Come On

169 30 6
                                    

♧     ♧     ♧

Pria jangkung itu menyunggingkan senyumnya tak henti-hentinya. Kabar projek yang beberapa hari lalu ia dengar, membuatnya kelihatan sangat bersemangat sekali. Sesekali Jung A menggoda para hyungnya di kamar. Tak terkecuali Jim. Ia adalah salah satu soulmate terbaik di member.

"Wey, hentikan..." Wajah Jim tampak tak bersemangat.

"Arrasoo, kau cemburu karena aku akan bersama Ryu sunbaenim." Tebak Jung A, kemudian kembali menggoda Jim dengan gelitikan dan senyum mengembangnya.

"Ah Jinjja, aku sedang tak ingin bercanda."

"Aku mengerti, ada masalah dengan Seulji?"

"Akh bukan dia, ini tentang..." Terhenti tak melanjutkan kata-kata.

"Yeea, Joya, sebutkan saja. Aku tak keberatan, bukankah dia juga tak menyukaiku. Aku sudah tidak naksir lagi tenang hyung..."

"Miyane, kalau aku seperti pagar makan tanaman." Sebut Jim.

"Yang terpenting kau sebenarnya menaruh perasaan kepada siapa? Kau harus yakin hyung."

"Naen, sebenarnya masih sangat mencintai cinta pertamaku. Dan joy yang aku harapkan sosok yang mirip dengan cinta pertamaku tetaplah menolakku... Hati ini hampa Jung..."

"Hyung, aku sangat penasaran dengan sosok itu..." Tangan Jung menyangga dagunya sambil menatap Jim yang masih galau.

"Akh sudahlah, wajahnya mungkin sudah lama berubah. Dan perasaannya pun mungkin telah termakan waktu."

"Ya sudah, pasti juga ia dalam hidup yang baik hyung."

"Ye, Oia bagaimana dengan dramamu Jung A?"

"Aku juga tak tahu aku sebagai peran apa."

"Hmmm jangan-jangan..."

"Kenapa hyung?"

"Aku takut kau hanya menjadi sebagai pelayan Ryu hahha..."

"Akh itulah, aku juga tak terlalu tahu sebagai apa."

"Hey, kenapa kau pesimis, bukankah untuk menjadi besar harus dari yang terkecil?"

"Ye hyung...."

♧     ♧     ♧

Saranghandanaeun marieyo 🎶🎵🎶

Prokprokprok!!! Tepukan tangan di studio JYB mengakhiri rekaman Ryu.

Senyum tersungging dibibirnya yang mungil Ryu. Bahasa tubuhnya menanyakan hasil rekaman itu. Dari balik kaca terlihat produsernya memberikan jempol sebagai balasannya.

"Akhir-akhir ini kau sangat fell sekali menghayatinya. Sebelumnya kau harus mengulang beberapa kali. Apa kau sedang jatuh cinta?"

"Akh, tentu saja tidak. Aku hanya sedang senang untuk beberapa alasan saja. Ibuku pastinya yang selalu mendukungku."

"Hmmm, biasanya ibumu selalu melarangmu dekat dengan pria."

"Akh hyung, aku sudah bilang bukan. Dia hanya menyemangati dengan motivasinya akhir-akhir ini."

"Huh dasar kau ini, tetap tidak berubah. Selalu berhati-hati mengatakan sesuatu." Kata seorang produser muda yang sudah seperti kakak Ryu.

"Hyung ah." Ryu refleks menyunggingkan senyum kecilnya yang ia tahan dengan bibirnya.

"Tentu saja pihak entertainment akan ikut tanggung jawab dengan masalah percintaanmu!" Seseorang membumbul dari balik pintu.

"Ouh, Yuni. Jangan siriklah dengan kehidupan Ryu" Kata produser Ah jae membela Ryu.

LOVE SO FAR #wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang