Bab 20 - Rumit

50 2 1
                                    

Aku menyukaimu. (1)

Biarkan aku menjadi oksigen, yang selalu ada menemanimu dalam setiap hari-harimu, walau aku tahu, masih banyak oksigen lain di sekitarmu

********

Rama membuka buku Kimianya. Ia menekuni materi yang baru diajarkan di kelasnya. Rama masih belum memahami materi itu. Berkali-kali dibacanya ringkasan materi yang dibuatnya, namun tidak masuk-masuk. Rama menyetel lagu klasik yang dibawakan oleh Mozart. Sambil mendengarkan lagu Mozart, Rama berusaha memahami materi yang dibacanya. Sesekali ia meraih kertas dan membuat catatan kecil. Setelah mengulang dua belas kali, Rama membuka lembar Evaluasi dan mengerjakan latihan di buku itu. Padahal gurunya belum memberi instruksi untuk mengerjakan. 10 menit, semua soal pilihan ganda dan esai di lembaran itu terisi.

Setelah Kimia, kini buku Fisika yang diambilnya. Rama membuka bab baru, bab yang belum diajarkan di kelasnya, Termodinamika. Tiap baris dan deret bab tersebut dibacanya dengan teliti dan serius. 20 menit membacanya, Rama membuka lembar Evaluasi dan mengerjakannya. 7 menit, bab Termodinamika itu selesai dipelajarinya.

Diletakkannya buku Fisika dan Kimia kembali ke rak bukunya. Rama membereskan alat belajar dan mejanya, kemudian ia menjatuhkan badan ke kasurnya. Rama memejamkan mata. Berbagai rumus Kimia dan Fisika yang baru dipelajarinya masih melayang-layang di benaknya.

Di antara bayang-bayang rumus tersebut, muncul wajah Lia.

Rama tersntak, ia bangun. Seolah terkena peluru, jantung Rama berdegup kencang.

Degupan yang mengisyaratkan rasa bersalah.

* * *

''Pemberitahuan kepada seluruh siswa-siswi, pada hari Sabtu ini akan diadakan gotong-royong bersama membersihkan sekolah. Kelas X, silahkan membersihkan kantin sekolah. Kelas XI, membersihkan halaman utama sekolah dan kelas XII, silahkan membersihkan tiap kelas, terima kasih dan selamat pagi.''

''Aah, rese' Kepala Sekolah.'' Doni menggerutu pelan.

Rama mengangguk. ''Iya.''

''Aku mau streaming film padahal hari ini.''

''Aku mau baca buku kumpulan soal fisika.''

Doni menatap Rama dengan tajam. ''Belajar mulu!''

Rama membalas tatapan Doni, tidak kalah tajam. ''Dasar pembajak film!''

Mereka berdua kemudian perang mulut yang kemudian menjadi tontonan satu sekolah. Di dekat pendopo, mereka sibuk menyikut satu sama lain dan saling mendorong. Tanpa disadari, Pak Raka, guru Penjas mereka, denga sigap meraih telinga mereka.

''ADUDUH....sakit Pak!'' Rama dan Doni serempak mengaduh.

Pak Raka mendesis galak. ''Disuruh bersih-bersih malah gaduh kalian. Hormat bendera sana!''

''HAH?''

Seluruh siswa-siswi SMA XYZ tengah menonton dua manusia berseragam sekolah mereka yang sedang hormat bendera di tengah lapangan. Ada yang melihat dengan tatapan bingung, ada juga yang menahan tawanya, dan sebagaimana kids jaman now, mereka membuka handphone dan mengupdate Storygram. Tidak sedikit yang mengolok-olok mereka.

Science, or You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang