadi, seakan berpisah puluhan tahun, padahal besok pagi sudah ketemu lagi, namanya juga anak ABG yang lagi kasmaran, harap dimaklumi saja.

Dia ingin cepat masuk rumah dan menuju kamarnya, mandi dan langsung tidur biar bangun-bangun sudah pagi dan ketemu dengan Bunnynya, saat itulah dia tersenyum konyol tidak jelas.

"Ceraikan aku dan nikahi Seokjin" langkah V terhenti, senyumnya pudar saat mendengar suara Eommanya yang sukses membuatnya mematung.

"Chagi, apa yang kamu katakan?" terdengar lagi suara Namjoon, V mematung di depan pintu, tangannya dia turunkan dari kenop pintu yang ingin dia buka barusan.

"Aku tahu kamu tidak pernah mencintaiku selama ini, bahkan meskipun lahirnya V dalam keluarga ini kamu tetap tidak mencintaiku" sahut Hoseok tidak kuasa menahan airmatanya, padahal dia sudah berusaha keras menahan airmata sialan itu.

Daddy Mommy Saranghae (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang