[Sedang Direvisi]
Highest Rangking
🏆3 Novel Romance - 26 Mei 2018
Seorang idol Jung menyukai seniornya Ryu sejak dulu. Entah mengapa perasaan suka itu berubah menjadi cinta saat ia dilibatkan dalam pekerjaan yang sama.
Apakah Jung benar-benar yak...
Slurrrrpp. Helain mie itu diseruput secara bersamaan oleh kedua orang itu. Ada saja dewa atau dewi yang membisikkan sesuatu ke telinga mereka masing-masing. Dengan hanya sihir mata, pasangan yang dimabuk asmara itu terhenti dari rutinitas makannya, membiarkan penghubung di bibir mereka.
"Slurrpppp, ahhh kenyang sekali." Gadis itu tersenyum tak berdosa setelah memutus helaian mie dengan sumpitnya j yang sempat diperebutkan kedua mulut itu.
"Jinnjja." Pria itu meledek gadis di depannya, mencoba mengalihkan dari perasaan canggung yang sempat terjadi.
"Waeyo?..........berhentilah bersikap seperti itu!"
"Maksudmu? Memangnya aku bersikap seperti apa?" Sang pria menanyakan maksud yang memang ia tak mengerti.
"Haah aniyo, aniyo." Ryu berdalih.
"Heyyy, anyolah...."
"Wooo siapa disini yang tak ingat waktu?" Asisten Jyun tiba-tiba muncul.
"Akkhh kau juga cepat sekali, apa Dong Wook sudah tidur?" Tanya Jung A.
"Dong Wook? Mengapa kau tanya padanya Jung?" Ryu merasa heran.
"A....akuuu...." Jyun sedikit gagap.
"Ahhh ye, arasseo." Mengerti ketika Ryu menatap kerlingan Jung A.
"Sudahlah, pergilah Jung, sebelum ada sasaeng lagi. Nanti akan aku atur kencan buta selanjutnya." Perintah Jyun.
"Chakkaman, Ryy.......❤" pemuda itu menunjukkan hearteu di jarinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gadis itu membalas dengan senyum yang meredakan.
♧ ♧ ♧
Sinar mentari membubul dari balik tirai kamar di sebuah apartemen khusus yang biasa disebut Dorm.
Pemilik kamar yang merupakan penggila game itu masih terbaring di kasurnya. Tak heran, mereka semua sudah terbiasa dengan kebiasaan masing-masing.
Datanglah Jimin yang berusaha menggoda sang pemilik kamar.
"Vic'si.....ya...! Kim Taeyung bangunlah, hari sudah teramat siang. Ayolah, kita ke gim!" Ajak Jim.
V yang sempat membuka matanya itu masih tak bergeming dengan ajakan itu.
"V,si?" Menggoyang-goyangkan badannya.
"Pergilah, jangan ganggu aku. Pergi saja dengan yang lain." V masih memeluk bantal gulingnya.
Kelihatannya Jimin tak menerima tolakan V, iapun mencoba membangunkan tubuhnya.
"Kau menyebalkan sekali!!!" V memekik keras.
Pekikkan itu mengagetkan Jimin yang kemudian menyadarkannya dari sesuatu.
