Bab 5 - Perasaan Lia (2)

150 12 1
                                    

[ Flashback (1) ]

5 tahun lalu....

Seorang perempuan muda dengan jaket berwarna putih abu abu sedang duduk di dalam kelasnya sendirian. Ia membaca buku. Sesekali ia melihat keluar jendela, rupanya masih sepi sekali. Yang terlihat hanya beberapa guru dan kakak kelasnya yang sibuk bermain dan mondar mandir.

Perempuan itu melanjutkan membaca bukunya. Di dekat saku jaketnya, terukir sebuah nama. Lia.

Hari ini adalah hari kedua MOS di sekolahnya sebagai murid baru. Untuk perlengkapan MOS, murid baru seperti ia disuruh memakai sepatu hitam, sarung tangan putih dan sebuah papan nama berukuran kecil yang disematkan di jaket atau di seragam.

Lia sibuk membaca sampai tidak sadar ada seorang murid laki laki di sampingnya. Lia memperhatikannya. Laki laki itu berkulit putih, rambut hitam panjang yang tertata dengan rapi plus sebuah kacamata hitam ditambah jaket hitam strip abu abu.

Lia tidak mempedulikan laki laki itu dan kembali membaca. Lia melirik ke arah laki laki itu. Laki laki itu mengeluarkan sebuah buku kecil dan membacanya.

Lia mencoba melihat ke arah papan namanya, tapi tidak terlihat. Suasana di kelas sepi. Memang, mereka berdua datang terlalu pagi. Acara MOS dimulai pukul 08.00, sedangkan mereka datang jam 06.55.

Lia menaruh bukunya di dalam tasnya dan memutuskan untuk jalan jalan di sekeliling sekolah barunya itu. Cuaca masih pagi, sehingga banyak udara segar di mana mana.

''Eh, ada cewek cantik, bro!''

Lia langsung melihat darimana asal suara itu. Di belakangnya, lima orang laki laki berseragam sekolah resmi memperhatikannya. Semua laki laki itu sama saja, keluhnya.

''Eh, masih kelas satu?''kata salah satu dari mereka.

''Lo salah, murid baru. Coba lihat perlengkapannya, masih murid baru tuh!''kata yang lain.

Salah satu dari mereka menatap wajah Lia. ''Wah, cantik banget ya.''

''Mirip Jennifer Lawrence, bro!''

Lia pergi meninggalkan mereka. Lia melanjutkan jalan jalannya dan mencoba melupakannya. Yang Lia tidak tau, ternyata kelima laki laki itu mengikutinya. Lalu salah satu dari mereka secara tiba tiba memegang pergelangan tangan Lia.

Lia mencoba melepaskannya. ''Lepasin.''

Yang memegang tertawa. ''Eh, cantik cantik kok main sendirian, main sama kita kita aja, bener nggak bray?''

''Betull!!''

''Maaf kak, bisa lepaskan dia?''

Sontak kelima orang itu dan Lia melihat darimana asal suara itu. Lia terkejut, rupanya anak laki laki yang tadi bersamanya. Anak itu menaruh tangannya ke dalam saku jaketnya.

''Heh, tak usah ikut campur kau!''kata salah satu dari mereka dengan muka marah diikuti dengan empat temannya di belakang. Lia khawatir. Lia melihat anak laki laki itu kalem saja.

''Maaf saja, tapi yang kakak pegang itu teman saya.''jawab anak laki laki itu. Kakak kelas itu akhirnya melepaskan tangan Lia. Lia mundur sambil memegangi pergelangan tangannya.

Kakak kelas itu lalu maju dan dengan cepat mencoba memukul wajah anak laki laki itu, tapi ia dengan gesit menghindar dan mengarahkan pukulannya tepat ke depan wajah kakak kelas itu. Kakak kelas itu bergetaran.

Anak laki laki itu menurunkan tangannya. ''Maaf saja, saya kesini bukan untuk berkelahi.''lalu kakak kelas itu beringsut pergi diikuti teman temannya.

Anak laki laki itu lalu melihat ke Lia.

Lia mengangguk. ''Iya, makasih.''

Anak laki laki itu mengangguk. ''Rama.''

Science, or You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang