Menjadi Sesuatu

105 16 2
                                    

Liat videonya dulu ya gyus💙

"Kau...!" Ia berdecak.

Mata sipit itu sedikit membulat saat melihat wajah seseorang terpampang jelas di hadapannya. Air mata yang telah terhapus kembali memenuhi pupil itu sehingga terlihat berkilau.

Berdirilah pria muda dengan tubuh tegap yang menatap penuh sepasang bola mata gadis itu. Seakan mencoba membuktikan rangkaian kalimat yang baru saja terkirim, mereka hanya menatap penuh arti.

Tanpa permisi, segera tubuh mungil itu telah jatuh kepelukan pria itu. Terlihat jelas luapan emosi itu mereka balut menjadi sebuah perasaan. Dengan suara bergetar, pria itu melanjutkan dengan sebuah perkataan.

"Ryu, saranghaeyo......aku tidak ingin kehilanganmu.....Naeun bogoshipoyo." Matanya berkedip seakan menahan air mata.

Gadis itu hanya tersenyum, tanpa menyeka air matanya yang telah menetes di pipi. Ia hanya berusaha ikut larut dalam dekapan hangat seseorang yang telah memberi harapan kepadanya.

Aroma mulberi pada switter pria itu membuat Ryu merasa tenang saat menghirupnya. Rambut halus itupun juga beraroma melon sehingga tak kuasa sang pria untuk mengecup. 

"Ndo, sejak kapan kau berada di depan kamarku?"

"Sejak aku awal chat kita, karena aku ingin setiap saat berada di dekatmu (bisa aje lu bang)."

"Lain kali jangan seperti itu, mengagetkanku saja," mengalihkan pembicaraan, "Ini sudah malam, kau tak mengantuk?"

"Aku harus memastikan bahwa kau selalu bahagia, jadi aku akan lebih tenang."

Suara perut tiba-tiba mengagetkan suasana yang sempat hening.

"Baiklah, mari duduk sebentar disini. Akan aku buatkan mie ramen."

"Ouh ide bagus, kau tahu saja Jagiyah."

"Akh berhentilah bersikap lebay aku merasa geli." Ryu sedikit sinis.

"Ahh jinjja,"

Suasana malam yang sempat terselimuti oleh dinginnya salju itu menjadi hangat ketika bau kari tercium pekat di depan meja.

"Kenapa kau membuat dua ramen?"

"Bukannya kau lapar? Aku juga lapar." Gadis itu sedikit heran.

"Huhh, ternyata kau makannya banyak, tidak bisa kuperkirakan." Meledek dengan gelengan kepalanya.

"Bukannya kau juga makannya banyak? Ahh sudahlah kita makan selagi panas." Ryu memecah perdebatan.

♧    ♧    ♧

Di malam yang sama, para anggota BT Ice sedang melakukan sesi syuting siaran langsung 360 Talk Show. Tak disangka-sangka anggota Red Pelvet ikut meramaikan acara itu.

Tak ayal hal itu menjadi suatu keberuntungan bagi anggota BTS yang notabennya sangat mengidolakan girlband tersebut.

Acara berlangsung lancar dengan diawali oleh sambutan dari para idol. Sang pembawa acara kawakan Leutek dan Suhye mengiringi jalannya talkshow itu dengan sangat antusias.

"Seperti yang kita tahu selain BTS, kalian adalah Girlband yang sedang meledak di kalangan remaja." Suhye berkata dengan gaya tubuhnya.

"Tidakkah berlebihan Suhye'si, seperti berada di kawasan wajib militer saja," Leuteuk terkekeh begitupun anggota lainnya.

"Ye, syukurlah kita juga merasa sangat bahagia atas pencapaian kita selama predebut. Tanpa para fans kita bukan apa-apa." Tukas Irene.

"Irene sangat dewasa sekali ya, pantas juga ia sebagai leader sekaligus oenni bagi kalian." Leutek berkata.

LOVE SO FAR #wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang