Bab 12 - Teman

104 9 0
                                    

Pagi ini, di sekolah, lagi lagi Rama berangkat terlalu cepat. Sejak peristiwa hukuman membersihkan lapangan, ia menjadi kapok untuk menunda nunda berangkat, alhasil kini ia malah berangkat terlalu cepat dari biasanya. Sekolah baru terlihat sekitar 12 siswa dan 7 guru. Di kelasnya, sepertinya kosong. Dan benar. Kelasnya kosong melompong.

Rama duduk di bangkunya. Sambil menunggu, ia mengeluarkan buku rangkuman Biologinya dan mulai membaca. Sesekali ia mengeluarkan buku lain sebagai refrensi. Buku Biologi yang dibacanya bukan lagi untuk kelas 2 SMA, melainkan sudah buku Biologi khusus mahasiswa. Karena sibuk membaca, ia tak sadar dari tadi seseorang memperhatikannya.

''Dimana mana baca buku mulu ya?"

Rama menoleh, rupanya Siska. Seperti biasa, Siska selalu tampak menawan. Kali ini rambut dikuncir dipadukan sweater abu abu strip, persis seperti sweater Rama. Siska duduk di tempatnya. Rama tidak mempedulikan Siska. Ia terus membaca.

Siska sesekali melirik buku yang Rama baca. ''Tumben baca buku pelajaran?''katanya.

Rama hanya mengangguk kecil dan terus membaca tanpa menoleh sekalipun ke Siska. Siska geram juga lama lama melihat Rama seperti itu.

''Hei, bicara sedikit bisa?''kata Siska. Rama lagi lagi hanya mengangguk.

Siska menyerah. Dia mengeluarkan buku kecil bersampul putih yang selalu dibawanya. Mereka berdua tenggelam dengan buku masing masing.

''Hei, kuperhatikan kamu jarang banget berinteraksi dengan orang di kelas ini.''kata Siska sambil terus membaca bukunya.

''Iya, memang kenapa?''jawab Rama.

''Kamu nggak merasa kesepian?''

Rama diam sebentar. Ia menjawab, ''Nggak tuh.''

''Kamu juga jarang banget ke kantin bareng teman, atau kemana. Kulihat kamu selalu sendiri.''

''Yaa, begitulah.''

''Jangan jangan kamu nggak punya teman?''ucap Siska.

Kali ini, Rama menutup bukunya dan menatap ke Siska. ''Menurutmu?''

''Kamu nggak ada niat mau berteman gitu?''

''Nggak. Aku suka sendiri. Tanpa teman juga sudah biasa.''

''Aneh banget kamu ya. Mana ada orang suka sendiri?''

''Ada. Aku kan sendiri.''tukas Rama. ''Dan, kamu benar, kayaknya aku nggak ada niat mau berteman.''

Siska sampai bingung bagaimana menghadapi manusia di hadapannya ini. ''Ya sudahlah.''

----------------------

Pelajaran Biologi sudah selesai. Kini dilanjutkan dengan pelajaran Matematika oleh Pak Riko.

Rama merenungi perkataan Siska tadi pagi. Mana ada orang suka sendiri?

Sejujurnya, Rama merasa kesepian. Sangat kesepian. Siska benar, tak ada orang yang suka sendiri. Semua orang butuh teman. Ia sangat ingin sekali bisa berteman. Tapi ia tidak tahu caranya. Ia tidak tau, apa yang harus dilakukan sebelum menjalin pertemanan. Ia tidak tau, apa topik untuk mengobrol dengan teman. Topik yang ada di pikirannya, hanyalah fisika.

Semua orang suka fisika bukan?

Ia sendiri bahkan tidak tau dan tidak hafal nama teman di kelasnya walaupun diabsen setiap hari oleh guru. Kalau ada tugas kelompok, ia mengerjakan sendiri.

Ada rasa iri tiap kali Rama melihat ada sekumpulan orang yang bermain dan bercanda setiap harinya. Rama dari dulu bertekad untuk punya teman, tapi entah kenapa selalu saja ia tunda tekad itu. Kini, ia merasakan kesendirian yang lebih parah.

Science, or You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang