Benalu

38 9 0
                                    


🍥Selamat Membaca

Tanpa sadar Ryu menabrak sosok di depannya. "Akhh, miyanhae," Ryu membungkuk mencoba meminta ma'af.

"Tak ap....pa," wanita itu sedikit terkejut mendapati seperti mengenal Ryu. "Ryu?" Wanita bersyal itu mengacungkan telunjuknya.

"Ryu ayo!" Jung sigap menarik tangan Ryu. "Kau lupa memakai maskermu yak." Masing menarik pergelangan tangan Ryu sembari berlari mengindar.

"Iya, aku lupa!" Mengerutkan dahinya ketika menyadari kedatangan Yumi assisten agensi yang selalu memukul gendang permusuhan padanya karena kesalahan Ryu di masa lalu.

"Kita harus cepat menghindar, dia sudah melihat wajahmu!" Secepat kilat berlari dengan sesekali menengok ke belakang.

Ryu mengangguk dan ikut berlari sekencang-kencangnya.
Kawasan itu memang tidak terlalu berbahaya bagi mereka, namun bisa saja ada seorang agensi yang sewaktu-waktu berada disitu dan mengabadikan momen itu.

Jung memilih jalan belokan agar tidak mudah ditemukan jika seseorang suruhan mengejarnya. Ia masuk kedalam gang sempit berjarak dua langkah. Jung fokus menyembunyikan Ryu di dadanya. Untuk waspada ia terus menengok jalanan luar, masih atau adakah yang mengejarnya.

Napas mereka terengah-engah sembari berfikir apakah Yumi akan mengejar mereka. Selang beberapa menit mereka sudah merasa lega dengan napas yang mudah diatur.

"Huh! Akhirnya." Jung tertawa renyah.

"Hehe iya." Ryu ikut terkekeh atas kejadian koyol yang baru saja terjadi. Namun Ryu masih dalam posisi berdiri terbenam dalam dada Jung. Ia hanya bisa melihat tembok yang menjadi saksi memerahnya sang pipi.

Tak tahu mengapa Jung tidak segera melepas eratan itu. Tangannya masih membenamkan kepala Ruu pada dada bidangnya itu.

"Apa kau mendengarnya?" Jung berkata lirih.

"Hmm?" Ryu merasa darahnya mendesir, tak sanggup berkata-kata ketika ia pikir Jung menanyakan detak jantungnya.

Perlahan Jung menjajarkan pandangannya ketika pelukan itu ia lepas. Jung menatap intens Ryu yang sedikit berantakan. Perlahan jari-jari Jung menyisir halus rambut pirang sang kekasih. Setelah itu ada durasi beberapa detik mereka saling menatap.

 Setelah itu ada durasi beberapa detik mereka saling menatap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Andwe! Jangan disini." Ryu menutup bibir Jung saat itu juga tertegun.

Jung nyingkirkan tangan mungil itu."Mwo? Ku bilang apa kau mendengar itu? Supirku memanggilku. Ia memasang alarm sensor pada tubuhku ketika aku merasa bahaya."

"Aku tak akan mungkin mencium kau saat berada dekat got seperti ini."

Menyadari itu, Ryu semakin merundukkan pandangannya. Begitu bodohnya ia yang selalu cepat berspekulasi.

*****

"Sial sekali, hampir saja mereka tertangkap." Sepanjang perjalanan Yumi masih mendumel ketika saat ia ingat betapa bodohnya ia sampai lupa mempoto kedua pasangan itu karena lebih perduli dengan keterkejutannya.

LOVE SO FAR #wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang