Seandainya

338 57 38
                                    

Hay sayang, untuk mensuport bacaan ini lebih berbobot alangkah baiknya sebelum membaca cerita ini tinggalkan bintang dan jangan lupa tulis komentar kalian pas kalian baca ceritaku. Semoga kalian bisa menikmati setiap menit detiknya, jangan jadi Gosh ehh silent reader dong, artinya kalian mendolimi aku yang pas malam mta sepet bikin setiap part. Seenggaknya buli lah kalo ceritanya jelek. Nanti bakal aku dengerin kok😝😌. Love you sayang...

Senyum terus mengembang pada bibir Jung A. Tampaknya malam ini ia tengah memandangi video Youtube. Siapa lagi yang dilihatnya? Tentu saja pujaan hidupnya. Semenjak comeback nya member ia selalu bersemangat menantikan untuk satu acara bersama Ryu. Selama itu telah banyak yang ia lewati. Tentunya ia semakin percaya diri ketika melihat video reaction Ryu.

Besok adalah acara NTV Countdown. Kebetulan Jung A menjadi Mc sekaligus performance. Maka ia sangat tidak sabar menantikkannya. Ia menyiapkan sebuah boneka kelinci. Karena yang dia tahu Ryu sangat menyukai kelinci. Kata-kata pun telah ia siapkan nantinya, biasanya ia hanya malu-malu. Namun seiringnya waktu ia berfikir harus berusaha menunjukkan akan rasa cintanya terhadap Ryu.

"Apa kamu yakin akan berikan itu kepadanya?" Tanya Jim.

"Pastilah, aku juga sudah latihan untuk berbicara dengannya." Jawab Jung A dengan percaya diri.

"Apa kau tidak adil, bahkan hyung juga belum kau kasih boneka." ujar Jim terus meledek.

"Hyung, ada ko satu buat kau." Sambil menunjukkan kearah sebuah manequin."Ini boneka untukmu Jung A melebarkan senyumnya sampai giginya terlihat semua.

"Oh kau ingin aku pukul, sini." Ternyata gurauannya berhasil membuat Jim kesal hingga meloncati tempat tidurnya demi meraih Jung A.
Disamping suasana gurauan mereka. Jung A menanyakan suatu perkembangan hubungan yang ia sempat tahu lewat Vic.

"Akakhhha , lalu bagaimana dengan cewe mu si Seulji atau cinta pertamamu?" Jung A menghentikan tangan Jim yang mencoba mengayunkan pukulan candaan. Kemudian Jim terhenti dari tingkahnya. Senyumnya ia tarik kembali kemudian duduk mendadak di kasur berselimut putih.

"Ahh, sudahlah jangan tanyakan itu.'' Jim mulai menuruni. "Terlalu rumit kisah cintaku, kau tak perlu tahu."

"Waeyo,? Katakanlah hyung, aku siap mendengarkannya." Jung mencoba mempelajari wajah kakaknya yang tiba tiba menunduk.

"Pokoknya susah menjelaskannya." Beberapa menit terdiam. "Akhhh sudahlah, suatu saat kau juga akan tahu.

"Ayolahhh.... Kalau tidak aku akan bocorkan kepada Seulgi kamu punya..."

"Aiiisss kenapa jadi blakblakan gini. Kan aku jadi inget masa lalu." Sejenak terdiam kemudian menceritakan kembali. "Oke aku ceritakan, dia adalah gadis kecil dengan senyum manis, dan permen gulali di sakunya. Aku menyebutnya gadis gulali." Jelas Jim.

"Ommo, kau seorang pedofil ternyata hyung?" Sentak Jung A.

"Andwe, sialan kau salah kira aku buka..." Sembari menjitak kepala Jung.

"Hyung Vic tolong aku, kan aku masih anak-anak, aku takut hyung Jim melukaiku." Meledek agar Jim kesal.

"Yaaaa." Dengan tatapan keras Jimin mengejar Jung A yang menuju kamar Vic.

"Kalian kakak adik jangan bertengkar, nanti Abouji marah lewat telephone." Gertak Vic menakut-nakuti Jim karena ayah nya sangat galak.
Ayah Jim dan keluarga Jung A saling mengenal. Itulah yang menyebabkan mereka memang sudah sangat akrab bahkan sebelum predebut.

LOVE SO FAR #wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang