Kesal

47 11 2
                                    

Hargailah setiap karya bacaan dengan cara meninggalkan jejak (vote&komen)😊
Terima kasih selamat membaca,,,

🍥🍥🍥🍥🍥

Wanita itu menyeringai ketika berhasil menerima panggilan dari seseorang yang terlihat begitu penting bagi Jung. Ryu ya mungkin orang itu yang menelepon gumam gadis berperawakan tinggi itu. Ketika hp itu ingin diletakkan di sebuah nakas, suara ketus mengagetkannya.

"Sedang apa kau memegangi hpku? Kau telah melampaui batas privasi!" Suaranya pelan namun terdengar ketus dengan tatapan garangnya.

"Aa, tidak aku cuma lihat, hpmu sangat bagus loh ahahha."

Jung sebelumnya yang tengah berdiskusi dengan photografer namun ia sempat melihat Yin A memegangi hpnya hingga ia mencoba mendekati Yin untuk memeriksa.

Jung benar-benar berharap sesi pemotretan itu segera berakhir. Ia sangat tidak menyukai Yin A sedari awal. Jung tidak masalah dengan penampilan Yin A yang selalu terlihat sensual, ia hanya tidak menyukai tingkah laku Yin yang selalu mengganggu ketenangan Jung A. Sebelumnya Yin A menjatuhkan dirinya agar Jung menangkap pinggangnya. Dan yang lebih parah, Yin A sesekali begitu mendekati wajah Jung A terkesan mencoba untuk menggoda pria yang sebenarnya cuek itu.

Kali ini Yin A tidak dapat berkutik untuk bertindak sensual seperti biasa karena ia telah diperingatkan berkali-kali. Yin A hanya menyampaikan sesuatu kepada Jung A yang membuatnya terperanga bahwa kau tidak akan bisa bersamanya. Kalimat itu membuat Jung berfikir ambigu apa yang gadis genit ini mengetahui sesuatu tentangnya. Jung A langsung berkomentar siapa kau, kau hanya orang asing yang tidak berhak ikut campur kehidupan pribadiku.

Selesai sudah pemotretan untuk sebuah brand. Jung menghela napas pelan, merasa lega telah melewati pekerjaan ini dengan lancar. Ia segera menunggu hasil dan pembayaran dari kerja kerasnya yang terkadang memakan otak dan perasaan. Jung selalu tertarik dengan hasil yang ia kerjakan, maka ia langsung mengecek foto-foto hasil jepretan yang melelahkan itu. Beberapa kali mengganti layar kamera sembari berdiskusi dengan sang photografer.

Tiba-tiba pandangannya meloncat jauh kearah sebuah ruangan. Matanya menyipit berusaha mengamati sebuah situasi yang aneh. Yin A yang tengah memakai jaket berbulu itu berjalan dengan seorang bermasker kemudian meninggalkan ruangan. Jung memiringkan kepalanya mencoba berfikir dan mengingat. Sebelumnya tak ada seorangpun yang ia lihat diruangan ini kecuali sang photografer, producer, dan model genit itu. Pikiran Jung masih mencerna hingga bertanya kepada photografer. Apakah ada orang lain yang datang di ruangan ini?. Ada Yin A bilang itu adiknya akan menemani disaat sesi pemotretan ujar sang photografer. Jung penasaran hingga segera mengecek jejak mereka, namun mereka cepat lenyap dari pandangan.

*****

"Kau sudah datang?" Jim tersenyum manis, rambutnya terurai bebas oleh terpaan angin. Rupanya mereka bertemu di sebuah danau yang berdampingan dengan taman bunga kecil

"Iya, aku membawakan sesuatu untukmu." Ryu membalas senyuman itu. Tangannya mengulurkan satu toples kue ikan kesukaan Jim. Jim segera menerima dengan senang hati.

"Kumawo." Lagi-lagi membalas dengan senyuman lembut, Ryu mengangguk. Ia juga senang melihat ekspresi Jim.

Sebenarnya Ryu belum siap untuk bertemu Jim karena ia belum mempersiapkan kata-kata yang tepat. Ia ragu jika akan salah bicara. Kekesalannya terhadap Jung yang mendorongnya untuk mencari mood baik. Bagaimana tidak kesal, Jung begitu sembarangan memberikan kuasa pribadi ponsel nya kepada orang lain yang bahkan bukan kerbat dekat. Sehingga ia ingin mengalihkan hal itu dengan bertemu Jim.

LOVE SO FAR #wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang