*Like dan Komenmu sangat berarti bagiku😊Thankz
Happy Reading😀📒📒📒📒📒
Langit malam begitu pekat dengan ditemani bintang-bintang yang saling berkelip. Angin pun bergerak semilir sehingga menyibak halus setiap helai rambut mereka. Tidak ada rasa dingin karena hangatnya api memanjakan mereka. Namun bau sesuatu menyudahi pautaan yang sempat terjalin.
"Omo!" Ryu segera bangkit. "Rupanya sudah matang."
Membenarkan rambutnya yang sempat berantakan."Aku juga hampir lupa haha," terkekeh sembari masih ada rasa gugup.
Ryu mengangkat seekor ayam berwarna cokelat itu dengan kedua tangannya. Sedangkan Jung A mencari pinggan untuk meniriskan makanan yang telah matang itu.
"Biar aku saja Ryu." Membantu melepaskan kayu yang menusuk tubuh ayam itu.
Ryu berfikir tentang beberapa kalimat untuk memulai percakapan agar tidak canggung.
"Ah, apa kau memikirkan sendiri tentang hal ini?" Tanya Ryu.
"Oo, tentu saja. Bahkan aku yang mengumpulkan kayu ini."
"Jinjja!" Sedikit kagum.
"Benar sayang." Tersenyum.
Ryu Pov.
Huh, susah sekali menghindarimu. Mengapa jika didekatmu aku semakin begitu menyukai Jung A. Sikap dewasanya membuatku semakin kagum."Kumawo," Ryu tersenyum.
"Iya sayang, apa kau kenyukainya?"
"Tentu aku sangat menyukainya."
"Ciumanku?"
Ryu sontak menengok karena terkejut dengan pertanyaan itu. Ia berfikir untuk menjawab sesuatu namun ia bingung dan malu. Wajah nya menunduk tanpa berkata-kata.
"Hey, jangan sembunyikan wajah merahmu." Menaikkan dagu gadis itu dengan pucuk jarinya."Kau tahu ini adalah First Candy darimu."
"Kenapa kau berkata seperti itu, lebih haik kita makan." Sembari memukul lengan pemuda itu.
"Baiklah." Jung A terkekeh."Oo kau benar tidak mau ini?" Menunjukkan kotak merah yang hampir terlupakan.
"Terserah kau! Mungkin kau akan membe..."
"Sssttst, sini berikan jarimu." Jung A memakaikan cincin permata itu dengan perlahan, "Tangan cantik ini hanya akan menjadi milikku." Sembari mencium tangan itu.
"Jung!"
"Apa? Kau mengagetkanku!"
"Saranghaeyo!" Segera memeluk pria itu.
"Aku juga mencintaimu Ryu, sangat-sangat mencintaimu."
Saat itu adalah hari terakhir ditempat itu sekaligus moment termanis yang mereka rasakan selama menjadi pasangan kekasih. Namun dalam benak mereka masing-masing masih tersimpan rasa takut. Takut untuk kehilangan.
****
Dalam sebuah ruangan telah berjejer beberapa orang yang tengah duduk di sofa panjang. Di depannya seorang pria paruh baya memandang secara intens kedua pasang mata. Seakan tengah memberi peringatan walau belum menjelaskan.
"Ryu, Jung A. Ma'af sebelumnya, tetapi aku harus mengatakan hal ini demi kebaikan kalian. Memang dari awal bisa dikatakan aku yang salah karena ini juga bukan kesalahan kalian. Tapi aku ingin kalian mengerti dan pahami hal ini dengan penuh kebijakan. Aku tidak melarang kalian berhubungan dan aku senang kalian dapat akrab dilokasi syuting tanpa tentangan dariku dan para kru karena kami juga akan menjaga rahasia kalian. Tapi aku telah mewakili hal ini bersama dengan ceo kalian masing-masing. Tolong jangan sebarkan hubungan di media, jangan tunjukkan bahwa kalian memiliki hubungan. Fans kalian juga pasti akan sakit hati karena kalian begitu populer dimata mereka. Jadi, setelah ini kalian jalankan kehidupan kalian seperti biasa. Jika kalian memutuskan tentang pilihan kalian yang terbaik itu lebih baik, pikirkan cara juga yang terbaik untuk karier kalian tolong mengerti tentang ini. Mungkin Ceo kalian juga akan menambahkan nantinya. Aku sebagai sutradara beserta karyawan lain mohon ma'af jika ada salah kata."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SO FAR #wattys2018
Fanfiction[Sedang Direvisi] Highest Rangking 🏆3 Novel Romance - 26 Mei 2018 Seorang idol Jung menyukai seniornya Ryu sejak dulu. Entah mengapa perasaan suka itu berubah menjadi cinta saat ia dilibatkan dalam pekerjaan yang sama. Apakah Jung benar-benar yak...