PART XVI

3.4K 284 9
                                    

Jin POV

Kaki ku terus berlari tanpa tujuan dengan hati yang sangat perih mengingat ucapan dokter Namjoon

"betapa jahatnya aku kepada dongsaeng ku sendiri" batinku

Dan akhirnya kaki berhenti di sebuah taman di sekitar rumah sakit

Taman yang lumayan ramai dan mataku mulai tertuju pada sebuah keluarga yang tak jauh dari diriku berdiri aku terus memerhatikannya mereka sedang piknik betapa bahagianya mereka dengan kedua anak anaknya yang masih kecil

Tak ada raut sedih di raut muka mereka hanya ada senyuman yang terus menghiasi bibir mereka ,lalu seketika aku mengingat tentang keluargaku yang bernasib terbalik dengan keluarga mereka

"Apa aku bisa menciptakan senyuman seperti dulu kepada kedua dongsaeng ku tanpa ada kau eomma,appa"

Lalu tak lama aku mendengar ponsel yang berbunyi dengan segera aku mengambil handphone disaku lalu kulihat Taehyung lah yang menelpon dengan segera aku menekan tombol hijau

"Halo...Tae apa kau baik baik saja?"tanyaku khawatir karena aku baru ingat jika aku meninggalkannya tadi

"Halo..ini aku dokter Namjoon cepatlah keruanganku"
Aku kaget karena suara yang kudengar bukanlahTaehyung dan kenapa handphone Taehyung ada padanya

"Taehyung kenapa?kenapa hand..."

Tut..tut

Kenapa dimatikan?apa yang terjadi?

Dengan buru buru aku menuju ruangan dimana aku tadi meninggalkan Taehyung

••••••

Setelah sampai di ruangan tersebut aku terkejut karena tubuh Taehyung yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit dan juga alat pernapasan yang melekat dihidungnya

"Ap..apa yang terjadi?"tanyaku dengan raut bingung

"Kau.."ucap Namjoon yang menunjuk diriku dengan raut marah

"Kenapa dia harus mempunyai hyung seperti mu hah?kau tau saat kau berlari ia terus mengejarmu!! dan kau tau ia pingsan dijalan untung saja aku mengikutinya jika tidak.."ia tak melanjutkan ucapannya dan lebih baik terduduk kembali dikursinya dan berusaha menenangkan dirinya

Aku melangkah mendekati Taehyung yang terbaring lemah dengan rasa menyesal tapi jika aku hanya menyesal tak akan berubah semuanya

Aku menggenggam punggung tangannya dan terus menatap wajahnya yang pucat aku pun tak kuat menahan tangisku

"Aku akan keluar sebentar..jagalah dia karena dia juga dongsaengku"ucap Namjoon yang mulai pergi

Aku merasa gagal menjadi hyung kenapa bukan aku saja yang berada diposisimu Tae

"Maafkan aku Tae aku tak tau jika kau dulu sungguh menderita tapi aku bersyukur kau bisa menemukan hyung selain aku dan Suga hyung setidaknya kau bisa mencurah isi hatimu padanya ...mian Tae ..mian ..hiks"ucapku dengan isak tangis aku tak tau apakah ia bisa mendengarku atau tidak

Setelah menunggu sekitar 2 jam lamanya dan terus duduk di samping ranjang Tehyung terbaring sembari terus mengenggam tangannya agar memberi kehangatan padanya

Tapi kenapa tak ada tanda tanda ia membuka mata ,karena khawatir akhirnya aku memencet tombol yang berada dekat ranjang Taehyung

Tak lama dokter Namjoon pun datang

"Apa?kenapa Taehyung?"ucapnya yang terengah engah aku bisa menduganya jika dia berlari untuk menuju kesini"apa ia begitu mengkhawatirkannya?"

"Tidak..aku memanggilmu hanya ingin bertanya"ucapku

"Kau ini ..kenapa begitu mengesalkan aku sudah belari lari ...apa yang kau tanyakan?"ucapnya yang terlihat kesal

"Emm..mian tapi kenapa Taehyung belum sadar juga sudah hampir 2 jam tapi ia tak kunjung membuka matanya"jelasku to the point

Tapi ia tak menjawabku justru ia mendekati Taehyung dan memeriksanya, kesal itu yang kurasakan tapi mau bagaimana lagi aku juga tak mungkin marah padanya karena selama ini dia lah yang menggatikan ku dan menjaga Taehyung

Setelah beberapa langkah ia melakukan pengecek kan pada Taehyung ia mulai mendekati ku

"Kurasa..sebentar lagi ia akan sadar..berdoa lah"ucapnya tapi aku melihat matanya yang tak yakin

Namjoon POV

"Kurasa..sebentar lagi ia akan sadar...berdoa lah" ucapku dengan penuh keyakinan walaupun dalam hati aku tak takut dengan keadaannya

"Kenapa kau belum sadar juga Tae?kumohon berjuanglah" batinku

Jin POV

"Emm...sebaiknya ia harus diberi perhatian lebih oleh kedua hyung nya"ujarnya tiba tiba

"Kedua??"

"Iya...apa kau pikir aku tidak tau hal itu?"

"......"

"Aku tau pasti dia belum bisa menerimanya"

"Hmm..Suga"ucap ku begitu saja dari mulut ku bahkan Namjoon saja terlihat bingung dan menengok sebentar

"Iy..mungkin itu namanya"ucap Namjoon

"Aku ingin bertanya dengan mu"ucapku serius menatapnya yang duduk dikursinya

"Apa selama ini dia selalu cerita kepada mu tentang ku dan juga keluarganya?"tanyaku

"Emm...seingat ku dia hanya menceritakan tentang orang tuanya dan hyung nya yang selalu membeci dirinya hanya itu"ucapnya

"Apa aku bisa menjadi hyung yang baik bagi kedua dongsaeng ku?"tanya ku lagi dengan menunduk karena merasa punuh penyesalan

"Kau tak perlu menyesal semua sudah terjadi jadi percuma saja kau menyesal lebih baik kau bujuk dongsaeng mu..siapa aku lupa namanya"

"Suga"

"Ya..itu kau harus bujuk dia supaya tak ada lagi salah paham seperti ini"

Diriku hanya bisa termenung memikirkan ucapannya karena Suga yang susah sekali untuk dibujuk apalagi dia sekarang sedang sakit

Sakit?
.
.

"Astaga aku lupa jika Suga sedang sakit dirumah sendirian"

Jadi buru buru aku keluar ruangan

"Mau kemana kau?"tanyanya heran

"Aku baru ingat jika Suga sedang sakit dirumah"jawab ku dan langsung pergi begitu saja

•••••

Dengan kecepatan penuh aku melaju dengan mobil tanpa memikirkan kendaraan lain di jalan raya

Mungkin saja aku bisa mati karena ulah ku tapi aku tak peduli

"Ku harap Suga baik baik saja dirumah" batinku

.

.

.

.

.














Tbc



Penyesalan • KTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang